PERANAN PUSTAKAWAN KEMENTERIAN PERTANIAN SEBAGAI EMBEDDED LIBRARIAN
Keywords:
Pustakawan tertanam, pustakawan pertanian, kolaborasi, kompetensiAbstract
Keberadaan pustakawan profesional merupakan salah satu faktor keberhasilan sebuah perpustakaan. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi merupakan tantangan dan peluang bagi profesi pustakawan untuk mengembangkan peranannya di luar bidang kepustakawanan. Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah pustakawan yang berkontribusi di luar perpustakaan; pejabat fungsional yang berkolaborasi dengan pustakawan; jenis kegiatan di luar perpustakaan yang dilakukan pustakawan; serta kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam melaksanakan tugas sebagai "Embedded Librarian". Pengkajian ini disusun dengan metode deskriptif kuantitatif. Pengkajian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juli 2022. Pengumpulan data dilakukan dengan cara survei menggunakan kuesioner yang disebarkan melalui google form kepada pustakawan/pengelola perpustakaan lingkup Kementerian Pertanian. Wawancara juga dilakukan untuk mengetahui lebih mendalam tentang peranan mereka dalam berkolaborasi dengan pejabat fungsional lain. Responden dalam kajian ini sebanyak 104. Variabel yang dikaji mencakup karakteristik responden, pejabat fungsional yang berkolaborasi dengan pustakawan, jenis keterlibatan pustakawan di luar kegiatan perpustakaan; dan kemampuan yang dibutuhkan untuk menunjang peranannya sebagai pustakawan tertanam. Hasil kajian menujukkan bahwa hampir seluruh responden selain melaksanakan tugas kepustakawanan juga melakukan tugas di luar pekerjaan kepustakawanan. Sebanyak 57,9% responden mencurahkan >60% waktunya untuk melaksanakan tugas mengelola perpustakaan. Sementara 44,20% responden mencurahkan 20-40% waktunya untuk tugas di luar kepustakawanan. Pustakawan/pengelola perpustakaan lingkup Kementerian Pertanian berkolaborasi dengan berbagai kelompok non-pustakawan. Pustakawan berkolaborasi paling banyak dengan pranata humas (48,4%), penyuluh pertanian (37,9%), dan peneliti (35%), sedangkan kolaborasi terendah adalah dengan widyaswara (10,5%) dan guru (9,5%). Pustakawan/ pengelola perpustakaan paling banyak terlibat dalam kegiatan promosi, diseminasi hasil penelitian, dan penerbitan, serta pengelolaan situs web. Kompetensi yang paling banyak dibutuhkan dalam menunjang peran sebagai pustakawan tertanam adalah keterampilan berkomunikasi, team work, kemampuan kolaborasi, dan literasi informasi, serta literasi media.
References
Almah, H. (2014). Urgensi pendidikan pemakai ( user education ) bagi pemustaka di perpustakaan perguruan tinggi agama islamÂÛ×ß: sebuah konsep penerapan. Jurnal Ilmu Perpustakaan & Kearsipan Khizanah Al-Hikmah, 2, 80ÀÛ±Ü89. http://journal.uin-alauddin. ac.id/index.php/ khizanah-al-hikmah/article/view/143
Bennett, N. (2013). The embedded librarian: innovative strategies for taking knowledge where it’s needed. Journal of Library Innovation, 4(1), 69-70
Bonnand, S., & Hansen, M. A. (2012). From two dot to Turkey: reaching online library users via web conferencing. Urban Library Journal, 18(1): 2-17
Bracke, Marianne Stowell. (2017). Agricultural librarians becoming informationist: a paradigm shift. Library Trend, 65(3): 448- 466.
Carlson, J. & Kneale, R. (2011). Embedded librarianship in the research context: navigating new waters. College and Research Libraries News, 72 (2011): 167–170
Federer, M. (2013) Embedded with the Scientists: The UCLA experience. Journal of Escience Librarianship, 2(1): 10-34
Freiburger, G. & Kramer, S. (2009) Embedded librarian: one library’s model for decentralized service. Journal of Medical Library Association, 97(2): 139-142.
Fridani, G.M., Sukarelawati, Kusumadinata, A.A. (2015). Hubungan pameran penelitian dalam meningkatkan potensi meneliti di bidang pertanian. Jurnal Komunikatio, 1(1): 31- 39.
Husna, J. (2019). Embedded librarian: kolaborasi pustakawan di era informasi. ANUVA, 3(4): 353-362. https:// ejournal.undip.ac.id/index.php/anuva
Intarti, W. S. (2019). Peran dan Kompetensi Pustakawan. Diakses dari file:///C:/Users/Pustaka/Downloads/692-1613-1-SM- 1.pdf.
Jaguszewski, J. M., & Williams, K. (2013). New roles for new times: Transforming liaison roles in research libraries. Retrieved from http://www.arl.org/storage/documents/ publica tions/nrnt-liaison-roles-revised.pdf
Li, Si, Wenming, Xing, Limei, Zhou, Sha, Liu. (2012). Embedded Services in Chinese Academic Libraries, The Journal of Academic Librarianship, 38(3): 175-182. http://dx.doi.org/ 10.1016/j.acalib.2012.03.015.(http://www.sciencedirect.com/ science/article/pii/S0099133312000584)
Lin. Yan.(2010). Embedded librarians: new concept in library service. Researches in Library Science, 1 (2010): 71–74.
Nashihuddin, W., Aulianto, D.R. (2015). Strategi peningkatan kompetensi dan profesionalisme pustakawan di perpustakaan khusus. Jurnal Perpustakaan Pertanian, 24(2): 51-58.
Nasrullah, R. (2015). Media sosial perspektif komunikasi, budaya dan sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Pamungkas, A.D.P; Hamid, D.; Prasetya, A. (2017). Pengaruh pendidikan dan pengalaman kerja terhadap kemampuan kerja dan kinerja karyawan. Jurnal Administrasi Bisnis, 43(1).
Priyanto, I. F. (2016) Pustakawan berkualitas, pidato profesi disampaikan dalam acara Dies Natalis Perpustakaan Universitas Gadjah Mada ke-65.
Qurotianti, A. (2020). Penerapan blended librarian di era digital : studi kasus di perpustakaan Universitas Muhammadyah Yogyakarta. Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi dan Kearsipan, 6(1): 13-22. http://ejournal.undip.ac.id/index.php/lpustaka
Schulte, S. J. (2012). Embedded academic librarianship: a review of the literature. Evidence Based Library and Information Practice, 7(4):122- 138.
Septiani, S. T. (2014). Analisis literasi media pegawai Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Bukittinggi. Skripsi. Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.
Special Library Association. (2016). Competencies for information professionals. http://www.sla.org/about-sla/competencies/. [Diakses 7 Maret 2022].
Sumarni. (2020). Kesiagaan Pustakawan dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0.
Shaut Al-Maktabah : Jurnal Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi, 12(2) : 175-188.
Ukkas, I. (2017). Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja industri kecil kota Palopo. Kelola: Journal of Islamic Education Management, 2(2), 18
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Jurnal Perpustakaan Pertanian
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.