Tantangan Literasi Informasi Bagi Generasi Muda Pada Era Post-Truth
DOI:
https://doi.org/10.21082/jpp.v28n2.2019.p57-66Keywords:
Generasi muda, generasi kreatif, literasi informasi, pejuang literasi, post-truthAbstract
Generasi muda adalah generasi harapan bangsa. Literasi informasi berperan besar bagi perkembangan dan kemajuan bangsa. Literasi secara sederhana diartikan kemampuan membaca dan menulis. Artikel ini memfokuskan bahasan pada generasi muda sebagai pejuang literasi yang kreatif pada era post-truth. Secara umum dapat dipahami bahwa post truth menjadi tradisi kebohongan, berlebihan, dan ada unsur kepentingan politik. Indikasi fenomena post-truth salah satunya adalah beralihnya fungsi media sosial seolah-olah sebagai penyampai kebenaran, padahal pada kenyataannya, oknum yang dengan sengaja menyalahgunakannya untuk menyebar berita bohong. Pada tataran ini, generasi muda dituntut kreatif dalam memanfaatkan media dengan cara memilih dan memilah informasi secara tepat. Meskipun pemerintah telah menindak tegas pelaku penyebar hoaks (hoax), berita bohong (fake news), dan ujaran kebencian (hate speech), proliferasi dan viralisasi masih saja bermunculan dan menimbulkan keresahan di masyarakat. Dari berbagai fakta tersebut, multikompetensi dan multimodalitas dibutuhkan agar generasi muda bisa lebih kritis dan mampu memberikan solusi. Literasi informasi menjadi modal generasi muda dalam meningkatkan kreativitas untuk kemajuan bangsa. Hal ini karena dengan literasi informasi, generasi muda akan memiliki pengetahuan, keterampilan, maupun kecakapan hidup pada era post-truth.