HAMBATAN PUSTAKAWAN DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH UNTUK JURNAL PERPUSTAKAAN PERTANIAN

Authors

  • Heryati Suryantini Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Jalan Ir. H. Juanda No. 20, Bogor 16122
  • Endang Setyorini Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Jalan Ir. H. Juanda No. 20, Bogor 16122

DOI:

https://doi.org/10.21082/jpp.v24n2.2015.p69-77

Keywords:

Pustakawan, karya ilmiah, hambatan, jurnal perpustakaan

Abstract

ustakawan dituntut untuk menghasilkan karya tulis ilmiah (KTI) sebagai bagian profesinya sebagai pejabat fungsional. Salah satu jurnal ilmiah untuk mempublikasikan KTI bidang perpustakaan, dokumentasi, dan informasi adalah Jurnal Perpustakaan Pertanian (JPP). Namun, masih sedikit pustakawan yang memanfaatkan jurnal tersebut untuk menerbitkan KTI-nya. Pengkajian bertujuan untuk mengetahui jumlah KTI dan tujuan pustakawan menulis KTI, motif menulis KTI, dan hambatan dalam menulis KTI. Pengkajian dirancang sebagai penelitian deskriptif dengan menggunakan kuesioner untuk pengumpulan data. Populasi kajian adalah pustakawan/pengelola perpustakaan lingkup Badan Litbang Pertanian. Sampel ditentukan secara acak dengan jumlah responden 77 orang. Hasil kajian menunjukkan intensitas pustakawan dalam menulis KTI untuk diterbitkan dalam JPP masih sangat rendah, bahkan sebagian besar pustakawan belum pernah menulis KTI. Pustakawan yang pernah menulis KTI lebih sering menerbitkan tulisannya di media selain JPP, seperti prosiding, laporan, petunjuk teknis, jurnal lain, dan warta. Tujuan pustakawan menulis KTI berturut-turut adalah untuk menyebarkan informasi, mengaktuali-sasikan diri, dan untuk memperoleh angka kredit. Motif utama menulis KTI yaitu tuntutan profesi, keikutsertaan sebagai peserta pertemuan ilmiah, serta adanya dorongan teman atau atasan. Hambatan teknis pustakawan dalam menulis KTI adalah kurang menguasai metode pengkajian (83,33%), kurang menguasai teknik penulisan (77,78%), kurang pengalaman menulis KTI (77,78%), sulit menemukan topik (75,93%), dan kurang mampu berpikir kritis (70,37%). Faktor nonteknis yang menghambat pustakawan dalam menulis KTI adalah sibuk dengan tugas selain sebagai pustakawan (59,26%), kurang tersedia panduan penulisan (51,85%), dan tidak ada sanksi jika tidak menghasilkan KTI (51,85%).

Downloads

Published

2016-03-16

How to Cite

Suryantini, H., & Setyorini, E. (2016). HAMBATAN PUSTAKAWAN DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH UNTUK JURNAL PERPUSTAKAAN PERTANIAN. Jurnal Perpustakaan Pertanian, 24(2), 69–77. https://doi.org/10.21082/jpp.v24n2.2015.p69-77