Pengembangan Investasi Irigasi Kecil untuk Peningkatan Produksi Padi Mendukung Swasembada Beras

Authors

  • Herman Supriadi Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
  • Rudy Sunarja Rivai Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

DOI:

https://doi.org/10.21082/akp.v16i1.43-57

Keywords:

rice, small irrigation, investment, farmers' participation, padi, investasi, irigasi kecil, partisipasi petani

Abstract

Community's small irrigation investment gives impact on expansion of rice planted area and production. The study aims to assess impacts of small irrigation investment on rice planted area, production, and farmers' income enhancement, and it was carried out during period of March to December 2013 in rainfed lowland areas in West Java, Central Java, and West Nusa Tenggara Provinces. Development of small irrigation based on community investment (SIBCI) is analyzed using Net Present Value, Incremental Benefit / Cost Ratio and Financial Internal Rate of Return approaches. Small irrigation was useful for improving rice planted area, production, and farmers' income. Application of self-help water pumps was able to increase the area of wetland rice and cropping index. Small irrigation investments in both pump and gravity were financially feasible. The role of communities in small irrigation investment was significant despite financial limitation. Non-governmental funds allocated for pump irrigation network development were relatively small compared to that of gravity. Farmers' participation in gravitational irrigation construction was relatively low and not all farmers became the P3A members. Small irrigation development requires synergy of social, physical, human, and natural capitals. Community's participation in individual irrigation investment was relatively low contrary to that of managed by groups. The government need to collaborate with communities to manage water resources into community-based productive irrigation.

 

Abstrak

Investasi irigasi kecil oleh masyarakat memberikan dampak terhadap peningkatan luas tanam dan produksi padi. Penelitian bertujuan mengkaji dampak irigasi kecil terhadap peningkatan luas tanam dan produksi padi. Penelitian dilakukan pada bulan Maret - Desember 2013 pada agro-ekosistem lahan tadah hujan di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat. Pengembangan irigasi kecil berbasis investasi masyarakat (IKBIM) dianalisis menggunakan Net Present Value, Incremental Benefit/Cost Ratio dan Financial Internal Rate of Return. Irigasi kecil sangat besar manfaatnya dalam meningkatkan perluasan tanam, produksi dan pendapatan petani. Penggunaan pompa secara swadaya mampu meningkatkan luas areal padi sawah dan indeks pertanaman. Investasi irigasi kecil baik pompa maupun gravitasi dinilai layak dilakukan. Peran masyarakat dalam investasi irigasi kecil sangat dominan, yang ditunjukkan dengan modal sosialnya yang tinggi, tetapi sering terbentur pada kemampuan finansial yang terbatas. Dana swadaya masyarakat yang dialokasikan untuk pengembangan jaringan irigasi pompa relatif kecil dibanding jaringan irigasi grafitasi. Partisipasi petani dalam pembangunan fisik untuk Irigasi Gravitasi masih rendah dan tidak semua petani menjadi anggota P3A. Pengembangan irigasi kecil memerlukan sinergi modal sosial, fisik, manusia dan alam. Tingkat partisipasi masyarakat kecil sekali untuk investasi irigasi yang dikelola secara perorangan (swasta). Sebaliknya, jika dikelola oleh kelompok maka partisipasi masyarakat cukup besar. Pemerintah perlu bekerjasama dengan masyarakat untuk membangun potensi sumber daya air menjadi irigasi pertanian produktif berbasis masyarakat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Coleman JS. 1988. Sosial Capital in the Creation of Human Capital. AJS, Vol. 94. Supplement S95-S120. University of Chicago.

Darlan NH, Pradiko I, Winarna, Siregar H. 2015. Dampak El Niño 2015 terhadap Performa Tanaman Kelapa Sawit di Sumatera Bagian Tengah dan Selatan Dalam: Jurnal Tanah dan Iklim Vol. 40 No. 2 Hal. 113-120.

Direktorat Pengelolaan Air. 2010. Pedoman Teknis Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tingkat Usahatani (Jitut) dan Jaringan Irigasi Tingkat Desa (Jides). Direktur Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air, Kementerian Pertanian. Jakarta.

Friyatno S, Saliem HP, Rachman B, Supriyati. 2004. Kelembagaan Jasa Alat Mesin Pertanian (Alsintan). Prosiding Efisiensi dan Daya Saing Sistem Usahatani berbagai Komoditas Pertanian di Lahan Sawah.

Floch P, Molle F. 2009. Pump Irrigation Development and Rural Change in Northeast Thailand. Working Paper. Mekong Program on Water, Environment and Resilience (M-POWER). University of Natural Resources and Applied Life Sciences, Institut de Recherche pour le Développement, InternationalWater Management Institute. Chiang Mai, Thailand

Floch P, Molle F. 2013. Irrigated Agriculture and Rural Change inNortheast Thailand: Reections on Present Developments. In book: Governing the Mekong: Engaging in the politics of knowledge. Institute of Research for Development

Hermanto, Sumaryanto, Friyatno S. 1999. Viabilitas Ekonomi Irigasi Pompa. Prosiding Seminar Perspektif Keswadayaan Petani dalam Pengembangan Irigasi Pompa. Bogor (ID): Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian.

[Kementan] Kementerian Pertanian 2010. Rencana Strategis Kementerian Pertanian 2010–2014. Jakarta (ID): Kementerian Pertanian.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2018. Kementerian PUPR Tingkatkan Terus Layanan Irigasi Perdesaan. Berita Senin, 31 Juli 2017 Jakarta

Katadata. 2016. Jokowi: Pemanfaatan 36,8 Juta Hektare Lahan Pertanian Belum Maksimal. https://katadata.co.id/berita Rabu 7/12/2016, 09.57 WIB

Katadata. 2017. 80 Persen Sumber Daya Air Indonesia Belum Termanfaatkan https://katadata.co.id/berita Kamis 18/5/2017, 11.12 WIB

Kusumartono FXH. 2003. Sinergi Modal Sosial, Modal Fisik, Modal Manusia dan Modal Alam dalam Pengelolaan Jaringan Irigasi oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A/GP3A/IP3A): Studi Kasus Daerah Irigasi Cihea, Kabupaten Cianjur. Tesis Kekhususan Manajemen Pembangunan Sosial, Program Studi Sosiologi, Departemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Jakarta (ID): Universitas Indonesia.

Mayrowani H, Pranadji T, Sugiarto, Sunarsih, Hendiarto, Supriadi H. 2009. Pengembangan Pola Kelembagaan Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian untuk Menunjang Sistem Usahatani yang Berdaya Saing. Laporan Penelitian. Bogor (ID): Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Pasandaran E. 1996. Nilai Ekonomi Air dalam rangka Menghadapi Era Baru Pengelolaan Sumberdaya Air. Prosiding Seminar Nasional Perhimpunan Meteorologi Pertanian Indonesia, Perhimpunan Agronomi Indonesia dan Perhimpunan Ekonomi Pertanian bekerja sama dengan Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta

Pasaribu SM, Friyatno S. 1999. Peranan Petani dan Swasta dalam Pengembangan Irigasi kecil. Prosiding “Perspektif Keswadayaan Petani dalam Pengembangan Irigasi kecil”, Kerjasama Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian dengan Ford Foundation, Jakarta.

Pranadji T. 2006. Model Pemberdayaan Masayarakat Pedesaan untuk Pengelolaan Agroekosistem Lahan tadah hujan: Studi Penguatan Modal Sosial dalam Desa-desa (Hulu DAS) Ex Proyek Bangun Desa, Kabupaten Gunungkidul dan Ex-Proyek Pertanian Lahan Tadah Hujan, Kabupaten Boyolali. Dissertasi. Sekolah Pascasarjana. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Purwoto A, Zulham A, Purwantini T. 1999. “Dampak Pengembangan Irigasi Pompa Terhadap Peningkatan Produksi Pertanian dan Pendapatan Petani” dalam Prosiding “Perspektif Keswadayaan Petani dalam Pengembangan Irigasi kecil”, Kerjasama Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian dengan Ford Foundation, Jakarta.

Rachmawati, Laili N. 2008. Analisis keuntungan dan efisiensi alokatif usahatani padi sawah dengan irigasi sumur pompa di Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi. Thesis. Sekolah Pasca Sarjana. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail⊂=PenelitianDetail&act (3 Desember 2013)

Rambe F. 2009. Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah antara Petani Pengguna Pompa Air dan Petani Pengguna Irigasi pada Lahan Irigasi OJ Kabupaten Deli Serdang (Studi kasus: Desa Sidoarjo II Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang. Skripsi. Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Medan. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/7427 (3 Desember 2013)

Rivai RS, Anugrah IS. 2011. Konsep dan Implementasi Pembangunan Pertanian Berkelanjutan di Indonesia. Forum Penelit Agro Ekonomi. 29(1):13-25.

Saleh C. 1982. Pengaruh Penggunaan Pompa Air Terhadap Tingkat Pendapatan Petani. Thesis Sekolah Pasca Sarjana. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Santomo H. 2012. Dinamika Kebijakan Irigasi dan Implikasinya bagi Petani. http://www.kruha.org/ page/id/dinamicdetil/20/248/Artikel/DinamikaKebijakanIrigasidanImplikasinyabagiPetani.html (1 Maret 2013).

Saptana, Hendiarto, Sunarsih, Sumaryanto. 2001. Tinjauan Historis dan Perspektif Pengembangan Kelembagaan Irigasi di Era Otonomi Daerah. Forum Penelitian Agro Ekonomi, volume 19, no. 2, Desember 2001. Pusat penelitian dan pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta (ID): Departemen Pertanian.

Sinclair AJ, Kumnerdpet W, Moyer JM. 2013. Learning sustainable water practices through participatory irrigation management in Thailand . A United Nations Sustainable Development Journal Volume37, Issue1 February 2013 Pages 55-66

Sudaryanto T, Hermanto. 1999. Kebijakan Investasi Irigasi kecil di Indonesia dalam Prosiding “Perspektif Keswadayaan Petani dalam Pengembangan Irigasi Kecil”, Kerjasama Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian dengan Ford Foundation, Jakarta.

Sumaryanto, Hermanto, Bahri S. 1999. Kinerja Pasar Air irigasi kecil : “Studi Empiris pada Sistem Irigasi kecil Air Permukaan di Beberapa Wilayah Perdesaan Indonesia” dalam Prosiding “Perspektif Keswadayaan Petani dalam Pengembangan Irigasi kecil”, Kerjasama Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian dengan Ford Foundation, Jakarta.

Sumaryanto, Sudaryanto T. 2001. Perubahan Paradigma Pendayagunaan Sumberdaya Air dan Implikasinya Terhadap Strategi Pengembangan Produksi Pangan. Forum Penelit Agro Ekon. 19(2):66-79.

Sumaryanto. 2006. Peningkatan Efisiensi Penggunaan Air irigasi Melalui Penerapan Iuran Irigasi Berbasis Nilai Ekonomi Air Irigasi. Forum Penelit Agro Ekon. 24(2): 77-91.

Suprihatno B, Darajat AA, Satoto, Baehaki, Setyono A, Indrasari SD, Wardhana IP, Sembiring H. 2010. Deskripsi Varietas Padi. Balai Besar Penelitian Padi. Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian. Sukamandi.

Supriono A, Flassy DJ, Rais S. 2010. Unsur-unsur Pembentuk Modal Sosial. Makalah untuk Project Management Unit (PMU) Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK)–unsur-pembentuk.html; pada tanggal 12 Februari 2013.

Zulkipli W, Soetopo, Prasetyo H. 2012. Analisa Neraca air Permukaan DAS Renggung Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Irigasi dan Domestik Penduduk Kabupaten Lombok Tengah. J Teknik Pengairan 3(2):87-96.

Downloads

Published

29-06-2018

Issue

Section

Analisis Kebijakan Pertanian

How to Cite

1.
Supriadi H, Rivai RS. Pengembangan Investasi Irigasi Kecil untuk Peningkatan Produksi Padi Mendukung Swasembada Beras. Analisis Kebijak. Pertan. [Internet]. 2018 Jun. 29 [cited 2025 May 9];16(1):43-57. Available from: https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/index.php/akp/article/view/948