Penilaian Kerugian Ekonomi Usaha Tani Padi Sawah dan Status Keberlanjutan Pengelolaan Saluran Irigasi Sekunder Vanderwijck di Yogyakarta

Authors

  • Miftahul Azis Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
  • Aceng Hidayat Institut Pertanian Bogor
  • Ahyar Ismail Institut Pertanian Bogor

DOI:

https://doi.org/10.21082/akp.v18n1.2020.1-24

Keywords:

economic losses, Irrigation management sustainability, Multidimensional Scaling, kerugian ekonomi, keberlanjutan pengelolaan irigasi

Abstract

Sustainability is an essential aspect of agricultural development and multidimensional. One of the crucial elements in agricultural development is water supply. Distribution of irrigation water from upstream to downstream experienced various obstacles related to the existence of different interests and management. This research aimed to estimate economic losses of rice farming and analyze sustainability status of Vanderwijck secondary irrigation channels management in Yogyakarta. The economic losses of rice farming were income loss due to a change in environmental function that impacted human livelihood. The status of sustainable water resources use in irrigation channels was analyzed using the ordination technique through the Multidimensional Scaling (MDS) method. Results of this study concluded that in the Vanderwijck irrigation, the estimated potential loss of production in a farmer group who experienced water shortages (with 10.6-hectare acreage) was 106.2 tons per year or equal to the possible production losses of one growing season. This was also equal to the potential loss of farmers' income by 200.7 million rupiahs per year. The sustainability status of Vanderwijck irrigation channel management based on MDS analysis was spread across the sustainable category for ecological and economic dimensions; and the entirely sustainable category for social, policies, and technical and financial supports. Because of irrigation channels management is at various levels of authority, to have better sustainability management, it is recommended to prioritize managing the key factors that have the lowest status from the five dimensions above.

 

Abstrak

Keberlanjutan merupakan aspek penting dalam pembangunan pertanian dan bersifat multidimensi. Salah satu aspek penting dalam pembangunan pertanian adalah ketersediaan air. Distribusi air irigasi dari hulu ke hilir mengalami berbagai hambatan terkait perbedaan kepentingan dan kewenangan pengelolaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi kerugian ekonomi usaha tani padi dan menganalisis status keberlanjutan pengelolaan saluran Irigasi Sekunder Vanderwijck di Yogyakarta. Kerugian ekonomi usaha tani adalah pendapatan yang hilang karena perubahan fungsi lingkungan yang berdampak terhadap kehidupan manusia. Status keberlanjutan pemanfaatan sumber daya air pada saluran irigasi dianalisis menggunakan teknik ordinasi melalui metode Multidimensional Scalling (MDS). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa di daerah Irigasi Vanderwijck, kelompok petani yang mengalami kekurangan air (dengan luas 10,6 hektare) diestimasi mempunyai potensi kerugian produksi sebesar 106,20 ton per tahun atau setara dengan produksi satu musim tanam. Nilai ini juga sama dengan potensi kehilangan penerimaan usaha tani sebesar Rp200,7 juta per tahun. Status keberlanjutan pengelolaan saluran Irigasi Vanderwijck berdasarkan analisis MDS tersebar pada kategori berkelanjutan untuk dimensi ekologi dan ekonomi; dan cukup berkelanjutan untuk dimensi sosial, kebijakan, dan dukungan teknis serta finansial. Karena pengelolaan saluran irigasi didasarkan di berbagai tingkat kewenangan, agar keberlanjutan pengelolaan menjadi lebih baik, disarankan untuk memprioritaskan mengelola faktor kunci dari kelima dimensi tersebut di atas yang mempunyai nilai status paling rendah.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alder J, Pitcher TJ, Preikshot D, Kaschner K, Ferriss B. 2000. How good is good?: a rapid appraisal technique for evaluation of the sustainability status of fisheries of the north atlantic. Sea Around Us Methodology Review: 136-182.

Arif SS, Murtiningrum, Basuki R. 2007. Mengukur kinerja manajemen irigasi dengan pendekatan teori himpunan kekaburan: Kajian kasus di daerah irigasi Vanderwicjk. Agritech. 27(2): 59-69.

Bakar S. 2008. Model strategi kebijakan regional dalam pengelolaan irigasi berkelanjutan [Disertasi]. [Bogor (ID)]: Institut Pertanian Bogor.

Bhuiyan SI. 1992. Water management in relation to crop production: Case study on rice. Outlook on Agriculture 21:292-300.

Borg I, Groenen P. 2005. Modern multidimensional scaling: theory and applications (2nd ed.). New York: Springer-Verlag.

Chartzoulakis K, Bertaki M. 2015. Sustainable water management in agriculture under climate change. Agriculture and Agricultural Science Procedia 4: 88–98.

Fauzi A, Anna S. 2005. Pemodelan sumber daya perikanan dan kelautan untuk analisis kebijakan. Jakarta (ID): Gramedia.

Fitri E. 2015. Analisis keberlanjutan sistem irigasi pada petak tersier daerah irigasi Batang Anai Di Kabupaten Padang Pariaman [Tesis]. Padang (ID): Universitas Andalas.

Fisheries. 1999. Rapfish project [Internet]. Tersedia dari: http:/fisheries.com/project/rapfish.htm.

Fisheries Centre Research Reports. 2002. The use of ecosystem models to investigate multispecies management strategies for capture fisheries. 10(2). Vancouver (CA): Fisheries Centre, University of British Columbia, Canada

[FAO] Food and Agriculture Organization. 1995. The code of conduct for responsible fisheries. Rome (IT).

Gleick PH. 2000. The world's water. the biennial report on fresh water resources: 2000-2001. Washington DC (US): Island Press. 315 p.

Hendri. 2013. Analisa keberlanjutan sistem irigasi dengan strategi tindak lanjut menggunakan metode SRI pada daerah irigasi gontoran Kabupaten Banyuwangi [Tesis]. Surabaya (ID): Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Jocom H, Kameo DD, Utami I, Kristijanto AI. 2016. Air dan konflik: Studi Kasus Kabupaten Timor Tengah Selatan. J Ilmu Lingkungan 14(1): 51-61

Kavanagh P. 2001. Rapid appraisal of fisheries (RAPFISH) Project. University of British Columbia, Fisheries Center.

Kavanagh P, Pitcher TJ. 2004. Implementing microsoft excel software for rapfish: A technique for the rapid appraisal of fisheries status. Fisheries Centre Research Reports 12(2). Canada: University of British Columbia.

[KLH] Kementerian Lingkungan Hidup. 2012. Panduan valuasi ekonomi ekosistem hutan. Jakarta (ID).

Kholil, Dewi IP. 2014. The use of mds (multidimensional scaling) to analize the level of sustainability fisheries resources management in Thousand Island. Int. J. Marine Science, 4(27):245-255.

Kusumawardhani A. 2017. Analisis biaya dan manfaat kelembagaan pengelolaan waduk Cirata Provinsi Jawa Barat [Thesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Narayanan K. 2014. Impact of participatory irrigation management-case study: cocurirwa cooperative, Rwamagana Rice Project, Rwanda. Adv Plants Agric Res 1(3):72‒78.

Noorcahyo F. 2014. Resolusi konflik penggunaan air selokan Vanderwijck antara aktivitas perikanan dan pertanian studi kasus Kecamatan Minggir dan Kecamatan Moyudan Yogyakarta [Thesis] Yogyakarta (ID): Universitas Gajah Mada.

Nurmalina R. 2008. Analisis indeks dan status keberlanjutan sistem ketersediaan beras di beberapa wilayah Indonesia. J Agro Ekon. 26 (1):47-79

Pemerintah Daerah Provinsi DIY. 2010. Peraturan Gubernur DIY Nomor 5 tahun 2010 tentang Kelembagaan Pengelolaan Irigasi. Yogyakarta (ID) Pemerintah Daerah Provinsi DIY.

Pemerintah Republik Indonesia. 1974. Undang-undang Nomor 11 tahun 1974 tentang Pengairan. Jakarta (ID): Pemerintah Republik Indonesia.

Pitcher TJ, Lam ME, Ainsworth C, Martindale A, Nakamura K, Perry RI, Ward T. 2013. Improvement to rapfish: a rapid evaluation technique for fisheries integrating ecological and human dimensions. J of Fish Biology 83:865-889.

Pitcher TJ. 1999. Rapfish, A rapid appraisal technique for fisheries, and its application to the Code of Conduct for responsible fisheries. FAO Fisheries Circular No. 947:47pp.

Purwadi H, Limantara LM, Suhartanto E, Rispiningtati. 2019. Irrigation services management model as a guideline for optimizing water distribution in rotational group system. International J of Recent Technology and Engineering 8(2): 4685-4693.

Rahardja P, Manurung M. 2001. Teori ekonomi makro: suatu pengantar. Jakarta (ID): Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Ratnasari D, Kusuma Z, Hanafi I. 2018. The managementof community-based irrigation system (A case study of water users’ (Farmers) association in Suak, Manis Raya Village, Sepauk District, Sintang Regency). J PAL. 9(2):140-149.

Reeve I. 1990. Sustainable agriculture: ecological imperative or economic impossibility? A Review of overseas govermennt policy and implocation for Australian Agriculture. The Rural Development Centre, Univercity of New England, Armidale.

Rejekiningrum P, Kartiwa B. 2018. Institutional development of irrigation management based on the local wisdom in Indonesia. J of Socioeconomics and Development. 1(1): 52-62.

Revelle R. 1963. Water. Scientific American. 209(3):92-109.

Ricart S, Ribas A, Pavon D. 2016. Qualifying irrigation system sustainability by means of stakeholder perceptions and concerns: lessons from the Segarra-Garrigues Canal, Spain. Natural Resources Forum. 40: 77-90.

Rinzani MD. 2010. Rendahnya tingkat pelayanan air bersih bagi masyarakat kota Semarang. J Teknik Unisfat. 5(2): 88-100.

Serageldin I. 1993. Making development sustainable : from concept to action. the international bank for reconstruction and development. Washington DC (US): The World Bank.

Soenarno. 1998. Birokrasi air dalam menyongsong era pengelolaan irigasi dan sumber daya air yang berorientasi pada efisiensi dan pemberdayaan petani. PSI-UNAND. Hal 25-37.

Wickham TH, Sen CN. 1978. Water management fo lowland rice: water requirements and yield response. in: soil and rice. IRRI. Los Banos. Philippines.

Downloads

Published

26-06-2020

Issue

Section

Analisis Kebijakan Pertanian

How to Cite

1.
Azis M, Hidayat A, Ismail A. Penilaian Kerugian Ekonomi Usaha Tani Padi Sawah dan Status Keberlanjutan Pengelolaan Saluran Irigasi Sekunder Vanderwijck di Yogyakarta. Analisis Kebijak. Pertan. [Internet]. 2020 Jun. 26 [cited 2025 May 3];18(1):1-24. Available from: https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/index.php/akp/article/view/943