Strategi Pengembangan Agribisnis Jagung di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.21082/akp.v15i1.43-66Keywords:
food, maize, agribusiness, strategy, analisis SWOT, analisis QSPM, jagung, agribisnis, strategi agribisnisAbstract
Maize is one of important commodities after rice. As a secondary crop in Indonesia, maize has multifunctional uses either as food or feed. Maize agribusiness has some benefits as it is highly demanded for feed raw material and easily cultivated. Besides external factor, i.e. inter-regional trade and export opportunities among regions and countries such as maize trade opportunity among regions and countries. Some weaknesses of maize agribusiness are limited farmers' land areas, minimal infrastructure, technology, competing water use with other major crops, and potential threat of climate change. This study uses SWOT (Strength-Weakness-Opportunities-Threats) and QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) approaches. Analysis results show that maize agribusiness development should be competitive, farmers-based, sustainable and decentralized. The government needs to improve people's participation in maize agribusiness. Main measures to take maize agribusiness development are effectiveness and quality of government service, and distribution facilities and infrastructure improvement.
Abstrak
Jagung merupakan komoditas strategis utama terpenting setelah padi dan salah satu komoditas tanaman palawija utama di Indonesia yang kegunaannya relatif luas, terutama untuk konsumsi manusia dan kebutuhan bahan pakan ternak. Agribisnis jagung memiliki berbagai keuntungan yakni memberikan banyak manfaat, memiliki keunggulan sebagai pakan untuk unggas, dan usaha taninya mudah. Namun, jagung memiliki beberapa permasalahan seperti luas lahan yang terbatas, dan teknologi usaha tani rendah. Jagung memiliki peluang perdagangan antardaerah dan negara dan kebutuhan jagung nasional cukup tinggi dan terus tumbuh. Untuk itu, perlu dilakukan studi untuk mendapatkan strategi pengembangan jagung nasional ke depan. Penelitian ini menggunakan metode SWOT (Strenght-Weakness-Opportunities-Threats) dan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Hasil analisis data mendapatkan bahwa strategi alternatif terpenting dalam pengembangan agribisnis jagung adalah harus berorientasi pada pengembangan agribisnis jagung yang berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan, dan terdesentralisasi. Dibutuhkan peningkatan efektivitas dan kualitas kinerja pemerintah dalam memfasilitasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam membangun agribisnis jagung. Secara menyeluruh, prioritas utama dalam pengembangan agribisnis jagung ke depan membutuhkan dukungan melalui peningkatan efektivitas dan kualitas kinerja pemerintah, serta pengembangan sarana dan prasarana distribusi.
Downloads
References
Agustian A. 2014. Daya saing komoditas padi, jagung, dan kedelai dalam konteks pencapaian swasembada pangan. Policy Brief. [Internet]. Bogor (ID): Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. [cited 2017 Jan 5]. Available from: http://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/pdffiles/PB_ANJAK_ADG_2014.pdf
Ariani M, Pasandaran E. 2005. Pola konsumsi dan permintaan jagung untuk pangan-buku ekonomi jagung Indonesia. Jakarta (ID): Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian.
Ariani M, Hermanto, Hardono GS, Sugiarto, Wahyudi TS. 2013. Kajian strategi pengembangan diversifikasi pangan lokal-laporan kegiatan: kajian isu-isu aktual kebijakan pembangunan pertanian 2013. [Internet]. Bogor (ID): Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian. [cited 2017 Apr 14]. Available from: http://pse.litbang.pertanian. go.id/ind/pdffiles/anjak_2013_06.pdf
Arif. 2012. Peran dan fungsi pemerintah. [Internet]. [cited 2017 Apr 13]. Available from: http://arifgii.blogspot.com/2012/12/peran-dan-fung si-pemerintahan.html
Badan Bimas Ketahanan Pangan. 2003. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Nomor 68 Tahun 2002 Tentang Ketahanan Pangan. Departemen Pertanian. Jakarta.
[BKP] Badan Ketahanan Pangan. 2016. Pedoman Teknis Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (Penguatan-LDPM). Badan Ketahanan Pangan. Kementerian Pertanian. Jakarta. http://bkp.pertanian.go.id/tinymcpuk/ gambar/file/Pedoman_Teknis_LDPM_2016_Gabungan(1).pdf (14 Juni 2017)
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2016. Produksi jagung menurut provinsi 1993-2015. [Internet]. Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik. [cited 2016 Oct 21]. Available from: http://www.bps.go.id/linkTable Dinamis/view/id/868
Bappenas. 2015. Arah kebijakan pembangunan pertanian. Direktur Pangan dan Pertanian. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas. Disampaikan dalam Pra Musrenbangtannas Tahun 2015. Jakarta, 12 Mei 2015.
Burhansyah R. 2006. Model pengembangan agribisnis berbasis jagung kawasan usaha agribisnis terpadu Sanggau Ledo Kabupaten Bengkayang. Humanity 1(2):87-95.
[CAPSA] Centre for Alleviation of Poverty through Sustainable Agriculture. 2006. Pengembangan agribisnis berbasis palawija di Indonesia: perannya dalam peningkatan ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan. Prosiding Seminar Nasional. [Internet]. Bogor (ID): Centre for Alleviation of Poverty through Sustainable Agriculture. [cited 2016 Oct 21]. Available from: http://uncapsa.org/sites/default/files/CG49_0.pdf
David, FR. 2004. Manajemen strategis: konsep-konsep. Edisi ke-9. Jakarta (ID): PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Departemen Pertanian. 2007. Prospek dan arah pengembangan agribisnis jagung. Buku edisi kedua. Jakarta (ID): Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian.
Ditjen Tanaman Pangan. 2004. Proksi mantap melalui borneo corn belt. Makalah lokakarya seminar integrasi jagung dan ternak Pontianak. 22-24 September 2004. Pontianak (ID): Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Downey WD, Erickson SP. 1989. Manajemen agribisnis. Terjemahan oleh Rochidayat Ganda S dan Alfonsus Sirait. Jakarta (ID): Erlangga.
Falatehan F, Wibowo A. 2008. Analisis keunggulan komparatif dan kompetitif pengusahaan komoditi jagung di Kabupaten Grobogan: studi Kasus Desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. [Internet]. J Agribisnis dan Ekon Pertan. 2(1):1-15. [cited 2017 Jan 5]. Available from: http://journal.ipb.ac.id/index.php/ jurnalagribisnis/article/view/5988/4646
Hadijah AD. 2010. Peningkatan produksi jagung melalui penerapan inovasi pengelolaan tanaman terpadu. [Internet]. Iptek Tanam Pangan. 5(1):64-73. [cited 2017 Feb 5]. Available from: http://pangan.litbang.pertanian.go.id/files/05-hadi jah.pdf
Hamdi M. 2002. Bunga rampai pemerintahan. Bandung (ID): Yarsif Watampone.
Hasyim AI. 2012. Tataniaga pertanian. Bandar Lampung (ID): Unila Press Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
Hermanto. 2013. Pengembangan cadangan pangan nasional dalam rangka kemandirian pangan. Forum Penelit Agro Ekon. 31(1): 1-13.
Hutabarat B, Yusdja Y, Basuno E, Subekti A, Sadikin I, Siagian V. 1993. Pola perdagangan wilayah komoditas jagung di Indonesia. Laporan hasil penelitian. Bogor (ID): Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian.
Kariyasa K, Sinaga BM, Adyana MO. 2012. Proyeksi produksi dan permintaan jagung, pakan dan daging ayam ras di indonesia. J of Food Security and Agriculture. 1(1):1-22.
Kasryno F, Pasandaran E, Fagi AM, editor. 2005. Ekonomi jagung Indonesia. Cetakan Kedua. Jakarta (ID): Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.
Kementerian Perdagangan. 2011. Tinjauan pasar jagung pipilan. [Internet]. Jakarta (ID): Majalah Edisi Jagung/Des/2011. [cited 2017 Feb 15]. Available from: https://ews.kemendag.go.id/ download.aspx?file=130905_ANL_MAP_Jagung+Rev+1.0.pdf&type=publication
Kementerian Perdagangan. 2012. Potensi jagung: upaya meningkatkan produksi dan pemasaran luar negeri. [Internet]. Jakarta (ID): Warta Ekspor. Edisi Mei. [cited 2016 Oct 15]. Available from: http://djpen.kemendag.go.id/app_frontend/admin/docs/publication/9471360218764.pdf
Lestari, Tri ND, Kusnandar, Setyowati N. 2015. Analisis nilai tambah dan strategi pemasaran tortilla chips jagung di home industry insan mandiri Klaten. J Pertan UNS. 9(1):1-10.
Ma’arif S, Tanjung H. 2003. Teknik-teknik kuantitatif untuk manajemen. Jakarta (ID): Grasindo.
Mawardi E, Imran M, Sudaryanto T. 2008. Kajian pengembangan agribisnis jagung dan kedelai di Kabupaten Pasaman Barat. Laporan Hasil Penelitian. Padang (ID): Kerjasama BPTP Sumbar dengan Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat.
Mawardi E, Imran M, Zulrasdi, Siska W, Yulianti V. 2011. Model pengembangan pertanian pedesaan melalui inovasi (M-P3MI) berbasis jagung dan sawit terintegrasi dengan sapi di Kabupaten Pasaman Barat. Laporan Hasil Penelitian. Padang (ID): Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumbar, Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian.
Mawardi E. 2013. Inovasi teknologi budidaya jagung ramah lingkungan pada kawasan model pengembangan pertanian pedesaan melalui inovasi di Kabupaten Pasaman Barat. Seminar Nasional Serelia, 2013. [Internet]. Maros (ID): Balitsereal, Maros, Sulawesi Selatan. [cited 2016 Oct 11]. Available from: http://balitsereal.litbang. pertanian.go.id/wp-content/uploads/2016/12/16bd 13.pdf
Mohamad M, Alam MN, Rauf RA. 2016. Strategi pengembangan agribisnis jagung di Kecamatan Ampana Tete Kabupaten Tojo Una-Una. [Internet]. J Agroland. 23(1):40–49. [cited 2016 Oct 11]. Available from: http:// jurnal.untad.ac.id/ jurnal/index.php/AGROLAND/article/viewFile/8112/6428
Nadapdap HJ. 2016. Dinamika produktivitas padi, jagung, dan kedelai di Pulau Jawa, Indonesia. J Penelit Pertan Terap. 17(1):1-10.
Natsir M, Mulyawan RE. 2008. Prospek pengembangan komoditi jagung melalui pendekatan agribisnis di Kecamatan Kulo, Kabupaten Sidenreng Rappang. [Internet]. Buana Sains 8(2):179-187. [cited 2016 Oct 11]. Available from: https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/buana sains/article/viewFile/278/279
Nikmah A, Fauziyah E, Rum M. 2013. Analisis produktivitas usahatani jagung hibrida di Kabupaten Sumenep. [Internet]. J Agriekonomika. 2(2):97-105. [cited 2016 Sept 11]. Available from: https://media.neliti.com/media/publications/29426-ID-analisis-produktivitas-usahatani-jagung-hibrida-di-kabupaten-sumenep.pdf
Nurayati A. 2015. Analisis daya saing dan kebijakan pemerintah terhadap usahatani padi, jagung dan kedelai Provinsi Jawa Tengah. Skripsi. [Internet]. Semarang (ID): Fakultas Ekonomi, Jurusan Ekonomi Pembangunan, Universitas Negeri Semarang. [cited 2017 Jan 5]. Available from: http://lib.unnes.ac.id/22944/1/7111411111.pdf
Nurdin M, Nurmaeta S, Tahir M. 2014. Peran pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat petani jagung di Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa. Otoritas: J Ilmu Pemerintah. 4(1):66-78.
Nyoto. 2016. Analisis keuntungan usahatani dan sistem pemasaran jagung manis di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Skripsi. [Internet]. Bandar Lapmung (ID): Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. [cited 2016 Oct 1]. Available from: http://digilib.unila.ac.id/24131/ 3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHAN.pdf
Pangestika VB, Syafrial, Suhartini. 2016. Simulasi kebijakan tarif impor jagung terhadap kinerja ekonomi jagung di Indonesia. [Internet]. Habitat 26(2):100-107. [cited 2016 Oct 1]. Available from: http://habitat.ub.ac.id/index.php/habitat/article/view/193/224
Pasandaran E, Kasryno F. 2002. Sekilas ekonomi jagung Indonesia: suatu studi di sentra utama produksi jagung–Ekonomi Jagung Indonesia. Jakarta (ID): Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.
Pranadji T, Pasandaran E. 2005. Analisis kelembagaan dalam agribisnis jagung di Indonesia–Ekonomi Jagung Indonesia. [Internet]. Jakarta (ID): Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta. [cited 2016 Oct 1]. Available from: http://www.litbang.pertanian. go.id/buku/ekonomi-jagung-indonesia/Analisis-Kelembagaan.pdf
[PSEKP] Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. 2010. Analisis kebijakan pertanian: analisis penawaran dan permintaan jagung untuk pakan di Indonesia. Bogor (ID): Badan Litbang Pertanian. Kementerian Pertanian.
[PSEKP] Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. 2010. Analisis penawaran dan permintaan jagung untuk pakan di Indonesia. Kajian analisis kebijakan pertanian. [Internet]. Bogor (ID): Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Kementerian Pertanian. [cited 2017 Jun 13]. Available from: http://pse.litbang. pertanian.go.id/ind/pdffiles/anjak_2010_01.pdf
Rachman B. 2005. Perdagangan internasional jagung. Buku ekonomi jagung Indonesia. Jakarta (ID): Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.
Rangkuti F. 2005. Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis; reorientasi konsep perencanaan strategis untuk menghadapi abad 21. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Umum.
Roidah IS. 2013. Strategi pemasaran jagung hibrida di Desa Janti Kecamatan Papar Kabupaten Kediri. [Internet]. J Manajemen Agribisnis. 13(1): 25-32. [cited 2016 Sept 11]. Available from: http://publikasi.uniska-kediri.ac.id/data/uniska/ agribisnis/agribisnisvol13no1jan2013/agribisnis-vol13no1jan2013-03.%20Ida%20Syamsu%20 Roidah.pdf
Sa’id EG, Prastiwi YE. 2005. Agribisnis syariah; manajemen agribisnis dalam perspektif syariah Islam. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.
Saleh C, Sumedi, Jamal E. 2005. Analisis pemasaran jagung di Indonesia. Ekonomi jagung Indonesia. [Internet]. Jakarta (ID): Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian. [cited 2016 Sept 11]. Available from: http://www.litbang.pertanian.go.id/ buku/ekonomi-jagung-indonesia/Analisis-Pemasaran.pdf
Sembiring M. 2012. Budaya dan Kinerja Organisasi. Bandung (ID): Fokusmedia.
Siagian R. 2003. Pengantar manajemen agribisnis. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada University Press.
Suarni. 2013. Pengembangan pangan tradisional berbasis jagung mendukung diversifikasi pangan. J Iptek Tanam Pangan. 8(1):39-47.
Subandi, Manwan I, Blumenschein A. 1988. Jagung: teknologi produksi dan pascapanen. Bogor (ID): Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (ESCAP).
Sudrajat J, Mulyo JH, Hartono S, Subejo. 2014. Analisis efisiensi dan kelembagaan pemasaran jagung di Kabupaten Bengkayang. J Social Economic of Agriculture. 3(1):14-23.
Sudrajat J, Mulyo JH, Hartono S, Subejo. 2015. Peranana social capital dalam memelihara keberlanjutan agribisnis jagung. J Masy, Kebud dan Politik. 28(3):139-152.
Sumodiningrat. 2004. Kemitraan dan model-model pemberdayaan. Yogyakarta (ID): Gava Media.
Suryana A, Arifin M, Sumaryanto. 1990. Konsumsi jagung, ubikayu dan kedelai rumahtangga di Indonesia. Jakarta (ID): Biro Perencanaan, Departemen Pertanian.
Suryana A, Sudaryanto T. 1997. Penawaran, permintaan pangan, dan kebiasaan perilaku makan. Laporan penelitian. Bogor (ID): Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Suryana A, Agustian A. 2014. Analisis dayasaing usahatani jagung di Indonesia. Anal Kebijak Pertan. 12(2):143-156.
Swain DK, Herath S, Pathirane A, Mittra BN. 2005. Rainfed lowland and flood prone rice: a critical review on ecology and management technology improving the productivity in Asia. Thailand (ID): Role of Water Sciences in Transboundary River Basin Management.
Swastika DKS, Agustian A, Sudaryanto T. 2011. Analisis senjang penawaran dan permintaan jagung pakan dengan pendekatan sinkronisasi sentra produksi, pabrik pakan, dan populasi ternak di Indonesia. Inform Pertan. 20(2):65-75.
Tangendjaja B, Yusdja Y, Ilham N. 2005. Analisis ekonomi permintaan jagung untuk pakan. Buku Ekonomi Jagung Indonesia Cetakan 2. Jakarta (ID): Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian.
Theodoric CS, Iskandarini, Jufri. 2016. Strategi peningkatan produksi jagung. Media Neliti 9(2).
Theodoric CS. 2014. Strategi peningkatan produksi jagung: studi kasus Desa Kineppen Kec. Munte Kab. Karo. Skripsi. Medan (ID): Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
Utomo S. 2012. Dampak impor dan ekspor jagung terhadap produktivitas jagung di Indonesia. J Etikonomi. 11(2):158-179.
Wenno D. 2010. Analisis pendapatan petani jagung peserta program pengembangan usaha agribisnis perdesaan di Kabupaten Nabire. J Agroforestri. 5(2):156-164.
Winarso B. 2012. prospek dan kendala pengembangan agribisnis jagung di Propinsi Nusa Tenggara Barat. J Penelit Pertan Terap. 12(2):103-114.