Kinerja Rantai Pasok, Dinamika, dan Pembentukan Harga Beras di Jawa Tengah

Authors

  • nFN Saptana (Ekonomi Pertanian), (h-index:9), Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
  • Erma Suryani Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
  • Emmy Darmawati Institut Pertanian Bogor

DOI:

https://doi.org/10.21082/akp.v17i1.39-58

Keywords:

performance, rice production, supply chain, paddy conversion rate, rice price, kinerja, produksi padi, rantai pasok, rendemen gabah, harga beras

Abstract

Rice supply chain from producers to consumers in Central Java Province is relatively extensive and it affects rice price establishment. This study aimed to assess rice production performance, dried paddy (GKG) conversion rate into rice, rice supply chain, dynamics of rice prices among seasons and markets, and rice price establishment. This research was conducted in 2018 in rice producing centers in Central Java, namely Sragen, Klaten and Demak Regencies. This province had a rice production surplus and it was marketed mostly to West Java and Jakarta provinces. Conversion rate from paddy to rice varies between 60-65% or an average of 62.74% depending on varieties grown, drying process, and harvesting machine condition. In general, there are six to seven actors in the rice supply chain. During the main harvest in rainy season, paddy and rice prices usually dropped due to abundant supply. However, during the harvest in rain season in 2017/2018, paddy and rice prices remained high. This case indicated that paddy and rice prices establishment were more determined by supply side. It can be concluded that shorten the rice supply chain will increase paddy price at farm level and reduce rice price at consumer level. To shorten the rice supply chain effectively, it is recommended that rice milling process to be done at the milling industry.

 

Abstrak

Rantai pasok beras di Jawa Tengah dari tingkat produsen hingga konsumen masih cukup panjang. Kondisi ini berpengaruh pada pembentukan harga beras. Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji kinerja produksi padi, besaran rendemen gabah kering giling (GKG) menjadi beras, kinerja rantai pasok gabah dan beras, dinamika harga beras antar musim dan pasar, dan pembentukan harga beras pada setiap tingkatan pelaku rantai pasok beras. Penelitian dilakukan tahun 2018 di lokasi sentra produksi padi Provinsi Jawa Tengah yaitu Kabupaten Sragen, Klaten, dan Demak. Hasil kajian menunjukkan provinsi ini menghasilkan surplus beras yang dipasarkan terutama ke Jawa Barat dan Jakarta. Tingkat rendemen GKG menjadi beras bervariasi antara 60-65% atau rata-rata 62,74% tergantung varietas, proses pengeringan, dan kondisi mesin panen. Rantai pasok beras cukup panjang, sebanyak enam sampai tujuh pelaku. Sesuai pola yang umum dikenal, pada musim panen raya pada musim hujan (MH) harga gabah dan beras turun, namun pada musim panen raya MH 2017/2018 harga pangan ini tetap tinggi. Hal ini disebabkan pembentukan harga gabah dan beras lebih ditentukan oleh aspek pasokan dibandingkan aspek permintaan. Dari hasil penelitian ini disimpulkan pemangkasan rantai pasok gabah dan beras dari petani produsen ke konsumen dapat meningkatkan harga gabah di tingkat petani dan menurunkan harga beras di tingkat konsumen. Agar upaya pemotongan rantai pasok berjalan efektif, maka penggilingan gabah menjadi beras sebaiknya dilakukan di industri penggilingan padi.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

  • nFN Saptana, (Ekonomi Pertanian), (h-index:9), Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
    Bidang Keahlian dan Minat adalah Ekonomi Pertanian, Agribisnis Komoditas Pertanian, Dayasaing Komoditas Pertanian, Kelembagaan Pertanian dan Perdesaan

References

Ashar, Iqbal M. 2013. Penanganan pascapanen berbagai varietas padi dengan menggunakan Rice Milling Unit (RMU). J Galung Tropika 1(2): 55-59.

Biswanger HP, Ruttan VW. 1978. Induced innovation: Technology, institution and development. The John Hopkins University Press, Baltimore and London.

[BKP] Badan Ketahanan Pangan. 2017. Peraturan Menteri Pertanian No. 3 Tahun 2017, tentang Pedoman Harga Pembelian Gabah dan Beras di Luar Kualitas oleh Pemerintah. [Internet]. [Diunduh 20 Mei 2018]. Tersedia dari: http://bkp. pertanian.go.id/tinymcpuk/gambar/file/ PERMENTAN_No_3%20_2017(1).pdf

[BPS] Badan Pusat Statistik. 1996. Survei susut pascapanen MT. 1994/1995 Kerjasama BPS, Ditjen Tanaman Pangan, Badan Pengendali Bimas, Bulog, Bappenas, IPB, dan Badan Litbang Pertanian. Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2008. Laporan Hasil Survei Susut Panen dan Pascapanen gabah beras tahun 2005-2007. Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik,

Creswell JW. 1994. Research design: qualitative and quantitative research approach. Thousand Oaks, CA (US): Sage.

[BPS Jateng] Badan Pusat Statistik. 2012. Jawa Tengah Dalam Angka. Semarang (ID): Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah.

[BPS Jateng] Badan Pusat Statistik. 2015. Jawa Tengah Dalam Angka. Semarang (ID): Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah.

[BPS Jateng] Badan Pusat Statistik Jawa Tengah. 2016. Jawa Tengah Dalam Angka. Semarang (ID): Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2008. Laporan hasil survei susut panen dan pascapaen gabah beras tahun 2005-2007. Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Laporan survey pola distribusi perdagangan beberapa komoditi. Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2016. Hasil sementara Sensus Ekonomi 2016. Laporan survey pola distribusi perdagangan beberapa komoditi. Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2017. Metoda perhitungan dan rincian keberadaan cadangan beras nasional tahun 2015. PPT Bahan FGD, Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan. Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik.

Budiharti U, Harsono, Juliana R. 2006. Perbaikan konfigurasi mesin pada penggilingan padi. . [Internet]. [Diunduh 20 Mei 2017]. Tersedia dari: http://mekanisasi.litbang.deptan.go.id.

Chambers MJ, Bailey. 1996. A theory of commodity price fluctuations. J of Political Economy. 104(5): 924-957.

Clarete RL, Adriano L, Esteban A. 2013. Rice trade and price volatility: implicationon ASEAN and global food security. ADB Economics Working Paper Series. No 368.

Coelli TJ, Rao DSP, Battese GE. 1998. An introduction to efficiency and productivity analysis. Boston (US): Kluwer-Nijhoff,

Deaton A, Laroque G. 1992. On the behavior of commodity prices. Review of Economic Studies, No. 59 : 1-23.

[Fateta IPB dan PSEKP] Fakultas Teknologi Pertanian Kerjasama dengan Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. 2018. Kajian rendemen dan rantai pasok komoditas beras. Bogor (ID): Fakultas Teknologi Pertanian Kerjasama dengan Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Gillson I, Fouad A. 2014. Trade policy and food security: improving access to food in developing countries in the wake of high world prices. Washington DC (US): World Bank.

Giroud G, PS Wajid. 2009. Where is basmati rice coming from? a global trade-related overview. New York (US): Research Division of the Federal Reserve Bank of St. Louis.

Hayami Y, Kawagoe T, Morooka Y, Siregar M. 1987. Agricultural marketing and processing in upland Java: A perspective from a Sunda Village. CGPRT No. 8. Bogor (ID): The CGPRT Centre.

Heizer J, Render B. 2006. Operations management. New Jersey (US): Pearson Education, Inc., Upper Saddle River.

Hermanto, Saptana. 2017. Kebijakan harga beras ditinjau dari dimensi penentu harga. Forum Penelit Agro Ekon. 35(1): 31-43.

Kementan. 2018. Empat tahun kerja #pertanian kita prestasi bangsa kerja nyata untuk Indonesia maju. [Internet]. [Diunduh 2 Agustus 2018]. Tersedia dari: https://indopos.co.id/read/2018/12/10/158195/ empat-tahun-pembangunan-pertanian-kementan-kerja-kita-buat-prestasi-bangsa/

Kono Y. 2000. Marketing of agricultural production in upland area of West Java : A Banana Case. Unpublished.

Mahbubi A. 2013. Model dinamis supply chain beras berkelanjutan dalam upaya ketahanan pangan nasional. J Manajemen & Agribisnis, 10(2): 81-89.

Machmud Z. 2005. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga di Indonesia. J Ekonomi dan Bisnis Indonesia. 21(1).

Maulana, M. 2012. Prospek implementasi kebijakan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) multikualitas gabah dan beras di Indonesia. AKP. 10(3): 211-223.

Mears L, Agabin MH, Anden TL, Marquez RC. 1974. Rice economy of the Philippines. Quezon City (PH): University of the Philippines Press.

Nicholson W. 2004. Microeconomic theory: basic principles and extensions, 9th edition.

Perdana T. 2014. Inclusive agri supply chain development: a case study on vegetables industry. Seminar Nasional “Logistik industri agribisnis indonesia: tantangan dan peluang dalam masyarakat ekonomi ASEAN 2015”, Jakarta 12 Februari 2014.

[PSEKP] Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. 2017. Kajian analisis keberadaan surplus dan kebutuhan cadangan pangan pemerintah beras untuk menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen. Laporan Analisis Kebijakan, unpublished. Bogor (ID): Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

Rachman B, Dermorejo SK. 2001. Dinamika harga dan perdagangan beras, Dalam: Ekonomi padi dan beras Indonesia. Jakarta (ID): Badan Litbang Pertanian.

Samuelson, Paul A, Nordhaus, William D. 2004, Ilmu mikroekonomi. Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta (ID): PT. Media Global Edukasi.

Saptana, Purwantini TB, Zakaria AK, Sunarsih, Muslim C, Rachmita AR. 2016. Panel Petani Nasional (Patanas): Analisis indikator pembangunan pertanian dan perdesaan pada agroekosistem lahan sawah berbasis padi. Laporan Penelitian. Bogor (ID): Pusat Sosial Ekonomi Dan Kebijakan Pertanian.

Sawit MH, H Halid. 2010. Arsitektur Kebijakan Beras di Era Baru. Penerbit IPB Press. Bogor.

Sanny, Lim. 2010. Analisis produksi beras di Indonesia. Binus Business Review. 1(1): 245-251.

Simatupang, Syafaat N. 1999. Analisis anjloknya harga komoditas pertanian selama semester I-1999. Paper Kebijakan. Bogor (ID): Puslitbang Sosial Ekonomi Pertanian.

Simatupang P. 2004. Perlu kehati-hatian: penerapan “corporate farming”. Sinar Tani, 21-27 Juni 2000 dalam Isu kontemporer kebijakan pembangunan pertanian 2000-2004: Pandangan Peneliti. Bogor (ID): Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian.

Suismono. 2002. Standardisasi mutu untuk perdagangan beras di Indonesia. Majalah Pangan 39(XI): 37-47.

Sulaiman AA, Kariyasa IK, Subagyono K, Hermanto, Agustian A, Anugrah IS, Nashwari IP, Herodian S. 2018. Toko Tani Indonesia: Membenahi rantai pasok dan stabilisasi harga pangan. Jakarta (ID): IAARD Press.

Suryana RN, Rachmina D, Sumedi, Novianti T. 2009. Analisis efisiensi dan daya saing padi pandan wangi Indonesia. Jurnal Pertanian.

Tomeck WG, Kenneth LR. 1990. Agricultural product prices. Third Edition. Ithaca NY (ID): Cornell University Press.

Sutrisno, Raharjo B. 2004. Penanganan panen dan pascapanen padi untuk mendapatkan hasil beras giling bermutu tinggi. Makalah pelatihan petani dan operator alat pengering dan perontok gabah. Kegiatan pemberdayaan masyarakat. Palembang. South Sumatera Forest Fire Management Project dan BPPT Sumatera Selatan

Warra P, A.A. Yusuf. 2014. Fertilizer subsidies and food self-sufficiency in Indonesia. Agricultural Economics. 45:1–18.

Downloads

Published

25-01-2023

Issue

Section

Articles in press

How to Cite

1.
Saptana nFN, Suryani E, Darmawati E. Kinerja Rantai Pasok, Dinamika, dan Pembentukan Harga Beras di Jawa Tengah. Analisis Kebijak. Pertan. [Internet]. 2023 Jan. 25 [cited 2025 Apr. 25];17(1):39-58. Available from: https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/index.php/akp/article/view/823