Perdagangan Bebas Wilayah ASEAN-China: Implikasinya terhadap Perdagangan dan Investasi Pertanian Indonesia

Authors

  • Budiman Hutabarat Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

DOI:

https://doi.org/10.21082/akp.v9n1.2011.19-31

Keywords:

commodity, daftar pengecualian, exclusion list, free-trade-area, investasi, investment, kawasan-perdagangan-bebas, komoditas, tarif, tariff

Abstract

Sebuah babak baru pola perdagangan Indonesia dan China telah terjadi dengan kesepakatan perdagangan bebas/KPB ASEAN-China yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2010 tahun ini, setelah penandatanganan kerangka awalnya pada 4 November 2002 dan ratifikasi pemerintah melalui KEPPRES No. 48 pada 16 Juni 2004. Kesepakatan perdagangan bebas ASEAN dan ASEAN-China ini tentu saja memberikan tantangan dan peluang bagi berbagai komoditas pertanian yang diproduksi di dalam negeri, baik untuk tujuan ekspor maupun untuk konsumsi di dalam negeri. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan perdagangan bebas ini dan dampaknya terhadap pengembangan komoditas utama pertanian nasional. Makalah menyimpulkan antara lain bahwa pemberlakuan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-China mulai tahun 2010 akan merangsang ekspor komoditas pertanian Indonesia terpusat pada produk pertanian yang sangat primer atau setengah jadi, sedangkan impor produk pertanian Indonesia akan memusat pada komoditas-komoditas pangan, sayur dan buah, kecuali daging. Untuk membangun industri pengolahan pertanian di dalam negeri, kebijakan yang seimbang antara penerapan pungutan ekspor dan insentif bagi produsen primer pertanian sangat diperlukan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

ASEAN Secretariat. 2002. Southeast Asia: A Free Trade Area. ASEAN Secretariat, Jakarta. http://www.aseansec.org/. Diakses 30 Mei 2005.

Hartono, D., D.S. Priyarsono, T. D. Nguyen and M. Ezaki. 2007. Regional Economic Integration and its Impacts on Growth, Poverty and Income Distribution: The Case of Indonesia. Discussion Paper No.152. Graduate School of International Development, Nagoya University, Japan. http://www.gsid.nagoya-u.ac.jp.

Hong, Y. 2003. The Economic Effects of Bilateral Free Trade Areas among ASEAN, China, Japan and Korea. http://www.ecomod.net/conferences/ecomod2003/ecomod2003_papers/Hong.pdf.

Mutakin, F. dan A. R. Salam. 2009. Dampak Penerapan ASEAN-China Free Trade Agreement (AC-FTA) bagi Perdagangan Indonesia. Economic Review No. 218 Desember 2009. http://www.bni.co.id/Portals/0/Document/UlasanEkonomi/ACFTA.pdf.

Pambudi, D. and A.C. Chandra 2006. Dampak Kesepakatan Perdagangan Bebas Bilateral ASEAN-China terhadap Perekonomian Indnesia, Jakarta: Institutefor Global Justice.

Tambunan, T. 2007. Efek-efek Ekonomi dan Sosial dari Liberalisasi Perdagangan dalam Pertanian di bawah China-ASEAN FTA: Kasus Indonesia. www.fe.trisakti.ac.id/ pusatstudi_industri/.../2007 tambunan.pdf. Diakses 2 Juni 2010.

Tambunan. T. and A. Suparyati. 2009. ASEAN-China Trade Liberalisation Effect on Indonesian Agricultural Production and Trade. Policy Discussion Paper Series, Center for Industry, SME and Business Competition Studies, Trisakti University. Jakarta. http://www.fe.trisakti.ac.id/pusatstudi_industri/pusat study tulus tambunan/pusat studi/policy discussion paper/pdf3.pdf. Diakses 29 Juni 2010.

Tong, S. Y. and C. C. S. Keng. 2010. China-ASEAN FTA in 2010_A Regional Perspective-Apr1210. EAI Background Brief No. 519. http://www.nus.edu.sg/NUSinfo/EAI/BB519.pdf. Diakses 4 Oktober 2010.

Downloads

Published

26-08-2016

Issue

Section

Analisis Kebijakan Pertanian

How to Cite

1.
Hutabarat B. Perdagangan Bebas Wilayah ASEAN-China: Implikasinya terhadap Perdagangan dan Investasi Pertanian Indonesia. Analisis Kebijak. Pertan. [Internet]. 2016 Aug. 26 [cited 2025 May 14];9(1):19-31. Available from: https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/index.php/akp/article/view/774