Rekonstruksi Kelembagaan dan Uji Teknologi Pemupukan: Kebijakan Strategis mengatasi Kelangkaan Pupuk
DOI:
https://doi.org/10.21082/akp.v8n2.2010.167-186Keywords:
efektivitas, effectiveness, fertilizer, padi, productivity, produktivitas, pupuk, reconstruction, rekontruksi, riceAbstract
Padi merupakan bahan pangan pokok bagi penduduk Indonesia dan produktivitasnya ditentukan antara lain oleh tingkat pemakaian pupuk. Meskipun kebijakan pupuk sudah banyak dilaksanakan terutama dalam aspek pengadaan, penyaluran dan harga eceran tertinggi (HET); tetapi kelangkaan pupuk masih sering terjadi. Kajian tentang penyebab kelangkaan pupuk dari sisi pengadaan dan distribusi telah banyak dilakukan, namun penyebab kelangkaan dari sisi pengguna belum mendapat perhatian. Salah satu penyebab kelangkaan ini adalah pemakaian pupuk di tingkat petani yang melebihi dosis anjuran. Sementara itu pemerintah telah mengeluarkan beberapa teknologi penentuan dosis pupuk tepat guna spesifik lokasi yaitu dengan cara mempergunakan Bagan Warna Daun (BWD), Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) dan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Agar bisa mengubah perilaku petani dalam pemakaian pupuk menjadi efisien dan efektif sekaligus mencegah terjadinya kelangkaan pupuk, maka dibutuhkan suatu kebijakan holistik dan terpadu antar berbagai stakeholders yang tercakup. Rekontruksi kebijakan tersebut diharapkan dapat mendorong rasionalisasi dan efektivitas penggunaan pupuk oleh petani, sehingga diharapkan dapat mengurangi penggunaan pupuk dan meningkatkan produktivitas pertanian.
Downloads
References
Adiningsih, J.S. dan M. Soepartini. 1995. Pengelolaan Pupuk pada Sistem Usahatani Lahan Sawah. Makalah Apresiasi Metodologi Pengkajian Sistem Usahatani Berbasis Padi dengan Wawasan Agribisnis. Bogor 7-9 September 1995. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor.
Anonimous. 2000. Penggunaan Unsur Hara yang Tepat dalam Pemupukan. Bahan Pelatihan Efisiensi Pemupukan dengan Penerapan LCC. Denpasar, 22−26 Mei 2000. IPPTP Denpasar, Bali.
APPI. 2009. Konsumsi Pupuk Tahun 2001-2008. Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia. Jakarta
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara. 2004. Petunjuk Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara.
Buku Petunjuk Penggunaan, Perangkat Uji Tanah Sawah. V.01. Balai Penelitian Tanah. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.
Darwis, V. dan A. R. Nurmanaf, 2004. Kebijakan Distribusi, Tingkat Harga dan Penggunaan Pupuk di Tingkat Petani. Forum Penelitian Agro Ekonomi, Volume 22 No.1, Juli 2004. Hal : 63-73.
Direktorat Pupuk dan Pestisida, 2004. Pedoman Pengawasan Pupuk Bersubsidi. Direktorat Pupuk dan Pestisida, Direktorat Jenderal Bina Sarana Pertanian, Jakarta.
Fageria, N.K. and B. Virupax. 1999. Nitrogen Management for Lowland Rice Production on an Inceptisol. Agricultural Research Service, USDA, NAA, AFSRC, Beaver. IRRI-CREMNET. 1998. Progress Report for 1997. International Rice Research Institute –Crop and Resource Management Network. IRRI, Los Banos, Philippines.
Hasibuan, N. 2000. Konsep Pengendalian Mutu Pupuk untuk Pertanian. Prosiding Seminar Nasional: Reorientasi Pendayagunaan Sumberdaya Tanah, Iklim, dan Pupuk. Pusat Peneltian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.
Infokom Setda Kab.Demak Perangkat Uji Tanah Sawah. Bag. -Sabtu 26 April 2008. http://www.demakkab.go.id/Berita%20Daerah/rel_26Apr08_1.htm.
Irawan, A. 2006. Kenaikan HET Pupuk dan Syarat Petani. Republika, 6 Juni 2006.
Irawan, B, P. Simatupang, R. Kustiari, Sugiarto, Supadi, J.F. Sinuraya, M. Iqbal, V. Darwis, R. Elizabeth, Sunarsih, C. Muslim, T.B. Purwantini dan T. Nurasa, 2007. PATANAS : Analisis Indikator Pembangunan Pertanian. Laporan Hasil Penelitian. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.
Karama, A.S., A.R. Marzuki, dan I. Manwan. 1990. Penggunaan Pupuk Organik pada Tanaman Pangan. Prosiding Lokakarya Nasional Efisiensi Pupuk V. Cisarua 12-13 Nopember 1990.
Kariyasa. K dan Y. Yusdja. 2005. Evaluasi Kebijakan Sistem Distribusi Pupuk Urea di Indonesia : Kasus Provinsi Jawa Barat. Analisis Kebijakan Pertanian Vol 3 Nomor 3, September 2005. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.
Kompas, Kebutuhan Urea Tak Pernah Terpenuhi. Rabu, 15 Oktober 2008, Hal 21.
Kuntohadi, Bowo. 2007. Agriculture Outlook and Chalenges Fertilizer Business in Indonesia. Marketing Director PT. PUSRI Indonesia.
Peraturan Menteri Pertanian, Nomor 42/Permentan/OT.140/9/2008 Tentang Perubahan Lampiran Peraturan Menteri Pertanian Nomor 30/Permentan/OT.140/6/2008 Tentang Pedoman Umum Bantuan Langsung Pupuk Tahun Anggaran 2008.
Pramono, J., H. Supadmo, Hartoko, Widarto, S. Jauhari, E. Supratman dan Sartono. 2002. Laporan Hasil Pengkajian Pemupukan Spesifik Lokasi pada Padi Sawah. Kerjasama BPTP Jawa Tengah dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Tengah. Ungaran. (unpublish).
Pramono, J., S. Kartaatmadja, H. Supadmo, S. Basuki, S.C.B. Setianingrum, Yulianto, H. Anwar, S. Jauhari, Hartoko, E.B. Prayitno, P. Hasapto dan Sartono. 2001. Pengkajian Pengelolaan Tanaman Terpadu pada Padi Sawah. Laporan Pengkajian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah. Ungaran.
PSE. 1997. Analisis Kemampuan Petani Membeli Pupuk (Laporan Penelitian kerjasama PT. Petrokimia Gresik dengan PSE). Pusat Penelitian Sosial Ekonomi. Bogor.
Rachman, B., Supriyati dan S. Friyatno. 2005. Ekonomi Kelembagaan Sistem Usahatani Padi di Indonesia. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnia (SOCA). Vol 5. No. 2 Universitas Udayana.
Rachman, B. 2009. Kebijakan Subsidi Pupuk : Tinjauan Terhadap Aspek Teknis, Manajemen dan Regulasi. Analisis Kebijakan Pertanian Vol 7 Nomor 2, Juni 2009. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.
Sinar Indonesia Baru, Pemakaian Pupuk Kimia Berlebihan, 2015 Karo Diprediksi Jadi Tanah Gersang. 20 Oktober 2008.
Stevens, G., S. Hefner, and E. Tanner. 1999. Monitoring Crop Nitrogen in Rice Using Portable Chlorophyll Meters. Missouri Rice form 1997−98. University of Missouri-Delta Center.
Sudaryanto, T., P. Simatupang, A. Purwoto, M. Rosegrant and M. Hossain. 1999. Could Indonesia Sustain Self-Sufficiency in Rice Production. Recent Trends and a Long Term Outlook. Discussion Paper Series. No 99-03. Social Sciences Division. IRRI. Makati. Philippines.
Suhartatik, E. dan R. Sismiyati. 2000. Pemanfaatan Pupuk Organik dan Agent Hayati pada Padi Sawah. Dalam Suwarno et al. (Eds). Tonggak Kemajuan Teknologi Produksi Tanaman Pangan. Paket dan Komponen Teknologi Produksi Padi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor.
Syafaat, N., A.Purwoto dan C. Muslim. 2006. Analisis Besaran Subsidi Pupuk dan Pola Pendistribusiannya. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.
World Bank 2008b. Fertilizer Subsidies in Indonesia.
World Bank. 2008a. Indonesia Agriculture Public Spending and Growth.
Zaini, Z. dan Erythrina. 2002. Panduan Teknis Penggunaan Bagan Warna Daun untuk Meningkatkan Efisiensi Pemupukan Urea pada Tanaman Padi Sawah. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta.