Rancang Bangun Sinergi Kebijakan Agropolitan dan Pengembangan Ekonomi Lokal Menunjang Percepatan Pembangunan Wilayah
DOI:
https://doi.org/10.21082/akp.v7n2.2009.169-188Keywords:
agropolitan, economic cluster, forum kemitraan, kebijakan, klaster ekonomi, local economic development, partnership forum, pembangunan wilayah, pengembangan ekonomi lokal, policy, regional development, sinergi, synergyAbstract
Orientasi pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat memicu pembangunan yang bias perkotaan dan diskriminasi terhadap wilayah perdesaan dan sektor pertanian, sehingga menyebabkan ketimpangan transfer sumberdaya dari desa ke kota. Kondisi ini dapat menimbulkan beberapa permasalahan seperti kesenjangan pendapatan antara masyarakat perdesaan dengan komunitas perkotaan, migrasi penduduk secara berlebihan dari wilayah perdesaan ke kawasan perkotaan, dan eksploitasi wilayah perdesaan yang cenderung kurang mengindahkan aspek lingkungan sehingga mengakibatkan kerusakan ekosistem dan kemiskinan masyarakat perdesaan. Sinergi kebijakan agropolitan dan pengembangan ekonomi lokal melalui rekayasa kelembagaan klaster ekonomi dan forum kemitraan dapat dianggap sebagai salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut. Idealnya sinergi kebijakan tersebut diimplementasikan mengacu pada langkah strategi seperti sosialisasi, konsolidasi, dan uji coba (fase awal) kegiatan dalam kerangka otonomi daerah.Downloads
References
Aggrawal, J. 2002. Training Method for Community Development in India. Country Paper in the Asian Productivity Organization Seminar. Held in the Republic of Korea. August 26-August 1, 1998. Edited by Cruz, D.A. Asian Productivity Organization. Tokyo.
Alizar, A., A. Tarigan, A. Bakti, A. Setiawan, E. Syarief, E. Laksono, G. Lele, H. Rahma, I. Suparman, J. Boulle, Susanto, dan W. Yuliastanti. 2002. Tigabelas Langkah Kemitraan dalam Pengembangan Ekonomi Lokal (KPEL). Sekretariat KPEL, Bappenas, UNDP, dan UN HABITAT. Jakarta.
Blakely, E.J. 1991. The Meaning of Local Economic Development in Local Economic Development: Strategies for a Changing Economy (Editor: R. Scott Fosler). International City Management Association (ICMA). Washington D.C.
Blakely, E.J. 1994. Planning Local Economic Development: Theory and Practice. Cetakan Kedua. Sage Publication. U.S.A.
Deptan. 2002. Pedoman Umum Pengembangan Kawasan Agropolitan dan Pedoman Program Rintisan Kawasan Agropolitan. Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Departemen Pertanian. Jakarta.
Deptan. 2003. Gerakan Pengembangan Kawasan Agropolitan : Menuju Kesejahteraan Melalui Sinergi Kegiatan yang Terkoordinasi. Sekretariat Kelompok Kerja Pengembangan Kawasan Agropolitan, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Departemen Pertanian. Jakarta.
Feldman, R.S. 1996. Understanding Psychology. McGraw Hill. Boston.
Friedman, J. dan C. Weaver. 1999. Territory and Function: the Evolution of Regional Planning. Edward Arnold (Publishers) Ltd. London.
Friedman, J. dan Douglas, M. 1975. Pengembangan Agropolitan : Menuju Siasat Baru Perencanaan Regional di Asia (terjemahan dari Agropolitan Development: Towards a New Strategy for Regional Planning in Asia). Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Gabriel., R.L. 2002. Farmer Field School: A Second Look Theoretical Application of Social Psychology in Rural Development. Professorial Chair Lecture Delivered at the Institute of Community Education, College of Public Affair, UPLB. Philippine.
Grieco, M. 1990. Development in the Developed World: Revealing and the Hidden Agenda in Rural Development : Problems and Practices (Editors: H. Buller and Wright, S.). Athenaeum Press Ltd. Great Britain.
Hansen, N. 1981. Development from Below :the Center-Down in Development Paradigm Development from Above or Below (Editors : W.B. Stohr and D.R.F. Taylor). John Wiley and Sons. New York.
Nasution, L.I. 1998. Pendekatan Agropolitan Dalam Rangka Penerapan Pembangunan Wilayah Perdesaan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Neef, A. 2005. Identifying Local Stakeholders’ Research Priorities: Metodological Challenges. Participatory Research and Development for Sustainable Agricultural and Natural Resource Management : A Resource Book (Editors : Gonsalves, J.,et al). International Potato Center-Users Perspective with Agricultural Research and Development (CIP-UPWARD). Philippines.
OECD. 1998. Cluster Analysis and Cluster-Based Policy in OECD Countries: Various Approaches, Early Results, and Policy Implications. Organization for Economic Co-operation and Development. France.
Porter, M. 1990. The Competitive Advantage of Nations. Basingstoke, Macmillan, U.S.A.
Race, D. dan J. Millar. 2006. Training Manual: Social and Community Dimensions of ACIAR Projects. Australian Center for International Agricultural Research –Institut for Land,Water, and Society of Charles Sturt Unverisity. Australia.
Rusastra, I.W., Hendiarto, K.M. Noekman, A. Supriatna, W.K. Sejati, dan D. Hidayat. 2004. Kinerja dan Perspektif Pengembangan Model Agropolitan dalam Mendukung Pengembangan Ekonomi Wilayah Berbasis Agribisnis. Laporan Penelitian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian dan Proyek Pengkajian Teknologi Pertanian Partisipatif (Participatory Assessment of Agricultural Technology Project/PAATP). Bogor.
Rusastra, I.W., P. Simatupang, dan B. Rachman. 2002. Pembangunan Ekonomi Perdesaan Berbasis Agribisnis. Analisis Kebijakan : Pembangunan Pertanian Andalan Berwawasan Agribisnis. Monograph Series No. 23. Puslitbang Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor.
Stohr, W.B. 1981. Development from Below in Development from Above or Below (Editors : W.B. Stohr and D.R.F. Taylor). John Wiley and Sons. New York.
Suwandi. 2005. Agropolitan : Merentas Jalan Meniti Harapan. PT Duta Karya Swasta. Jakarta.
Vernooy, R. 2005. Monitoring and Evaluating Participatory Research and Development: Some Key Elements. Participatory Research and Development for Sustainable Agricultural and Natural Resource Management: A Resource Book (Editors :Gonsalves, J.et al.). International Potato Center-Users Perspective with Agricultural Research and Development (CIP-UPWARD). Philippines.