Kebijakan Sistem Kelembagaan Pengelolaan Irigasi: Kasus Provinsi Banten

Authors

  • Benny Rachman Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

DOI:

https://doi.org/10.21082/akp.v7n1.2009.1-19

Abstract

Terbatasnya sumber daya air untuk irigasi seringkali memunculkan konflik kepentingan antara petani pemakai air dengan lembaga perdesaan yang mengelola air irigasi, maupun antar petani pemakai air. Tujuan kajian ini adalah menyusun kerangka kerja analitis untuk lembaga pengelola irigasi dalam mengatasi konflik pemanfaatan air dan menganalisis sistem pengelolaan irigasi yang kondusif menunjang otonomi daerah. Hasil kajian menunjukkan bahwa pengembangan dan pemberdayaan asosiasi petani pemakai air dapat dilakukan dengan memberikan tanggung jawab yang lebih besar melalui pendekatan kolektif dalam bentuk federasi. Disamping itu, untuk mengatasi konflik pemanfaatan air dalam pengelolaan irigasi perlu mempertimbangkan aspek-aspek penting lainnya yaitu, transparansi, akuntabilitas, hak atas air, dan aturan representasi.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

30-08-2016

Issue

Section

Analisis Kebijakan Pertanian

How to Cite

1.
Rachman B. Kebijakan Sistem Kelembagaan Pengelolaan Irigasi: Kasus Provinsi Banten. Analisis Kebijak. Pertan. [Internet]. 2016 Aug. 30 [cited 2025 May 3];7(1):1-19. Available from: https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/index.php/akp/article/view/725