Membangun Kerangka Pengelolaan Terpadu Sumberdaya Lahan dan Air: Perspektif Sejarah dan Politik

Authors

  • Effendi Pasandaran Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

DOI:

https://doi.org/10.21082/akp.v6n4.2008.297-313

Keywords:

institutional capacity, integrated approach, kemampuan kelembagaan, kerangka kebijakan, pendekatan keterpaduan, policy framework

Abstract

Indonesia telah mengalami sejarah yang cukup panjang dalam politik pengelolaan air dengan adanya tiga generasi pembangunan. Oleh karena pengalaman dari generasi pertama dan kedua pada kakekatnya bersifat sentralistik dan sektoral, tantangan ke depan dalam melaksanakan generasi ketiga adalah bagaimana membangun kerangka kebijakan yang tidak saja memungkinkan pelaksanaan pendekatan keterpaduan pengelolaan sumber daya air secara efektif tetapi juga yang dapat menghasilkan hubungan yang seimbang dan serasi antara tiga pilar pengelolaan terpadu sumber daya lahan dan air. Ketiga pilar tersebut adalah efisiensi, pemerataan, dan keberlanjutan lingkungan. Ada empat perubahan pola pikir yang diperlukan sebagai prasyarat untuk melaksanakan pendekatan keterpaduan termasuk di dalamnya perubahan pengelolaan air berwawasan sempit dari yang hanya dilakukan di daerah irigasi menuju pengelolaan air berspektrum luas. Untuk maksud tersebut perlu dilakukan penguatan kemampuan kelembagaan untuk menfasilitasi berlangsungnya proses keterpaduan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Blommestein, Van W.J. 1949. Een Federaal Welvaarts Plan Voor het Westelijk Gedeelte van Java, dalam De Ingenieur in Indonesia.

Booth, A. 1977. Irrigation in Indonesia, Part II. Bulletin of Indonesian Economic Studies, 13 July 1977, hal. 45-77.

Burger, D.H. 1975. Sosiologisch-Economische Geschiedenis van Indonesia, deel ii, dalam Indonesia in de 20e eew, KIT: Amsterdam.

Food Agriculture Organization (FAO). 2000. The State of Food and Agriculture: Lessons from the Past 50 years, FAO: Rome.

Molle, F. 2008. Nirvana Concepts, Narratives and Policy Models: Insights from the Water Sector. Water Alternatives 1(11) 2008: 131–156. http://www.wateralternatives.org.

Pasandaran, E. 2002. Pokok-Pokok Pemikiran tentang Kebijakan Investasi di Bidang Pengairan, dalam Sutopo Purwo Nugroho, Seno Adi, Bambang Setiadi (eds.), Peluang dan Tantangan Pengelolaan Sumber Daya Air di Indonesia, P3-TPSLK BPPT dan HSF: Jakarta.

Pasandaran, E. 2008. Irrigasi Masa Depan. Memperjuangkan Kesejahteraan Petani dan Ketahanan Pangan . JKI-Indonesia.

Rosegrant, M.W and Pasandaran, E. 1995. Determinant of Public Investment: Irrigation in Indonesia. Jurnal Agro Ekonomi, 14(2), 1995, Hal 1-20.

Smill, V. 2000. Feeding the World. A Challenge for the Twenty-First Century, MIT Press: Cambridge MA.

Vlughter, H. 1949. Honderd Jaar Irrigatie, Voordracht Gehouden op 18 October 1949 ter Gelegenheid van de Herdenking van de Overdracht van de Technische Hoge School aan den Lande in 1924, Druk Voorkink: Bandung.

Wester, P. 2008. Shedding the Waters. Institutional Change and Water Control in the Lerma Chapala Basin, Mexico. Doctoral Dissesrtation, Wageningen University, 19 March.

World Resources Institute (WRI). 2003. World Resources, 2002 –2004, Decisions for the Earth Balance, Voice, and Power. World Resource Report. World Resources Institute.

Downloads

Published

31-08-2016

Issue

Section

Analisis Kebijakan Pertanian

How to Cite

1.
Pasandaran E. Membangun Kerangka Pengelolaan Terpadu Sumberdaya Lahan dan Air: Perspektif Sejarah dan Politik. Analisis Kebijak. Pertan. [Internet]. 2016 Aug. 31 [cited 2025 Jun. 1];6(4):297-313. Available from: https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/index.php/akp/article/view/720