Analisis Kebijakan Peningkatan Produksi Padi melalui Efisiensi Pemanfaatan Lahan Sawah di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.21082/akp.v5n1.2007.36-52Keywords:
cropping index, indeks pertanaman, lahan sawah, land use, lowland, pemanfaatan lahan, produksi padi, rice productionAbstract
Beras merupakan bahan pangan pokok bagi 95 persen dari penduduk Indonesia. Sejak awal kemerdekaan Indonesia telah berusaha keras untuk meningkatkan produksi padi. Namun demikian, selama lebih dari tiga dekade Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan beras dalam negeri, sehingga masih tergantung pada impor. Kondisi ini diperburuk oleh adanya konversi lahan subur di Jawa, sehingga pertumbuhan produksi padi melandai. Ke depan, harus ada terobosan dalam meningkatkan produksi padi, meskipun konversi lahan terus berlangsung. Studi ini mencoba mengkaji kinerja pemanfaatan lahan sawah, kontribusi dan prospeknya dalam peningkatan produksi padi nasional. Hasil studi menunjukkan bahwa lahan sawah merupakan sumber utama produksi padi. Pada tahun 2005, luas sawah irigasi dan tadah hujan yang ditanami padi adalah 6,84 juta ha, dengan rataan indeks pertanaman 1,61. Angka ini menunjukkan masih adanya potensi untuk meningkatkan produksi padi melalui peningkatan indeks pertanaman. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa peningkatan indeks pertanaman merupakan kebijakan strategis sebagai kompensasi dari konversi lahan. Potensi lainnya ialah peningkatan mutu intensifikasi melalui penggunaan varietas unggul disertai dengan pengelolaan tanaman dan sumberdaya terpadu (PTT). Penerapan kebijakan ini harus didukung oleh pembangunan dan renovasi infrastruktur disertai penyediaan sumber modal agar memungkinkan petani mengadopsi teknologi maju.
Downloads
References
Adnyana. M.O. 2004. Analisis Dampak dan Strategi Pengembangan Peningkatan Produktivitas Padi dan Ternak (P3T) ke Depan. Makalah disampaikan pada Seminar Puslitbangtan 29 Januari 2004.
Badan Pusat Statistik (BPS). 1994. 1999. 2006. Luas lahan menurut Penggunaan di Indonesia. Survai Pertanian. BPS. Jakarta.
Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS). 1996. 2000. 2006. Statistik Indonesia. BPS. Jakarta.
Danca. A.C. 2000. SWOT Analysis. http://www.stfrancis.edu/ba/ghkickul/btopics/works/swot.htm. download November 2005.
Irawan. B. 2003. Konversi Lahan Sawah di Jawa dan Dampaknya terhadap Produksi Padi (Land Conversion in Java and its impact on rice production) in Kasryno et al. (Eds). Ekonomi Padi dan Beras Indonesia (Indonesian Rice Economy). Indonesian Agency for Agricultural Research and Development. Jakarta.
PAATP. 1999. Lokakarya Program Pengembangan Manajemen. Analisis SWOT Bagi Tim Asistensi Badan Litbang Pertanian. Modul disajikan dalam Lokakarya Analisis SWOT. di Cipayung Bogor. 1-4 Agustus 1999.
Sianipar. J.P.G and H.M. Entang. 2001. Teknik-Teknik Analisis Manajemen. Lembaga Administrasi Negara (LAN)-RI. 2001.
Sudaryanto. T., D.K.S. Swastika. B. Sayaka. and S. Bahri. 2006. Financial and Economic Profitability of Rice Farming Across Production Environments in Indonesia. Paper presented at the International Rice Congress 2006. 9-13 Oct 2006 in New Delhi. India.
Suryana. A. 2002. Keragaan Perberasan Nasional.Dalam Pambudy et al. (Eds). Kebijakan Perberasan di Asia. Regional Meeting in Bangkok. October 2002.