Strategi Pengembangan Agrowisata: Studi Kasus di Desa Wisata Kaligono (Dewi Kano), Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo

Authors

  • Siwi Harning Pambudi
  • Sunarto
  • Prabang Setyono

DOI:

https://doi.org/10.21082/akp.v16n2.2018.159-177

Keywords:

analisis SWOT, desa wisata, agrowisata, Purworejo, SWOT analysis, tourism village, agro-tourism

Abstract

Kaligono Tourism Village (Dewi Kano) is one of the tourist villages located in the west of Menoreh hill, Kaligesing Sub-District, Purworejo Regency. There are some agriculture potentials supporting the agro-tourism in this sub-district. This study aims to assess villagers’ perception on the agro-tourism area development plan, to appraise impacts of agro-tourism development, and to determine agro-tourism development strategy. SWOT analysis approach is applied in this study. The villagers fully support the agro-tourism development plan. Agro-tourism will be beneficial to the villagers in terms of social-economy and environment. Strategy to develop Dewi Kano agro-tourism is progressive by optimizing all existing potencies and opportunities.

 

Abstrak

Desa Wisata Kaligono (Dewi Kano) merupakan salah satu desa wisata di sebelah barat pegunungan Menoreh, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo. Potensi pertanian di Desa Kaligono sangat menjanjikan untuk mendukung agrowisata. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi masyarakat Dewi Kano terhadap rencana pengembangan kawasan agrowisata, mengetahui dampak pengembangan agrowisata, dan merumuskan strategi pengembangan agrowisata. Penelitian menggunakan metode analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Dewi Kano mendukung perencanaan pengembangan kawasan agrowisata. Dampak agrowisata yang diharapkan adalah pembangunan pertanian berkelanjutan dari perspektif sosial, ekonomi, dan lingkungan. Strategi yang akan diterapkan adalah progresif dengan mengembangkan semua potensi dan peluang secara optimal. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

ndini, N. (2013). Pengorganisasian komunitas dalam pengembangan agrowisata di desa wisata studi kasus: desa wisata Kembangarum, Kabupaten Sleman. Perencanaan Wilayah Dan Kota, 24(3), 173–188.

Andry, S., Triana, D., Rivananda, & Iswoyo, H. (2017). Potensi Pengembangan Kawasan MOI sebagai RTH Hutan Kota dan Kawasan Agroeduwisata Perkotaan. Hasanuddin Student Journal, 1(1), 22–33.

Anonim. (2017). Persiapan Batang Bawah Tanaman Durian Lokal untuk Perbanyakan dengan Sambung Pucuk Muda. BPTP Kalimantan Barat, pp. 1–5.

Aridiansari, R., Nurlaelih, E. E., & Wicaksono, K. P. (2015). Pengembangan Agrowisata di Desa Wisata Tulungrejo Kota Batu Jawa Timur. Jurnal Produksi Tanaman, 3(5), 383–390.

Azwar, S. (2014). metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Barkauskas, V., & Jasinskas, E. (2015). Analysis of macro environmental factors influencing the development of rural tourism : Lithuanian case, 213, 167–172. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.11.421

Bohari, A. M., Hin, C. W., & Fuad, N. (2013). The competitiveness of halal food industry in Malaysia : A SWOT - ICT analysis. Journal of Society and Space, 1(1), 1–9.

Bouchon, F. A. L. (2014). Truly Asia and global city? Branding strategies and contested identities in Kuala Lumpur. Place Branding and Public Diplomacy, 10(1), 6–18. https://doi.org/10.1057/pb.2013.21.

Budiarti, T., Suwarto, & Muflikhati, I. (2013). Pengembangan Agrowisata Berbasis Masyarakat pada Usahatani Terpadu guna Meningkatkan Kesejahteraan Petani dan Keberlanjutan Sistem Pertanian. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 18(3), 200–207.

Dewi, M. H. U., Fandeli, C., & Baiquni, M. (2013). Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat di Desa Wisata Jatiluwih Tabana, Bali. Kawistara, 3(2), 117–226. https://doi.org/https://doi.org/10.22146/kawistara.3976.

Fitriani,Y. (2008). Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Pengunjung Agrowisata Taman Wisata Mekarsari dengan Metode Kontingensi (Skripsi). Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Ghorbani, A., Raufirad, V., Rafiaani, P., & Azadi, H. (2015). Ecotourism sustainable development strategies using SWOT and QSPM model: A case study of Kaji Namakzar Wetland, South Khorasan Province, Iran. Tourism Management Perspectives, 16, 290–297. https://doi.org/10.1016/j.tmp.2015.09.005.

Hadiati, S., & Nasution, F. (2016). Karakterisasi dan Evaluasi Koleksi Sumber Daya Genetik Durian Berdasarkan Karakter Morfologi Buah Fruit Morphology Characteristics ), 22(1), 1–10.

Haryanto, J. T. (2013). Implementasi Nilai-nilai Budaya, Sosial, dan Lingkungan Pengembangan Desa Wisata di Provinsi Yogyakarta. Jurnal Kawistara, 3(1), 1–11.

Haryanto, J. T. (2014). Model Pengembangan Ekowisata Dalam Mendukung Kemandirian Ekonomi Daerah Studi Kasus Provinsi DIY. Kawistara, 19(3), 271–286. https://doi.org/https://doi.org/10.22146/kawistara.6383.

Kusmaryadi dan Sugiarto. (2000). Metodologi Penelitian dalam Bidang Kepariwisataan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kustiari, R., Purba, H. J., & Hermanto. (2012). Analisis Daya Saing Manggis Indonesia di Pasar Dunia (Studi Kasus di Sumatera Barat). Jurnal Agro Ekonomi, 30(1), 81–107.

Londra, I. M., & Sutami, P. (2013). Pengaruh Pemberian Kulit Kopi Terfermentasi dan Leguminosa untuk Pertumbuhan Kambing Peranakan Etawah. Informatika Pertanian, 22(2), 45–51.

Martias, & Mansyah, E. (2013). Penguatan Daya Saing Manggis di Pasar Domestik dan Global. In Daya Saing Produk Pertanian (pp. 205–222).

Mastronardi, L., Giaccio, V., Giannelli, A., & Scardera, A. (2015). Is agritourism eco-friendly? A comparison between agritourisms and other farms in italy using farm accountancy data network dataset. SpringerPlus, 4(1), 1–12. https://doi.org/10.1186/s40064-015-1353-4.

Mayasari, K., & Ramdhan, T. (2013). Strategi Pengembangan Agrowisata Perkotaan. Buletin Pertanian Perkotaan, (3), 1.

Nestorosk, I. (2012). Identifying Tourism Potentials in Republic of Macedonia Through Regional Approach. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 44, 95–103. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.05.009.

Nisa, A. R. K., Samino, S., & Arisoesilaningsih, E. (2014). Agroedutourism and Ecopreneurship Activities on the Organic Farming Practices in Lawang , Malang Regency , East Java , Indonesia. Journal of Indonesia TOurism and Development Studies, 2(3), 103–113. https://doi.org/10.21776/ub.jitode.2014.002.03.03

Nugroho, J. W., Gandasasmita, K., & Manuwoto. (2015). Arahan Pembangunan Obyek Wisata Menuju Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan di Kabupaten Wonogiri. Jurnal Kawistara, 5(3), 221–238. Retrieved from https://jurnal.ugm.ac.id/kawistara/article/view/10053/7561.

Palit, I. G., Talumingan, C., & Rumagit, G. A. J. (2017). Strategi Pengembangan Kawasan Agrowisata Rurukan. Jurnal Agri-SosioEkonomi Unsrat, 13(2), 21–34.

Petroman, C., Mirea, A., Lozici, A., Constantin, E. C., Marin, D., & Merce, I. (2016). The Rural Educational Tourism at the Farm. Procedia Economics and Finance, 39(November 2015), 88–93. https://doi.org/10.1016/S2212-5671(16)30245-3.

Petroman, I., Varga, M., Claudia, E., Petroman, C., Momir, B., Turc, B., & Merce, I. (2016). Agritourism : An Educational Tool for the Students with Agro-Food Profile. Procedia Economics and Finance, 39(November 2015), 83–87. https://doi.org/10.1016/S2212-5671(16)30244-1.

Prihatman, K. (2000). Budidaya Pertanian Durian. Retrieved from http://syekhfanismd.lecture.ub.ac.id/files/2012/12/DURIAN.pdf.

Rangkuti, F. (2015). Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis Cara Perhitungan Bobot, Rating, dan OCAI. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Rodríguez-Piñeros, S., & Mayett-Moreno, Y. (2014). Forest owners’ perceptions of ecotourism: Integrating community values and forest conservation. Ambio, 44(2), 99–109. https://doi.org/10.1007/s13280-014-0544-5.

Sastrayuda, G. S. (2010). Konsep Pengembangan Kawasan Agrowisata. In Hand Out Mata Kuliah Concept Resort and Leisure, Strategi Pengembangan dan Pengelolaan Resort and Leisure (pp. 1–38).

Singarimbun, M. dan Effendi, S. (2009). Penentuan Sampel. Jakarta: Penerbit Grafindo.

Soedarya,A.P. (2009). Budidaya Usaha Pengolahan Agribisnis Durian. Bandung : Pustaka Grafika.

Sutama, I. K. (2011). Kambing Peranakan Etawah Sumberdaya Ternak Penuh Berkah. Sinar Tani, pp. 5–13.

Ulfah, I. F., Setiawan, A., & Rahmawati, A. (2017). Pembangunan Desa Berbasis Potensi Lokal Agrowisata di desa Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. Politik Indonesia, 1(2), 46–64.

Usman, Hakim, L., & Malik, I. (2012). Strategi Pemerintah Daerah dalam Pengembangan Agrowisata di Kabupaten Bantaeng. Jurnal Ilmu Pemerintahan, II(2), 191–200.

Vitasurya, V. R. (2016). Local Wisdom for Sustainable Development of Rural Tourism, Case on Kalibiru and Lopati Village, Province of Daerah Istimewa Yogyakarta. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 216(October 2015), 97–108. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.12.014.

Wang, L. en, Cheng, S. kui, Zhong, L. sheng, Mu, S. lin, Dhruba, B. G. C., & Ren, G. zhu. (2013). Rural tourism development in China: Principles, models and the future. Journal of Mountain Science, 10(1), 116–129. https://doi.org/10.1007/s11629-013-2501-3.

Winardi, J. (2014). Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Wiryanta, B.T.W. (2008). Kiat Mengatasi Masalah Praktis Bertanam Durian. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Downloads

Published

03-12-2018

Issue

Section

Analisis Kebijakan Pertanian

How to Cite

1.
Pambudi SH, Sunarto, Setyono P. Strategi Pengembangan Agrowisata: Studi Kasus di Desa Wisata Kaligono (Dewi Kano), Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo. Analisis Kebijak. Pertan. [Internet]. 2018 Dec. 3 [cited 2025 May 9];16(2):159-77. Available from: https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/index.php/akp/article/view/3389