PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI SEKTOR PERTANIAN: KASUS PADA PROGRAM BEKERJA

Authors

  • Endro Gunawan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
  • Bambang Irawan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

DOI:

https://doi.org/10.21082/akp.v19n2.2021.109-134

Keywords:

agriculture, BEKERJA Program, income, poverty alleviation, kemiskinan, pendapatan, pertanian, Program BEKERJA

Abstract

In order to reduce poverty in the agricultural sector, the Ministry of Agriculture implements the BEKERJA program, which is an effort to empower poor farmers in farming multi-commodities, including laying hens, vegetables, fruit and plantation crops. The objective of this study is to understand the role of the program on increasing farmers' income and reducing poverty. This research was conducted in 11 provinces covering 38 districts which were the location of the BEKERJA program in 2018 and 2019. The data used were primary data collected through in-depth interviews of farmers participating in the program. The results of quantitative and qualitative descriptive analysis concluded that the program was quite successful in enhancing agricultural business activities among poor farmers, but it had not been able to increase farmers' income significantly. The number of poor farmers participating in the program only decreased by 1.48%. There are many challenges faced in empowering poor farmers, and therefore a strong commitment is needed to reduce poverty in the agricultural sector. To increase the effectiveness of these poverty reduction efforts, the empowerment of poor farmers in the future should be carried out as the following: (1) commodities developed are focused on the laying hens and vegetables farming, (2) farmers empowerment and provision of agricultural facilities should be continued at least until the farming activities is financially profitable, (3) technical guidance for cultivation should be strengthen, (4) beneficiaries of the program should be prioritized to young farmers, and (5) development a special program that is focused for the poor farmers. 

 

ABSTRAK

Dalam rangka menanggulangi kemiskinan di sektor pertanian, Kementerian Pertanian mengimplementasikan program BEKERJA yang pada intinya merupakan upaya pemberdayaan petani miskin untuk mengembangkan multiusaha pertanian yang meliputi usaha ternak ayam petelur, usaha tanaman sayuran, buah dan perkebunan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana dampak program tersebut terhadap peningkatan pendapatan dan penurunan kemiskinan petani. Penelitian dilakukan di 11 provinsi pada 38 kabupaten yang merupakan lokasi program bekerja tahun 2018 dan 2019 Data yang digunakan merupakan data primer yang dikumpulkan melalui wawancara dengan petani peserta program. Hasil analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif menyimpulkan bahwa program tersebut berhasil dalam menumbuhkan kegiatan usaha pertanian pada petani miskin, tetapi belum mampu meningkatkan pendapatan petani secara signifikan sehingga jumlah petani miskin peserta program hanya berkurang sebesar 1,48%. Banyak tantangan yang dihadapi dalam memberdayakan petani miskin, oleh sebab itu diperlukan komitmen yang kuat untuk menanggulangi kemiskinan di sektor pertanian. Untuk meningkatkan efektivitas upaya penanggulangan kemiskinan tersebut maka pemberdayaan petani miskin pada masa yang akan datang hendaknya dilaksanakan dengan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut: (1) komoditas yang dikembangkan difokuskan pada usaha ternak ayam petelur dan sayuran, (2) memberikan bantuan yang berkesinambungan pada sarana produksi utama setidaknya hingga usaha pertanian yang dilakukan petani menguntungkan secara finansial, (3) memperkuat pembinaan teknis budi daya, (4) penetapan petani sasaran dilakukan dengan lebih cermat dan diutamakan pada petani yang berusia relatif muda, dan (5) mengembangkan program khusus yang difokuskan bagi petani miskin. 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adiyoga W, Soetrisno TA, Ameriana M, Setiawati W 2009. Pengkajian ex ante manfaat potensial adopsi varietas unggul bawang merah di Indonesia. J Horti. 19(3): 356-370.

Adjid RMA, Indriani R, Damayanti R, Aryanti T, Parede L. 2015. Hasil-hasil penelitian dan dukungan teknologi dalam mengendalikan dan mencegah penyakit viral penting pada ayam lokal. Prosiding Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi Pengembangan Ayam Lokal: 20-27. Jakarta (ID): IAARD Press.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2012. Statistik Indonesia. Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2020. Statistik Indonesia. Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2019. Data Inflasi 88 Kota. [Internet] [diunduh 2020 Agt 24] Tersedia:

https://www.bps.go.id/indicator/3/1/1/inflasi-umum-.html.

Deviani F, Rochdiani D, Saefuddin BR. 2019. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usaha tani buncis di Gapoktan Lembang Agri, Bandung Barat. Agrisocionomic. 3(2):165-173.

Edi S, Bobihoe J. 2010. Booklet budidaya sayuran. Jambi (ID): BPTP Jambi.

Fajriah AC, Haryono G, Historiawati. 2018. Respon jumlah tanaman per lubang terhadap hasil varietas buncis (Phaseolus vulgaris, L.) tipe tegak. J Ilmu Pert. Tropika dan Subtropika. 3(2): 36-39.

Haraerah A. 2013. Strategi kebijakan penanggulangan kemiskinan di Indonesia. J Ilmu Kesejahtera Sosial. 12(1): 5-13.

Hidayat C, Iskandar S, Sartika T. 2011. Respon kinerja perteluran ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB) terhadap perlakuan protein ransum pada masa pertumbuhan. JITV. 16:83-89.

Irawan B, Ariningsih E. 2014. Agribisnis sayuran dan buah: Peluang pasar, dinamika produksi dan strategi peningkatan daya saing. Dalam : Soeparno H, editor. Memperkuat daya saing produk pertanian. Jakarta (ID): IAARD Press.

Iskandar S. 2010. Usaha tani ayam kampung. Bogor (ID): Balai Penelitian Ternak Ciawi.

[Kementan] Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 2018. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor: 20/PERMENTAN/RC.120/5/2018 tentang Pedoman Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera Berbasis Pertanian Tahun Anggaran

2018. Jakarta (ID): Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

[Kementan] Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 2019. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor:

31/PERMENTAN/RC.120/1/2019 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor: 14/PERMENTAN/RC.120/

1/2019 tentang Pedoman Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera Berbasis Pertanian Tahun Anggaran 2019. Jakarta (ID): Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Kencana GAY, Suartha N, Simbolon MP, Handayani AN, Ong S, Syamsidar, Kusumastuti A. 2015. Respons antibodi terhadap penyakit tetelo pada ayam yang divaksin tetelo dan tetelo-flu burung. J Veteriner. 16 (2) : 283-290.

Kurnianto AB, Kencana GAY, Astawa INM. 2016. Respons antibodi sekunder terhadap penyakit tetelo pada ayam petelur pascavaksinasi ulangan dengan vaksin tetelo aktif. J Veteriner 17(3) : 331-336.

Lamusa A. 2004. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tomat (suatu kasus di wilayah kebun kopi) Kecamatan Tawaili Kabupaten Donggala. J Agrisains. 5(1): 35-42.

Prawoto N. 2009. Memahami kemiskinan dan strategi penanggulangannya. J Ekon dan Studi Pembang. 9(1): 56-68.

Purwantini TB, Rusastra IW. 2015. Dinamika kemiskinan rumah tangga. Dalam: Irawan B, Ariningsih E, Pasandaran E, editors. Panel Petani Nasional: Rekonstruksi Agenda Peningkatan Kesejahteraan Petani. Jakarta (ID): IAARD Press.

Romjali E, Subiharta, Hasinah, Pamungkas FA Matondang R. 2019. Kinerja produksi dan reproduksi ayam KUB di peternak pembibit. Dalam: Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner: Teknologi Peternakan dan Veteriner Mendukung Kemandirian Pangan di Era Industri 4.0. Jember 15-17 Oktober 2019. Jakarta (ID): IAARD Press.

Rori MN, Leke JR,Imbar MR. 2019. Substitusi sebagian ransum dengan minyak kelapa terhadap performan ayam kampung super petelur. Zootec. 39(2): 322-328.

Rostini N. 2011. Enam jurus bertanam cabai bebas hama dan penyakit. Jakarta (ID): Agro Media Pustaka.

Rusastra IW. 2011. Reorientasi paradigma dan strategi pengentasan kemiskinan dalam mengatasi dampak krisis ekonomi global. Pengembangan Inovasi Pertanian. 4(2): 87-102. Jakarta (ID): Badan Litbang Pertanian.

Saptana, Daryanto A, Kuntjoro. 2010. Analisis efisiensi teknis produksi cabai merah besar dan perilaku petani dalam menghadapi resiko. J Agro Ekon. 28(2): 153-188.

Sartika T. 2016. Panen ayam kampung 70 hari. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Sudaryanto T, Rusastra IW. 2006. Kebijakan strategis usaha pertanian dalam rangka peningkatan produksi dan pengentasan kemiskinan. J Litbang Pertan. 25(4): 115-122.

Suryawati C. 2005. Memahami kemiskinan secara multidimensional. JMPK. 8(3): 121-129.

Susila AD. 2006. Pedoman budidaya sayuran. Departemen Agronomi dan Hortikultura. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Thamrin, Nawawi N, Nurrohmah S. 2011. Pakan ayam kampung. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Urfa S, Indrijani H, Tanwiriah W. 2017. Model kurva pertumbuhan ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB) umur 0-12 minggu. J Ilmu Ternak. 17(1): 59-66.

Zulkarnain. 2017. Budidaya buah-buahan tropis. Yogyakarta (ID): Depublish.

Yamane T. 1967. Statistics: an introductory analysis (Second). New York (US): Harper and Row.

Downloads

Published

08-12-2021

Issue

Section

Analisis Kebijakan Pertanian

How to Cite

1.
Gunawan E, Irawan B. PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI SEKTOR PERTANIAN: KASUS PADA PROGRAM BEKERJA. Analisis Kebijak. Pertan. [Internet]. 2021 Dec. 8 [cited 2025 May 24];19(2):109-34. Available from: https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/index.php/akp/article/view/1483