Konsumsi Buah dan Sayur Siswa Sekolah Dasar Penerima Program Gizi Anak Sekolah di Cianjur
DOI:
https://doi.org/10.21082/akp.v17n2.2019.111-122Keywords:
PROGAS, nutrient intake, breakfast provision, school children, asupan gizi, penyedia sarapan, anak sekolahAbstract
In recent 10 years, Indonesia has experienced chronic nutrition problems in terms of stunting. Almost all people aged older than five years had inadequate vegetables and fruits consumption. The nutrition program for school children (PROGAS) provided breakfast in many schools, particularly those with high stunting prevalence. The study aimed to analyze the fruits and vegetable consumption of elementary school children participating in PROGAS in Cianjur. This cross-sectional study was conducted to 61 students grade 5 and 6 in Public Elementary School Pamoyanan, Cianjur District. This study was done on March-August 2018. Data were collected by interview using a questionnaire, 2x24 hour food recall, and anthropometric measurement. The results of this study indicated that very few (1.6%, 8.2%, and 1.6%) respondents had adequate consumption of staple food, protein source, and fruits, respectively. There was no respondent consumed an adequate amount of vegetables. Staple food was significantly consumed more during the holidays rather than on school days (p=0.035). Fruits consumption was significantly higher during school days compared to holidays (p=0.001). Vegetable consumption was also consumed more during the school day. PROGAS provided a quite large contribution to the nutrient intake so that PROGAS should be continued with a higher amount of vegetables in the menu.
Abstrak
Dalam waktu sepuluh tahun terakhir, Indonesia menghadapi permasalahan gizi kronis pada anak usia sekolah berupa stunting. Hampir seluruh penduduk usia di atas lima tahun kurang mengonsumsi sayur dan buah. Program Gizi Anak Sekolah (PROGAS) memberikan sarapan di berbagai sekolah, khususnya yang memiliki prevalensi stunting tinggi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis konsumsi buah dan sayur siswa SD penerima PROGAS di Kabupaten Cianjur. Desain penelitian menggunakan cross sectional study dengan 61 responden kelas lima dan enam Sekolah Dasar Negeri Pamoyanan, Kabupaten Cianjur. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Agustus 2018. Data diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner, 2x24 jam food recall dan pengukuran antropometri. Sebagian kecil responden mengonsumsi cukup makanan pokok, lauk pauk, dan buah, secara berturut-turut sebesar 1,6%; 8,2%; dan 1.6%. Tidak ada responden mengonsumsi cukup sayur. Makanan pokok secara signifikan lebih banyak dikonsumsi selama liburan daripada hari sekolah (p = 0,035). Konsumsi buah signifikan pada hari sekolah dibandingkan hari libur (p = 0,001). Konsumsi sayur juga cenderung lebih tinggi di hari sekolah. PROGAS memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap kecukupan gizi responden, sehingga PROGAS perlu dipertahankan dengan penambahan penyediaan sayur dalam menunya.
Downloads
References
Afif PA, Sumarmi S. Peran Ibu sebagai Edukator dan Konsumsi Sayur Buah pada Anak. Amerta Nutrition. 1(3):236-242. Doi: dx.doi.org/10.20473/ amnt.v1i3.2017.236-242.
[Balitbangkes] Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013a. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta (ID): Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan .
[Balitbangkes] Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013b. Riskesdas Dalam Angka Provinsi Jawa Barat 2013. Jakarta (ID): Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
[Balitbangkes] Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2018. Riset Kesehatan Dasar 2018. Jakarta (ID): Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan .
Hermina, Prihatini S. 2016. Gambaran Konsumsi Sayur dan Buah Penduduk Indonesia dalam Konteks Gizi Seimbang: Analisis Lanjut Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) 2014. Buletin Penelitian kesehatan. 44(3): 205-218.
Hidayati D, Suyatno, Aruben R, Pradigdo SF. 2017. Faktor Risiko Kurang Konsumsi Buah dan Sayur pada Anak Usia Sekolah Dasar (Studi Kasus-Kontrol pada Siswa SDN Sendangmulyo 03 Semarang Tahun 2007). J Kesehatan Masyarakat. 5 (4): 638-647.
IARC International Agency for Research on Cancer Handbooks of Cancer Prevention. 2003. Fruit and Vegetables Vol. 8: Fruit and Vegetables. Lyon (FR): IARC Press.
Ishida H. 2015. Role of School Meal Service in Nutrition. J of Nutr Sci Vitaminol. 62:820-822.
[Kemendikbud] Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Petunjuk Pelaksanaan Program Bantuan Program Gizi Anak Sekolah di Sekolah Dasar Tahun 2018. Jakarta (ID): Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
[Kemendiknas] Kementerian Pendidikan Nasional. 2011. Petunjuk Teknis Pengolahan Kudapan Nusantara dalam PMT-AS. Jakarta (ID): Kementerian Pendidikan Nasional.
[Kemenkes] Kementerian Kesehatan. 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta (ID): Kementerian Kesehatan.
[Kemenkes] Kementerian Kesehatan. 2014. Rencana Aksi Program Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Tahun 2015-2019. Jakarta (ID): Kementerian Kesehatan.
[Kemenkes] Kementerian Kesehatan. 2016. Infodatin: Situasi Balita Pendek. Jakarta (ID): Kementerian Kesehatan.
Maulida A, Pramono A. 2015. Kadar Serum Seng, dan Status Gizi pada Anak Usia 9-12 Tahun. J of Nutrition College. 4 (2): 323-328.
Mittmann S, Austel A, Ellrot T. 2014. Determinants of fruit and vegetable consumption in primary schoolchildren. Ernahrungs Umschau 61(8): 124–129.
Mohammad A, Madanijah S. 2015. Konsumsi Buah dan Sayur Anak Usia Sekolah Dasar di Bogor. J Gizi Pangan. 10(1): 71-76.
Ni’mah K, Nadhiroh SR. 2015. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita. Media Gizi Indonesia. 10 (1): 13-19. Doi: http://dx.doi.org/10.20473/mgi.v10i1.13-19.
Putri RM, Susmini, Hadi HS. 2017. Gambaran Pengetahuan Sayur Anak Usia 5-12 Tahun di Yayasan Eleos Indonesia Desa Sukodadi Kecamatan Wagir Kabupaten Malang. J Ilmu Keperawatan: J of Nursing Science. 5(1): 74-80.
Ronitawati P, Setiawan B, Sinaga T. 2016. Analisis Konsumsi Buah dan Sayur pada Model Sistem Penyelenggaraan Makanan di Sekolah Dasar. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. 12(1): 35-40.
Sari DY, Nugraheni M. 2017. Pola Makan dan Status Gizi Siswa Kelas IV, V, dan VI Sekolah Dasar Magunan. Jurnal Pendidikan Teknik Boga. 6(5): 1-9. [diakses 14 September 2019]
Sekiyama M, Kawakami T, Nurdiani R, Roosita K, Rimbawan, Murayama N, Ishida H. 2018. School Feeding Program in Indonesia. Jpn J Nutr Diet. 76(1): S86-S97
Sophia A, Madanijah S. 2014. Pola Asuh Makan Ibu serta Preferensi dan Konsumsi Sayur dan Buah Anak Usia Sekolah di Bogor. J Gizi Pangan. 9(3): 151-158.
Suhardjo. 2013. Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta (ID): Bumi Aksara.
Syafitri Y, Syarief H, Baliwati YF. 2009. Kebiasaan Jajan Siswa Sekolah Dasar (Studi Kasus di SDN Lawanggintung 01 Kota Bogor). J Gizi dan Pangan. 4(3): 167-175. DOI: dx.doi.org/10.25182/ jgp.2009.4.3.167-175.
Yanti D, Irwanto, Wibowo A. 2017. Pengaruh Kadar Hb terhadap Prestasi Belajar Anak Usia Sekolah Kelas II-VI di SDN Sonoageng 6 Prambon Nganjuk. The Indonesian J of Public Health. 12 (1): 97-105. DOI: dx.doi.org/10.20473/ijph.v12i1.2017.97-105