Kebijakan Harga Output dan Input untuk Meningkatkan Produksi Jagung

Authors

  • Adang Agustian Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
  • Sri Hartoyo Pascasarjana IPB
  • Kuntjoro Kuntjoro Pascasarjana IPB
  • Made Oka Adnyana Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan

DOI:

https://doi.org/10.21082/akp.v10n1.2012.58-74

Keywords:

corn, harga, input, input demand, inputs, jagung, output supply, penawaran output, permintaan input, price

Abstract

Permintaan jagung terus meningkat untuk memenuhi berbagai kebutuhan, yaitu bahan baku industri pakan ternak, industri makanan dan konsumsi langsung. Seiring meningkatnya kebutuhan dan pentingnya peranan jagung, maka dukungan kebijakan terkait output dan input memiliki urgensi penting dalam rangka peningkatan produksi jagung nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan harga output dan input terhadap penawaran output dan permintaan input jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) selama kurun waktu 1985-2009, harga jagung di Jawa Timur dan Jawa Barat cenderung meningkat, dan seiring dengan hal itu harga input usahatani jagung : benih, pupuk dan tenaga kerja juga meningkat, (2) penawaran jagung di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat elastis terhadap perubahan harga sendiri, sedangkan terhadap perubahan harga benih, harga urea, harga TSP dan upah tenaga kerja adalah inelastis, (3) peningkatan harga pupuk tidak berpengaruh terhadap penawaran jagung, sedangkan peningkatan harga benih berpengaruh negatif terhadap penawaran jagung, dan (4) jika terjadi kombinasi kebijakan peningkatan harga jagung, harga pupuk dan harga benih maka penawaran jagung meningkat di kedua provinsi. Implikasi kebijakan dari penelitian ini adalah bahwa upaya untuk meningkatkan penawaran jagung dapat dilakukan dengan meningkatkan harga jagung.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Badan Litbang Pertanian. 2005. Prospek dan Arah Pengembangan Komoditas Jagung di Indonesia, Jakarta.

Bisnis Indonesia. 2010. Penggunaan Benih Jagung Hibrida Meningkat. Bisnis Indonesia 17 September 2010, Jakarta.

BPS. 1985-2009. Struktur ongkos Usahatani Jagung di Indonesia. BPS, Jakarta.

BPS. 2010. Data Produksi Pertanian. http://www.bps.go.id.

Chaudary, M.A., M. A.Khan and K.H. Naqvi. 1998. Estimated of Farm Output Supply and Input Demand Elasticities: Translog Profit Function Approach. The Pakistan Development Review, 37(4): 1031-1050.

Dinas Pertanian Jawa Timur. 2003-2009. Laporan Tahunan. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jawa Timur, Surabaya.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jawa Barat. 2001-2009. Laporan Tahunan. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jawa Barat, Bandung.

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 2008. Bahan Laporan Bulanan Januari 2008 (Unpublished). Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Jakarta.

Ekonomi dan Bisnis. 2009. Indonesia Sudah Swasembada Jagung. Antara News, Jakarta.

FAO. 2009. Data Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Jagung. http://www.fao.org

Fulginiti, L.E and R.K. Perrin. 1990. Argentine Agricultural Policy in Multiple-Input Multiple-Output Framework. American Journal of Agricultural Economics 72(2); 279-288.

Hartoyo, S. 1994. Pengaruh Infrastruktur Terhadap Penawaran Tanaman Pangan di Jawa. Pendekatan Multi-Input Multi-Output. Disertasi Program Pascasarjana IPB, Bogor.

Kasryno, F, E. Pasandaran, Suyamto dan M.O. Adnyana. 2007. Gambaran Umum Ekonomi Jagung Indonesia. Buku Jagung: Teknik Produksi dan Pengembangan. (Eds: Sumarno, Suyamto, A. Widjono, Hermanto, H. Kasim). Puslitbang Tanaman Pangan; 474-497.

Nuryartono,N. 2009. Subsidi Pupuk dan Permasalahannya. Makalah dalam bentuk PPt. International Center For Applied Finance and Economics (InterCAFE). IPB, Bogor.

Purwanto, S. 2007. Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung. Buku Jagung: Teknik Produksi dan Pengembangannya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Badan Litbang Pertanian, Bogor.

Pusat Data dan Informasi Pertanian 2002-2005. Data Hasil Survey Komoditas Jagung. Kementerian Pertanian, Jakarta.

Rusastra, I.W dan F. Kasryno. 2005. Analisis Kebijakan Ekonomi Jagung Nasional. Buku Ekonomi Jagung Indonesia. (Eds: F. Kasryno, E. Pasandaran dan A.M Fagi). Badan Litbang Pertanian; 256-288.

Sidhu, S.S and C.A. Baanante. 1981. Estimating Farm–Level Input Demand and Wheat Supply in The Punjab Using a Translog Profit Function. American Journal of Agricultural Economics. Vol.63, No.2; 237—246.

Siregar, H. 2007. Elasticities of Output Supply and Input Demand of Indonesian Foodcrops and Their Implications: Multi-Input Multi-Output Framework. Jurnal Sosial-Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 7(2);205-211.

Downloads

Published

15-08-2016

Issue

Section

Analisis Kebijakan Pertanian

How to Cite

1.
Agustian A, Hartoyo S, Kuntjoro K, Adnyana MO. Kebijakan Harga Output dan Input untuk Meningkatkan Produksi Jagung. Analisis Kebijak. Pertan. [Internet]. 2016 Aug. 15 [cited 2025 May 18];10(1):58-74. Available from: https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/index.php/akp/article/view/1054