Kebijakan Pengembangan Pertanian Kota Berkelanjutan: Studi Kasus di DKI Jakarta

Authors

  • Sostenis Sampeliling Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta
  • Santun R.P. Sitorus Fakultas Pertanian IPB
  • Siti Nurisyah Fakultas Pertanian IPB
  • Bambang Pramudya Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IPB

DOI:

https://doi.org/10.21082/akp.v10n3.2012.257-267

Keywords:

Agricultural policy, development, Kebijakan pertanian, pembangunan berkelanjutan, pertanian perkotaan, sustainable agriculture, urban agriculture

Abstract

Revitalisasi sektor pertanian pada dasarnya adalah menempatkan kembali arti pentingnya pertanian secara proporsional dan kontekstual, baik di perdesaan maupun perkotaan. Melihat kondisi pertanian di daerah perkotaan, khususnya DKI Jakarta, dan hubungannya dengan berbagai masalah lingkungan, perlu dirancang dan dirumuskan kebijakan yang komprehensif untuk pengembangan pertanian perkotaan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor kunci yang mempengaruhi keberlanjutan dan kebijakan pengembangan pertanian perkotaan. Metode analisis yang digunakan adalah MDS (multi-dimensional scaling) dan teknik Rap-Ur-Agri (Rapid Appraisal for Urban Agriculture). Analisis faktor kunci menggunakan leverage factor yang diikuti dengan penentuan indeks keberkelanjutan dan skenario kebijakan pengembangan pertanian dengan menggunakan metode analisis prospektif. Hasil analisis menunjukkan bahwa status keberlanjutan pengembangan pertanian perkotaan pada kondisi existing menunjukkan nilai indeks 48,70 persen atau kurang berkelanjutan. Faktor kunci keberlanjutan pertanian perkotaan mencakup empat aspek dan kebutuhan stakeholder mencakup empat aspek pengembangan sistem pertanian perkotaan. Kebijakan pengembangan pertanian perkotaan berkelanjutan di wilayah DKI Jakarta perlu dilakukan dengan pendekatan integratif dengan mempertimbangkan enam faktor kunci penentu keberlanjutan: (1) Luas pekarangan, (2) Pengembangan komoditas dan teknologi ramah lingkungan, (3) Penyuluhan dan kelembagaan pertanian, (4) Perluasan lahan/ruang usaha tani, (5) Kerjasama antar stakeholder, dan (6) Pemberian insentif pertanian. Opsi kebijakan adalah perluasan lahan/ruang usaha tani, pengembangan komoditas dan teknologi ramah lingkungan dan pengembangan kelembagaan pertanian.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amien, I. 1996. Kesesuaian Tanaman dan Penilaian Sistem Pertanian Berkelanjutan dengan Sistem Pakar. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat Pertanian. Bogor.

Bourgeois, R and F. Jesus. 2004. Participatory Prospective Analysis, Exploring and Anticipating Challenges with Stakeholders. Center for Alleviation of Poverty through Secondary Crops Development in Asia. The Pacific and French Agricultural Research Center for International Development. Monograph 46:1-29.

BPS DKI Jakarta. 2010. DKI Jakarta Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Propinsi DKI Jakarta.

FAO. 1999. Urban Agriculture: An oxymoron? In: The State of Food and Agriculture. Food and Agriculture Organization. Rome.pp. 43-57.

FAO. 2003. Trade Reform and Food Security –Conceptualizing the Linkages. Food and Agriculture Organisation. Rome.

Hikmatullah, N., Suharta dan A. Mulyani. 2001. Petunjuk Teknis Metodologi Penyusunan Peta Pewilayahan Komoditas Pertanian skala 1: 50.000 Melalui Analisis Terrain. Puslitbang Tanah dan Agroklimat. Bogor.

Irawan, B. 2005. Konversi Lahan Sawah: Potensi Dampak, Pola Pemanfaatannya, dan Faktor Determinan. Forum Penelitian Agro Ekonomi 23(1):1-18.Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian.Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.

Kavanagh, P., and T. Pitcher. 2004. Implementing Microsoft Excell Software for Rapfish: A Technigue for The Rapid Appraisal of Fisheries Status. University of British Colombia. Fisheries Centre Research Reports. Canada.

Nasoetion, L.I., dan J. Winoto. 1996. Masalah Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Dampaknya terhadap Keberlangsungan Swasembada Pangan. Prosiding Lokakarya Persaingan dalam Pemanfaatan Sumberdaya Lahan dan Air : 64 -82. Kerjasama Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian dan Ford Foundation.

Sampeliling, S., Y. Sastro, R. Indrasti dan Suwandi. 2008. Arahan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian Berwawasan Lingkungan di Perkotaan. Prosiding Sumberdaya Lahan dan Lingkungan Pertanian. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. hal. 199-214.

Sampeliling, S. 2011. Model Development of Open Green Space: Vision of Urban Agriculture Environmental Perspective.(Case Study: DKI Jakarta Area). Paper presented at the International Seminar, February 11, 2011. Kasetsart University, Bangkok, Thailand.

Smith, J., A. Ratta and J. Nasr. 1996. Urban Agriculture: Food, Jobs and Sustainable Cities. Publication Series for Habitat II, Vol.I. New York: United Nations Development Program (UNDP).

Downloads

Published

18-08-2016

Issue

Section

Analisis Kebijakan Pertanian

How to Cite

1.
Sampeliling S, Sitorus SR, Nurisyah S, Pramudya B. Kebijakan Pengembangan Pertanian Kota Berkelanjutan: Studi Kasus di DKI Jakarta. Analisis Kebijak. Pertan. [Internet]. 2016 Aug. 18 [cited 2025 May 25];10(3):257-6. Available from: https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/index.php/akp/article/view/1032