Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Kabupaten Pacitan: Analisis Dampak dan Antisipasi ke Depan
DOI:
https://doi.org/10.21082/akp.v10n3.2012.239-256Keywords:
consumption patterns, expected-diet pattern, kawasan rumah pangan lestari, KRPL, pola konsumsi, pola pangan harapanAbstract
Salah satu justifikasi penting dari pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) adalah bahwa ketahanan pangan nasional harus dimulai dari ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis dampak dari program KRPL terhadap pola pengeluaran pangan rumah tangga, pola konsumsi pangan, tingkat konsumsi dan kecukupan energi dan protein rumah tangga serta Pola Pangan Harapan (PPH). Hasil analisis menunjukkan bahwa dampak penerapan KRPL telah dapat mengurangi pengeluaran untuk konsumsi pangan, meningkatkan konsumsi energi dan protein serta PPH. Namun demikian pangsa pengeluaran konsumsi pangan rata-rata rumah tangga peserta program masih relatif besar (61,8 %) dibanding data agregat (tahun 2010) Jawa Timur (52,2%) dan Indonesia (51,4 %), sedikit lebih rendah dibanding pengeluaran rata-rata rumah tangga non peserta (62,9%). Hasil analisis tersebut mengindikasikan bahwa rumah tangga peserta dan non peserta KRPL di Kabupaten Pacitan masih kurang sejahtera dibanding agregat Provinsi dan Indonesia. Keberhasilan Program KRPL akan sangat ditentukan oleh potensi sumberdaya lahan pekarangan, kapasitas SDM petani sebagai pengelola lahan pekarangan, teknologi spesifik lokasi lahan pekarangan, dan kelembagaan pengelola KRPL dalam mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan. Kebijakan antisipatif untuk mendukung keberlanjutan program KRPL ke depan adalah : (1) perencanaan dan sosialisasi program secara matang, (2) pendampingan dan pemberian motivasi kepada kelompok sasaran, (3) pelatihan pemanfaatan hasil pekarangan mendukung diversifikasi konsumsi pangan, (4) monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan dampaknya, (5) pentingnya aspek pendukung KBD, paket program, dan pasar , serta (6) pentingnya aspek promosi dan advokasi kepada pemangku kepentingan.Downloads
References
Azwar. 2011. Diversifikasi Pangan di Indonesia. http://ndhokey.blogspot.com/2009/02/diversifikasi-pangan-di-indonesia.html diakses tanggal 12 Maret 2012.
ADB. 2009. Global Food Price Inflation and Developing Asia. Asian Development Bank.
Ariningsih, E dan HPS Rachman. 2008. Strategi Peningkatan Ketahanan Pangan Rumah tangga Rawan Pangan. Analisis Kebijakan Pertanian 6(3): 239-255.Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.
Badan Litbang Pertanian. 2011. Pedoman Umum Model Kawasan Rumah Pangan Lestari. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2011. Perkembangan Beberapa Indikator Sosial Ekonomi Indonesia. BPS. Jakarta.
Depkes, 2005. Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Gizi Buruk 2005-2009. Departemen Kesehatan, Jakarta.
FAO. 1996. Rome Declaration on World Food Security and World Food Summit Plan of Action. World Food Summit 13-17 November 1996. Rome.
FAO. 2009. Agriculture for Development : Toward a New Paradigm and Guidelines for Success A sequel to the World Development Report 2008 Alain de Janvry. FAO, Rome Oct. 2009. http://are.berkeley.edu/~esadoulet/papers/FAORomeOct09.pdf (12 Maret 2012).
Hardinsyah dan D. Martianto. 1992. Gizi terapan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. PAU Pangan dan Gizi, IPB. Bogor.
Husodo, S. Y. 2006. Pangan, Kualitas SDM, dan Kemajuan suatu Negara Bangsa. Revitalisasi Pertanian dan Dialog Peradaban. Penerbit Buku Kompas. Jakarta.
Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan. 2011. Laporan Survei Konsumsi Pangan Berbasis PPH Dusun Jelok, Desa Kayen, Kabupaten Pacitan pada Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan. Pacitan.
Kementerian Pertanian. 2010. Renstra Kementrian Pertanian Tahun 2010-2014. Kementrian Pertanian. Jakarta.
LIPI. 2011. Ketahanan Pangan Rumah tangga di Perdesaan : Konsep Dan Ukuran. Tim Penelitian Ketahanan Pangan dan Kemiskinan dalam Konteks Demografi. Puslit Kependudukan–LIPI. Jakarta http://www.google.co.id/search?sourceid=chrome&ie=UTF-8&q=ketahanan+pangan+rumah tangga (12 Maret 2012).
Purwantini, T.B., H.P.S. Rachman dan Y. Marisa. 2006. Analisis Ketahanan Pangan Regional dan Tingkat Rumah Tangga (Studi Kasus di Provinsi Sulawesi Utara) dalam Monograph Series No 26. hlm 49-69. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.
Putri, E. I. K. 2009. Ancaman dan Solusi atasi Krisis Pangan, Energi, dan Air serta Peran Keilmuan Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan dalam Mengatasi Krisis Tersebut. Orange Book. Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan dalam Menghadapi Krisis Ekonomi Global. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. IPB Press.
Saliem, H.P., E.M. Lokollo, M. Ariani, T.B. Purwantini, dan Y. Marisa. 2001. Analisis Ketahanan Pangan Tingkat Rumah Tangga dan Regional. Laporan Penelitian Puslitbang Sosek Pertanian, Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian.
Saptana, T.B. Purwantini, Y. Supriyatna, Ashari, A.M. Ar-Rozi, T. Nurasa, S. Suharyono, I W. Rusastra, S.H. Susilowati dan J. Situmorang. 2011. Dampak Pengembangan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga dan Ekonomi di Perdesaan. Laporan Penelitian. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.Bogor.
Suryana,A. 2012. Percepatan Diversifikasi Pangan dalam Mendukung Swasembada Pangan. Makalah dalam Konferensi Dewan Ketahanan Pangan tahun 2012. Dewan Ketahanan Pangan, Jakarta, 17 Juli 2012.
Suyatno. 2008. Survei Konsumsi sebagai Indikator Status Gizi. Universitas Diponegoro, Semarang. http://suyatno.blog.undip.ac.id/files/2009/11/psg-survei-konsumsi.pdf, (7 Desember 2009).