Urgensi Pembentukan Bank Pertanian Indonesia

Authors

  • Lukman Adam Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi Sekretariat Jenderal DPR RI

DOI:

https://doi.org/10.21082/akp.v10n2.2012.103-117

Keywords:

Agricultural Bank of Indonesia, agricultural sector, Bank BRI, Bank Pertanian Indonesia, credit, financing, kredit, pembiayaan, sektor pertanian

Abstract

Di banyak negara, alokasi kredit untuk sektor pertanian dilakukan melalui lembaga perbankan khusus. Tujuan dari tulisan ini adalah menganalisis keberhasilan Bank Pertanian di negara lain, melakukan telaah terhadap peraturan mengenai perbankan, dan menganalisis kinerja perbankan nasional dalam perspektif pembentukan Bank Pertanian Indonesia. Tujuan dari pembentukan bank pertanian di beberapa negara adalah untuk pengembangan sektor pertanian, mengkoordinasikan dan mengawasi pemberian kredit untuk kegiatan pertanian, dan menyediakan pinjaman dan fasilitas kredit. Peraturan perundang-undangan mengenai perbankan yang ada di Indonesia perlu disinergikan dengan tujuan pembentukan Bank Pertanian Indonesia. Bank Pertanian Indonesia dibentuk tidak dengan mendirikan bank baru, tetapi menetapkan Bank BRI sebagai Bank Pertanian Indonesia. Pemerintah, Bank Indonesia dan Dewan Perwakilan Rakyat sesuai dengan kewenangan masing-masing harus berupaya merealisasikan pembentukan Bank Pertanian Indonesia. Program-program pemerintah terkait dengan pembiayaan sektor pertanian disalurkan melalui Bank Pertanian Indonesia.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anthony, E. 2010. Agricultural Credit and Economy Growth in Nigeria: An Empirical Analysis. Business and Economics Journal, Volume 2010: BEJ-14. Pp: 1– 7.

Arifin, B. 2009. Bank Pertanian untuk Menjawab Pembiayaan Usaha Pertanian. Makalah dalam Seminar Menuju Pendirian Bank Pertanian. Bogor, 11 Mei 2009: IPB dan Departemen Pertanian.

Ashari dan S. Friyatno. 2006. Perspektif Pendirian Bank Pertanian di Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi. 24 (2): 107– 122.

Badan Pusat Statistik. 2011. Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial-Ekonomi Indonesia Agustus 2011. Jakarta.

Iskandar, A. 2011.Obligasi Rekapitalisasi Perbankan: Orang Miskin Membiayai Orang Kaya. Jakarta: Dian Rakyat.

Pakpahan, A. 2009. Transformasi Pertanian, Mengapa Memerlukan Bank Pertanian. Makalah dalam Seminar Menuju Pendirian Bank Pertanian. Bogor, 11 Mei 2009: IPB dan Departemen Pertanian.

Prastowo, N. J., A. Prasmuko, and T. Chawwa. 2010. Sumber Pembiayaan Ekonomi di Indonesia: Pendekatan Survei. Working Paper. Bank Indonesia.

Saragih, B. dan T. Sipayung. 2007. Prospek Agribisnis dan Peluang Perbankan. Makalah dalam Ceramah Ekonomi Prospek Agribisnis Indonesia dan Peluang Perbankan. Jakarta, 22 Februari 2007: Bank BNI.

Suharyanto, K. 2010. Kemiskinan di Sektor Pertanian. Makalah dalam Round Table Discussion Peringatan 30 Tahun Yayasan Agro Ekonomika. Jakarta, 7 Mei 2011: Deputi Menko Kesra Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan, Yayasan Agro Ekonomika, dan Kantor Berita Antara.

Supadi dan Sumedi. 2004. Tinjauan Umum Kebijakan Kredit Pertanian. Working Paper, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Januari: Kementerian Pertanian.

Zulkifli. 2009. Pasar Kredit Sektor Pertanian di Indonesia. Jurnal Sains dan Teknologi. 9(3): 193-199.

Downloads

Published

18-08-2016

Issue

Section

Analisis Kebijakan Pertanian

How to Cite

1.
Adam L. Urgensi Pembentukan Bank Pertanian Indonesia. Analisis Kebijak. Pertan. [Internet]. 2016 Aug. 18 [cited 2025 May 30];10(2):103-17. Available from: https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/index.php/akp/article/view/1017