Analisis Dampak ACFTA dan Kebijakan Perdagangan Kakao di Pasar Domestik dan China

Authors

  • Adrian Darmawan Lubis Pusat Pengkajian Kebijakan Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan
  • Sri Nuryanti Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

DOI:

https://doi.org/10.21082/akp.v9n2.2011.143-156

Keywords:

ACFTA, cocoa, competitiveness, daya saing, kakao, liberalisasi, liberalization

Abstract

Indonesia dan Malaysia bersama dengan negara ASEAN lainnya telah melakukan liberalisasi perdagangan melalui perjanjian ASEAN China Free Trade Agreement (ACFTA). Liberalisasi tersebut dimulai dengan pelaksanaan Early Harvest Program (EHP) pada tahun 2005. Dengan menggunakan analisis daya saing Revealed Symetric Comparative Advantage (RSCA), Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP), dan analisis regresi berganda diketahui bahwa daya saing biji kakao Indonesia di pasar China terhadap Malaysia ternyata tidak meningkat sejak pelaksanaan ACFTA. Daya saing ekspor biji kakao Indonesia di pasar China telah memasuki tahap kematangan. Malaysia telah menghentikan ekspor biji kakao ke China dan menggeser ke produk setengah jadi. Indonesia tidak meraih keuntungan dalam perdagangan bebas ACFTA hanya dengan mengekspor produk primer seperti biji kakao ke China. Oleh karena itu, Indonesia harus mengekspor produk kakao seperti kakao bubuk, kakao pasta dan lemak kakao untuk memperoleh nilai tambah dan memperbaiki daya saing kakao di pasar China maupun internasional.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Comtrade. 2010. World Integrated Trade Solution. International Trade Centre. Geneve.

Departemen Perindustrian. 2009. “Roadmap Pengembangan Industri Kakao”, Direktorat Jenderal Industri Agro dan Kimia, Jakarta.

Ditjen KPI. 2005. “Implementasi Penurunan Tarif Bea Masuk Dalam Perjanjian Perdagangan Bebas Asean-China”. Departemen Perdagangan, Jakarta.

Garagvaglia, S. and A. Sharma. 1998. “A Smart Guide to Boneka Variable: Four Applicatioan and Macro, online di http://www.ats.ucla.edu/stat/sas/library/nesug98/p046.pdf. 11 Januari 2011.

Kellman, M. and Y. Shachmurove. 2005. “International Trade And Specialization –Mexico’s Machinery Exports 1962-2004’, online di http://www.gc.cuny.edu. 10 Januari 2011.

Laursen, K. 1998. “Revealed Comparative Advantage and the Alternatives as Measures of International Specialisation”, Danish Research Unit for Industrial Dynamics (DRUID), Working Paper No. 98-30.

Munandar J.M., Y. Arkeman, H. Hardjomidjojo, T. Djatna, J. Purwono, M. Aminah. 2006. “Analisis dan Identifikasi Faktor untuk Pengembangan Tingkat Kompetisi Ekspor Komoditas Agroindustri di Indonesia”. Ringkasan Penelitian Hibah Bersaing Tahun 2006. Institut Pertanian Bogor.

Nurasa T. dan C. Muslim. 2008. “Perkembangan Kakao Indonesia dan Dampak Penerapan Kebijakan Eskalasi Tarif di Pasaran Dunia: Kasus Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Selatan”. SOCA Vol. II Juli.

Downloads

Published

26-08-2016

Issue

Section

Analisis Kebijakan Pertanian

How to Cite

1.
Lubis AD, Nuryanti S. Analisis Dampak ACFTA dan Kebijakan Perdagangan Kakao di Pasar Domestik dan China. Analisis Kebijak. Pertan. [Internet]. 2016 Aug. 26 [cited 2025 May 3];9(2):143-56. Available from: https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/index.php/akp/article/view/1000