Respon terhadap Kebijakan IP Padi 400: Pola Penelitian vs Pola Tanam Petani

Authors

  • Wayan Sudana Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Abstract

Peningkatan produksi beras dalam rangka ketahanan pangan nasional, mengharuskan pemerintah untuk menempuh berbagai kebijakan. Salah satu kebijakan tersebut adalah melalui peningkatan Indek Pertanaman dengan jalan penanaman 4 kali padi dalam setahun (IP Padi 400). Tujuan tulisan ini adalah untuk mengantisipasi atau merespon syarat keharusan dan kecukupan yang harus dipenuhi agar pelaksanaan program IP Padi 400 dapat berjalan sesuai harapan. Berdasarkan evaluasi pola petani, agar program ini dapat berjalan sesuai rencana, dibutuhkan beberapa kondisi yang harus dipenuhi. Diantaranya, air irigasi tersedia sepanjang tahun, tersedianya varietas umur sangat genjah dibawah 80 HST, periode waktu pengolahan tanah, tanam dan panen dalam satu hamparan lahan tidak melebihi dari satu minggu. Hal ini membutuhkan kecukupan tersedianya tenaga kerja orang maupun traktor. Selain itu, juga perlu mengubah kebiasaan petani dengan mempercepat jadwal pengolahan tanah, pesemaian dan tanam padi serta memperpendek waktu antara kegiatan panen padi dengan waktu tanam padi berikutnya (turn around time), yaitu maksimum satu minggu.

Downloads

Published

29-08-2016

How to Cite

Sudana, W. (2016). Respon terhadap Kebijakan IP Padi 400: Pola Penelitian vs Pola Tanam Petani. Analisis Kebijakan Pertanian, 8(2), 103–117. Retrieved from https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/akp/article/view/745

Issue

Section

Analisis Kebijakan Pertanian