Kebijakan Harga Output dan Input untuk Meningkatkan Produksi Jagung

Authors

  • Adang Agustian Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
  • Sri Hartoyo Pascasarjana IPB
  • Kuntjoro Kuntjoro Pascasarjana IPB
  • Made Oka Adnyana Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan

Abstract

Permintaan jagung terus meningkat untuk memenuhi berbagai kebutuhan, yaitu bahan baku industri pakan ternak, industri makanan dan konsumsi langsung. Seiring meningkatnya kebutuhan dan pentingnya peranan jagung, maka dukungan kebijakan terkait output dan input memiliki urgensi penting dalam rangka peningkatan produksi jagung nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan harga output dan input terhadap penawaran output dan permintaan input jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) selama kurun waktu 1985-2009, harga jagung di Jawa Timur dan Jawa Barat cenderung meningkat, dan seiring dengan hal itu harga input usahatani jagung : benih, pupuk dan tenaga kerja juga meningkat, (2) penawaran jagung di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat elastis terhadap perubahan harga sendiri, sedangkan terhadap perubahan harga benih, harga urea, harga TSP dan upah tenaga kerja adalah inelastis, (3) peningkatan harga pupuk tidak berpengaruh terhadap penawaran jagung, sedangkan peningkatan harga benih berpengaruh negatif terhadap penawaran jagung, dan (4) jika terjadi kombinasi kebijakan peningkatan harga jagung, harga pupuk dan harga benih maka penawaran jagung meningkat di kedua provinsi. Implikasi kebijakan dari penelitian ini adalah bahwa upaya untuk meningkatkan penawaran jagung dapat dilakukan dengan meningkatkan harga jagung.

Downloads

Published

15-08-2016

How to Cite

Agustian, A., Hartoyo, S., Kuntjoro, K., & Adnyana, M. O. (2016). Kebijakan Harga Output dan Input untuk Meningkatkan Produksi Jagung. Analisis Kebijakan Pertanian, 10(1), 58–74. Retrieved from https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/akp/article/view/1054

Issue

Section

Analisis Kebijakan Pertanian