ANALISIS MULTIDIMENSI KEBERLANJUTAN SISTEM USAHA TANI PADI DI KABUPATEN SUBANG DAN KARAWANG
Keywords:
indeks keberlanjutan, multidimensional scaling, raprice, rice farming system, sistem usaha tani padi, status keberlanjutan, sustainability index, sustainability statusAbstract
English
Strategic environment change requires improvement in sustainable rice business system. Research aims to asses sustainability of paddy farming system in Pringkasap Village, Pabuaran District, Subang Regency and in Kalijati Village, Jatisari District, Karawang Regency. Data was collected by interviewing farmers, extension workers, and related stakeholders in 2018. Study used the Raprice method with multidimensional scaling. Results showed that rice farming sustainability index was sufficient, although it varied between farmers, locations, and influenced by land size and cropping index.The most sensitive attributes were (a) ecological dimension, namely integration of plants with livestock, local wisdom, addition of organic matter; (b) economic dimension, namely capital, labor, inputs; (c) social dimension, namely extension intensity, training intensity, technology application; (d) institutional dimension, namely agricultural equipment and machinery service management unit, partnership and social system; and (e) technological dimension, namely land cultivation, super jarwo technology application and local resources utilization. Development of a sustainable rice business system should focus on the most sensitive variables. Farming intensification and increasing planting index must be done by applying environmentally friendly technology, particularly by implementing rice and livestock integration, commodities and or varieties rotation, balanced fertilizer use, organic fertilizers use, integrated pest and disease management, and retaining the soil organic matter.
Indonesian
Perubahan lingkungan strategis menuntut pembenahan pengelolaan sistem usaha padi secara berkelanjutan. Penelitian bertujuan untuk melakukan penilaian keberlanjutan sistem usaha tani padi dengan metode multidimensi di Desa Pringkasap, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang dan di Desa Kalijati, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang sebagai sentra produksi padi di Jawa Barat. Data yang digunakan ialah data primer hasil wawancara terhadap petani, penyuluh, dan pemangku kepentingan terkait lainnya pada tahun 2018. Penelitian menggunakan metode raprice dengan pendekatan multidimensional scaling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks kerbelanjutan usaha tani padi termasuk dalam kategori cukup, meskipun bervariasi antarpetani, antarlokasi, dan dipengaruhi oleh luas lahan serta indeks pertanaman. Atribut yang paling sensitif memengaruhi keberlanjutan sistem usaha tani padi yaitu (a) dimensi ekologi, yaitu integrasi tanaman dengan ternak, kearifan lokal, dan penambahan bahan organik untuk dimensi ekologi, (b) dimensi ekonomi, yaitu modal, tenaga kerja, dan saprodi, (c) dimensi sosial, yaitu intensitas penyuluhan, intensitas pelatihan dan penerapan teknologi, (d) dimensi kelembagaan, yaitu unit pengelola jasa alat dan mesin pertanian, kemitraan, dan sistem sosial, dan (e) dimensi teknologi, yaitu pengolahan tanah, penerapan teknologi jarwo super, dan pemanfaatan sumber daya lokal. Pengembangan sistem usaha padi berkelanjutan sebaiknya difokuskan pada variabel yang paling sensitif. Upaya peningkatan produksi pangan (khususnya padi) secara berkelanjutan perlu mempertimbangkan keenam dimensi keberlanjutan secara seimbang. Intensifikasi usaha tani dan peningkatan indeks tanam harus dilakukan dengan penerapan teknologi ramah lingkungan, antara lain dengan penerapan integrasi padi dan ternak, pergiliran komoditas dan atau varietas, penggunaan pupuk secara berimbang, penggunaan pupuk organik, pengendalian hama dan penyakit secara terpadu, dan pengembalian bahan organik ke lahan.
References
Alam A. 2014. Soil degradation: a challenge to sustainable agriculture. Int. J Sci Res Agric Sci. 1(4): 50-55.
[BKP] Badan Ketahanan Pangan. 2019. Direktori perkembangan konsumsi pangan. Jakarta (ID): Badan Ketahanan Pangan.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Indonesia 2019. Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2020. Statistik Indonesia 2020. Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Berita resmi statistik. Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik.
[BPS] Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat. 2019. Indikator statistik terkini Provinsi Jawa Barat. Jawa Barat (ID): Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat
Boz I. 2016. Effects of environmentally friendly agricultural land protection programs: evidence from the Lake Seyfe area of Turkey. J Integr Agric. 15(8): 1903–1914.
Dzikrillah GF, Anwar S, Sutjahjo SH. 2017. Analisis keberlanjutan usaha tani padi sawah di kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. J Pengelolaan Sumberd Alam dan Lingkung. 7(2): 107–113.
Ellis F. 1993. Agriculture policies in developing countries. New York (US): Cambridge University Press.
Fauzi A, Anna S. 2002. Evaluasi status keberlanjutan pembangunan perikanan: aplikasi pendekatan RAPFISH (studi kasus perairan pesisir DKI Jakarta). J Pesisir dan Lautan 4(3): 43-55.
Fauzi A, Anna S. 2005. Pemodelan sumber daya perikanan dan lautan untuk analisis kebijakan. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama.
Graha AAW, Yuliawati. 2015. Potret kearifan lokal, perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap produktivitas padi sawah di Salatiga. J Ilmu Pertan 27(1): 50–59.
Groenen PJF, Borg I. 2013. The past, present, and future of multidimensional scalling. Rotterdam (NL): Erasmus University Rotterdam.
Hamdy A, Aly A. 2014. Land degradation, agriculture productivity, and food security. Book of proceedings: Fifth International Scientific Agricultural Symposium; 2014 Oct 23-26; Jahorina, Bosnia and Herzegovina. Sarajevo (BA): University of East Sarajevo, Faculty of Agriculture. p. 708–717.
Hartono TT, Kodiran T, Iqbal MA, Koeshendrajana S. 2005. Pengembangan teknik rapid appraisal for fisheries (RAPFISH) untuk penentuan indikator kinerja perikanan tangkap berkelanjutan di Indonesia. Bul Ekon Perikan. 6(1): 65–76.
Hidayat A. 2009. Sumberdaya lahan Indonesia: potensi, permasalahan, dan strategi pemanfaatan. J Sumberd Lahan. 3(2): 107–117.
Howara D. 2011. Optimalisasi pengembangan usahatani tanaman padi dan ternak sapi secara terpadu di Kabupaten Majalengka. J Agroland. 18(1): 43–49.
Kariyasa K. 2005. Sistem integrasi tanaman-ternak dalam perspektif reorientasi kebijakan subsidi pupuk dan peningkatan pendapatan petani. Anal Kebijak Pertan. 3(1): 68–80.
Kavanagh P. 2001. Rapid apraisal of fisheries (rapfish) project. Rapfish softwere des eruption (for microsoft excel). Vanconver (CO): University of British Columbia, Fisheries Centre.
Kavanagh P dan Pitcher T. 2004. Implementing microsoft excel software for rapfish: a technique for the rapid appraisal fisheries status. Fisheries Centre Research Report. 12(2).
[Kementan] Kementerian Pertanian. 2019. Statistik pertanian 2019. Jakarta (ID): Kementerian Pertanian.
Lestari YK, Suryana AT. 2013. Sustainability of organic rice farming in indonesia. PROCEEDING The 10th Hokkaido Indonesia Student Association Scientific Meeting (HISAS 10); 2013 Feb; Hokkaido. Hokkaido (JP): Hokkaido Indonesia. p. 55–60.
Lestariningsih ID, Widianto, Agustina C, Sudaryanto, Kurniawan S. 2018. Relationship between land degradation, biophysical and social factors in Lekso Watershed, East Java, Indonesia. J Degrad Min Lands Manag. 5(3): 1283–1291.
Linda AM, Ambarawati IGAAA, Ustriyana ING. 2018. Status keberlanjutan usahatani padi sawah di Kota Denpasar. J Manaj Agribisnis. 6(1): 55–62.
Machado IC, Fagundes L, Henriques M. 2015. Multidimensial assesment of sustainability extrativism of mangrove oyster crassostrea spp in the estuary of Cananeia, Sao Paulo, Brazil. Braz J Biol. 75(3): 670–678.
Makarim AK, Ikhwani, Mejaya MJ. 2017. Rasionalisasi pola rotasi tanaman pangan berbasis ketersediaan air. Iptek Tanam. Pangan . 12(2): 83–90.
Mawarsari AA, Noor TI. 2020. Tingkat keberlanjutan lahan sawah di Kelurahan Setianagara, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Mimb. Agribisnis J Pemikir Masy Ilm Berwawas Agribis. 6(1): 388–400.
Nurmalina R. 2008. Analisis indeks dan status keberlanjutan sistem ketersediaan beras di beberapa wilayah Indonesia. J Agro Ekon. 26(1): 47–79.
Nurmalina R. 2008. Keberlanjutan sistem ketersediaan beras nasional: pendekatan teknik ordinasi rap-rice dengan motoda multidimensinal scalling (MDS). J Agribis Ekon Pertan. 2(2): 65–88.
Pitcher TJ, Lam ME, Ainsworth C, Martindale A, Nakamura K, Perry RI, Ward T. 2013. Improvements to rapfish: a rapid evaluation technique for fisheries integrating ecological and human dimensions. J Fish Biol. 83: 865–889.
Pitcher TJ. 1999. Rapfish, A rapid appraisal technique for fisheries, and its application to the code of conduct for responsible fisheries FAO Fisher, Rome (IT): Food and Agriculture Organization of The United Nations.
Pitcher TJ, Preikshot D. 2001. Rapfish: a rapid appraisal technique to evaluate the sustainablity status of fisheries. Fish Res. . 49(3): 255–270.
Purwantini TB, Susilowati SH. 2018. Dampak penggunaan alat mesin panen terhadap kelembagaan usaha tani padi. Anal Kebijak Pertan. 16(1): 73–88.
[Pusdatin] Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2018. Statistik pertanian 2018. Jakarta (ID): Kementerian Pertanian.
Putri NMDM, Jember IM. 2016. Pengaruh modal sendiri dan lokasi usaha terhadap pendapatan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Tabanan (modal pinjaman sebagai variabel intervening). J Ekon Kuant Terap. 9(2): 142–150.
Rusastra IW, Saliem HPS, Supriyati, Saptana. 2004. Prospek pengembangan pola tanam dan diversifikasi tanaman pangan di Indonesia. Forum Penelit Agro Ekon. 22(1): 37–53.
Rusdi, Alibasyah MR, Karim A. 2013. Degradasi lahan akibat erosi pada areal pertanian di Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar. J Manaj Sumberd Lahan. 2(3): 240–249.
Santoso AH, Yurisinthae EN. 2018. Keberlanjutan sistem agribisnis padi sawah (studi kasus di Kabupaten Kubu Raya). J Soc Econ Agric. 7(2): 16–35.
Saputra A, Arifin B, Kasymir E. 2014. Analisis kausalitas harga beras, harga pembelian pemerintah (HPP) dan inflasi serta efektivitas kebijakan HPP di Indonesia. JIIA. 2(1): 24–31.
SRP. 2015. Sustainable rice platform: standard on sustainable rice cultivation. Bangkok (TH): Sustainable Rice Platform.
Suryana A, Rachman B, Hartono D. 2014. Dinamika kebijakan harga gabah dan beras dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Pengemb. Inov. Pertan. 7(4): 155–168.
Thamrin A, Nurhayu A, Ruchjaniningsih, Nappu M. 2014. Kajian pemanfaatan pupuk organik dan anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil sayuran kentang. J Pengkaj Pengemb Teknol Pertan. 17(1): 49–59.
Umar S. 2013. Pengelolaan dan pengembangan alsintan untuk mendukung usahatani padi di lahan pasang surut. J Teknol Pertan. 8(2): 37–48.
Republik Indonesia. 2019. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2019 tentang Sistem Budi Daya Pertanian Berkelanjutan. Jakarta (ID): Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Wahyuni S, Tanjung HB, Arif E. 2019. Hubungan karakteristik inovasi dan kearifan lokal terhadap keberlanjutan penerapan teknologi padi Salibu di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. J Penyul. 15(1): 134–143.
Widiatmaka, Munibah K, Sitorus SR. 2015. Appraisal keberlanjutan multidimensi penggunaan lahan sawah di Karawang, Jawa Barat. J Kawistara. 5(2) 113–131.
Yuliani D. 2014. Sistem Integrasi padi ternak untuk mewujudkan kedaulatan pangan. J Agroteknol. 4(2): 15–26.
Yusuf R, Pato U, Tang UM, Karnila R. 2019. Analisis keberlanjutan dimensi sosial budaya usahatani padi sawah di Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Din. Lingkung Indones. 6(2): 85–94.
Zhen I, Rontray K. 2003. Operational indicators for measuring agricultural sustainability in developing countries. Environ Manag. 32(1): 34–36.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Agro Ekonomi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.