Membangun Kemandirian Pangan dalam Rangka Meningkatkan Ketahanan Nasional

Authors

  • Delima Hasri Azahari Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

DOI:

https://doi.org/10.21082/akp.v6n2.2008.174-195

Keywords:

food independency, food security, kebijakan pro petani, kemandirian pangan, ketahanan nasional, ketahanan pangan, national resilience, profarmer policy

Abstract

Pangan merupakan Hak Azasi Manusia, pangan juga menentukan kualitas sumberdaya manusia suatu bangsa dan pangan merupakan pilar ketahanan nasional. Ketahanan pangan merupakan pilar pembangunan sektor lainnya. Ketergantungan pangan dari impor dan ketidakmampuan suatu bangsa mencapai kemandirian pangan akan menyebabkan ketahanan nasional akan terganggu. Beberapa tahun terakhir terjadi kelangkaan pangan di pasar dunia yang ditunjukkan dengan adanya kenaikan harga pangan yang dipicu oleh kenaikan harga minyak bumi, menurunnya produksi pangan beberapa negara penghasil pangan, konversi pangan menjadi energi dan meningkatnya permintaan pangan dari negara yang mempunyai pertumbuhan ekonomi tinggi dan dengan populasi yang besar. Situasi pasar pangan dunia mempengaruhi pasar pangan domestik yang ditandai dengan adanya kenaikan harga pangan di pasar domestik dan kelangkaan komoditas pangan yang tingkat penyediaannya berasal dari impor masih tinggi, seperti kedelai dan jagung. Secara umum, Indonesia masih merupakan negara importir pangan. Upaya diversifikasi pangan dengan memanfaatkan keragaman pangan yang bersumber dari dalam negeri belum menunjukkan hasil yang diharapkan. Tingkat konsumsi beras masih tinggi dan diversifikasi pangan menggunakan bahan baku tepung terigu memperbesar posisi impor pangan Indonesia. Upaya peningkatan produksi pangan masih menghadapi masalah internal seperti konversi lahan, penyediaan input pertanian terutama benih dan pupuk, serta keterbatasan infrastruktur untuk kelancaran distribusi. Peningkatan produksi pangan juga masih tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pasar dan modal yang pada umumnya dikuasai oleh negara maju. Sementara negara berkembang seperti Indonesia hanya dijadikan pasar yang akan terus bergantung pada negara maju. Untuk mencapai kemandirian pangan, pemerintah harus mengambil langkah keberpihakan dan kebijakan yang kondusif serta intervensi melalui optimalisasi peran Bulog sebagai Badan Usaha Milik Negara yang melakukan fungsi operasi pasar, penyanggaan stok, distribusi, impor dan ekspor.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Khudori. 2008. Impor Pangan dan Hak Hidup Petani, Jurnal Nasional, 1 Februari 2008.

Kompas. 2008. Krisis Pangan Gejala Dunia, Kompas, 25 Januari 2008.

Kompas. 2008. Krisis Pangan Tekan Penerimaan, Kompas, 1 Januari 2008.

Majalah Agro Observer. 2006. Hidoep Mati Pangan, Agro Observer No.2 th. 1, November–Desember 2006.

Majalah Gatra. 2008. Indonesia Juara Impor, Gatra No.11 th. XIV, 24-30 Januari 2008.

Majalah Media Komunikasi Petani. 2007. Petani Menggugat, Media Komunikasi Petani, edisi 3, September –Oktober 2007.

Pakpahan, A. 2008. Membangun Ketahanan Pangan dengan Replikasi Modalitas Industri Gula, Suara Pembaharuan, 22 Januari 2008.

Posman Sibuea. 2008. Wajah Buram Ketahanan Pangan, Kompas, 14 Januari 2008.

Sandy Baskoro. 2008. Kebijakan Pangan Belum Tentu Menurunkan Harga Pangan, Koran Kontan, 2 Februari 2008.

Statement Majalah Investor Daily. 2008. Ketahanan Pangan Harus Masuk Prioritas RKP 2009, Investor Daily, 25 Januari 2008.

Welirang, F. 2007. Direktur PT. Indofood Sukses Makmur Bogasari Flour Mills. Jalan Tengah Sempurna Ketahanan Pangan Indonesia.

Downloads

Published

31-08-2016

Issue

Section

Analisis Kebijakan Pertanian

How to Cite

1.
Azahari DH. Membangun Kemandirian Pangan dalam Rangka Meningkatkan Ketahanan Nasional. Analisis Kebijak. Pertan. [Internet]. 2016 Aug. 31 [cited 2025 May 30];6(2):174-95. Available from: https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/index.php/akp/article/view/706