Kebijakan Antisipatif dan Strategi Penggalangan Petani Menuju Swasembada Jagung Nasional

Authors

  • Amar K. Zakaria Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

DOI:

https://doi.org/10.21082/akp.v9n3.2011.261-274

Keywords:

corn, farmers’consolidation, jagung, penggalangan petani, self-sufficiency, swasembada

Abstract

Jagung merupakan komoditas strategis bagi perekonomian nasional, karena selain sebagai bahan pangan juga menjadi bahan baku utama pakan ternak. Dengan meningkatnya kebutuhan jagung nasional, maka pengembangan produksi jagung menuju swasembada harus tetap dilakukan secara konsisten. Swasembada jagung yang telah dicapai pada tahun 2009 terus dipertahankan dan ditingkatkan untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pengembangan pertanaman jagung hibrida dan komposit produksi tinggi perlu terus diperluas. Dengan melaksanakan program SLPTT, BLBU dan CBN yang didukung partisipasi petani di wilayah pengembangan menjadi syarat mutlak menuju swasembada berkelanjutan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adnyana, M.O., S. Partohardjono, B. Suprihatno dan P. Wardana. 2005. Pengembangan Tanaman Pangan di Lahan Marginal Sawah Tadah Hujan. Laporan Analisis Kebijakan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor.

Badan Litbang Pertanian. 2008. Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) pada Sawah Tadah Hujan. Pedoman bagi Penyuluh Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta. 23 hal.

Baharsjah, S. 2004. Orientasi Kebijakan Pangan harus ke Arah Swasembada. Kompas, 14 Januari 2004.

Departemen Pertanian. 2009. Proyeksi Produksi Jagung Nasional 2010-2014 dan Proyeksi Kebutuhan Jagung Nasional 2010-2014. Bahan Rapim Bulan Agustus 2009. Departemen Pertanian.

Ditjentan Pangan. 2010. Mempertahankan Swasembada Jagung Menuju Kemandirian Pangan. Sinar Tani Edisi 20-28 Oktober 2010. No. 3376 Tahun XLI.

Farida, S. 2006. Sistem Perilaku Suatu Organisasi. Agro-Humaniora 4(10):9-10.

Galib, R. Dan R. Qomariah. 2006. Kajian Kelembagaan, Distribusi dan Pemasaran Jagung untuk Mendukung Pengembangan Agribisnis di Lahan Kering Kalimantan Selatan. Prosiding Seminar Nasional Pertanian Lahan Kering. Banjar Baru, 6 Desember 2005. Buku II BPTP Kalimantan Selatan.

Hamdani, C. 2006. Birokrat Pertanian harus dekat dengan Petani. Agro-Humaniora 4(10):9-10.

Krisnamurthi, B. 2006. Revitalisasi Pertanian: Sebuah Konsekuensi Sejarah dan Tuntutan Masa Depan. Penerbit Buku Kompas. Jakarta.

Muhammad, F. 2008. Pembangunan Pertanian Modern di Gorontalo. Agropolitan Berbasis Jagung. Prosiding Seminar Nasional. CAPSA Monograph No. 49 Bogor. 13 Juli 2006. 156 hal.

Pakpahan, A. 2004. Undang-Undang Perlindungan Petani. Seminar Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor. 18 Maret 2004.

Sanim. 2006. Pembangunan Pertanian Berkelanjutan dalam Revitalisasi Pertanian dan Dialog Peradaban. Penerbit Buku Kompas. Jakarta.

Sayaka, B., I W. Rusastra, Syahyuti, Supriyati, W.K. Sejati, A. Agustian, I.S. Anugrah, R. Elizabeth, Ashari, Y. Supriyatna dan J.F. Situmorang. 2008. Pengembangan Kelembagaan Partnership dalam Pemasaran Komoditas Pertanian. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Laporan Teknis. Bogor.

Sumardi. 2006. Koordinasi Membangun Kerja Sama yang Terarah. Agro-Humaniora 4(10):9-10.

Syahyuti. 2006. Tiga Puluh Konsep Penting dalam Pembangunan Pedesaan dan Pertanian. Penjelasan tentang Konsep, Istilah, Teori dan Indikator serta Variabel. Bina Rena Pariwara, Jakarta.

Toisuta, W. 1977. Menggalang Partisipasi Guru dan Masyarakat dalam rangka Mensukseskan Usaha-Usaha Pembaharuan Pendidikan. Cakrawala Majalah Penelitian Sosial, LPIS Satya Wacana, No.1 Tahun X : 5-15.

Downloads

Published

26-08-2016

Issue

Section

Analisis Kebijakan Pertanian

How to Cite

1.
Zakaria AK. Kebijakan Antisipatif dan Strategi Penggalangan Petani Menuju Swasembada Jagung Nasional. Analisis Kebijak. Pertan. [Internet]. 2016 Aug. 26 [cited 2025 Jun. 1];9(3):261-74. Available from: https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/index.php/akp/article/view/1004