Monitoring Stabilitas Gen Ketahanan Hawar Daun secara Molekuler pada Kentang Bio Granola Perbanyakan In Vitro

Abstract

Bio Granola merupakan varietas kentang Produk Rekayasa Genetika (PRG) dengan karakteristik memiliki gen ketahanan
berspektrum luas (gen RB) terhadap penyakit hawar daun yang disebabkan oleh patogen Phytophthora infestans.
Varietas ini diharapkan menjadi solusi dalam mengatasi penurunan produksi yang disebabkan oleh penyakit hawar
daun pada pertanaman kentang di Indonesia. Untuk mendukung ketersediaan bibit tanaman dalam jumlah besar,
perbanyakan secara kultur jaringan menjadi salah satu cara dalam mendukung keberhasilan pengembangan varietas
Bio Granola, terutama untuk lahan berskala luas. Namun, perbanyakan tanaman secara in vitro, seperti perlakuan
subkultur sel secara berulang dapat memicu terjadinya perubahan genetik (variasi somaklonal), yaitu perubahan kecil
DNA tanaman akibat stres sel selama proses perbanyakan vegetatif pada media buatan. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeteksi keberadaan gen RB menggunakan marka molekuler spesifik guna memastikan stabilitas gen terkait pada
bibit kentang Bio Granola hasil perbanyakan vegetatif secara in vitro. Hasil analisis PCR kualitatif menunjukkan bahwa
sebanyak 22 dari 30 planlet menghasilkan pita positif berukuran 350 bp, menandakan keberadaan gen RB. Hal ini
mengindikasikan kesuksesan perbanyakan bibit kentang Bio Granola melalui teknik kultur jaringan dengan media
Murashige-Skoog (MS). Planlet yang terverifikasi positif akan digunakan sebagai stok bahan genetik untuk perbanyakan
selanjutnya. Sebaliknya, planlet yang tidak menunjukkan pita target, tidak direkomendasikan untuk menjadi bahan
perbanyakan karena diduga mengalami variasi somaklonal selama subkultur. Dengan demikian, terhadap stabilitas
gen RB yang terintegrasi pada genom kentang Bio Granola hasil perbanyakan menggunakan teknik kultur jaringan,
sangat relevan dilakukan dalam rangka menjamin mutu bibit sebelum didistribusikan ke pengguna.