Menguak Partisipasi Petani Dalam Kelompok Desa Mandiri Benih Di Daerah Istimewa Yogyakarta

Authors

  • Umi Pudji Astuti
  • Ari Widyastuti Widyastuti
  • Soeharsono Soeharsono

Abstract

Program Desa Mandiri Benih (DMB) merupakan salah satu program dari pemerintah yang dilaksanakan pada tahun 2015 dengan harapan dapat mendukung pencapaian sasaran produksi dan menjadi langkah untuk mewujudkan desa berdaulat benih. Program ini juga menjadi langkah strategis untuk menjawab permasalahan terkait ketersediaan benih varietas unggul berkualitas tinggi, dimana harapannya benih unggul mudah diakses oleh petani dengan harga yang lebih terjangkau. Permasalahan yang dihadapi adalah kebutuhan benih padi di DIY mencapai 3.677,87 ton pada tahun 2023, sementara pasokan benih masih terpusat pada produsen benih berskala besar yang berada di kota besar. Selain permasalahan tersebut adalah ketidaksiapan benih di tingkat kelompok saat musim tanam tiba. Pengembangan program Desa Mandiri Benih menjadi salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mewujudkan produktivitas tanaman yang lebih tinggi dan menghasilkan benih bermutu. Adanya kelompok DMB yang masih aktif pada tahun 2023 mampu memproduksi rerata 15 ton/tahun, namun belum mencukupi kebutuhan benih untuk DIY. Tujuan penulisan naskah ini ingin mengetahui sejauh mana partisipasi anggota kelompok DMB. Pelaksanaan pengambilan data dilakukan tahun 2024 di Kelompok DMB yang berada di Kabupaten Sleman, Bantul, Kulonprogo, dan Bantul. Data yang diambil dari 50 petani/anggota DMB dianalisis dengan uji proporsi. Hasil analisis menunjukan bahwa pelaksanaan program kelompok Desa Mandiri Benih (DMB) ini dilihat dari partisipasinya, tidak banyak melibatkan petani secara keseluruhan. Partisipasi yang diikuti oleh seluruh petani adalah partisipasi tenaga, sedangkan secara partisipasi ide dan partisipasi dalam bentuk dana masih sangat minim

Downloads

Published

2025-09-30