Efektivitas Kebijakan Perlindungan Terhadap Produsen Melaui Provenue Gula

Authors

  • Wayan Sudana

Keywords:

sugar industry, price policy, sugarcane farmer income, industri gula, kebijaksanaan harga, pendapatan petani tebu

Abstract

English
Sugar is the main national staple food, and the respective industry received a lot of government's protection. One of the said protections was price policy for sugar price provenue dedicated for farmers and sugar factory. For the last two decade this policy was not beneficial for sugarcane farmers. The real price provenue received by the farmers doesn't improve the real income of sugarcane farming. Sugar farmer term of trade indicated decreasing purchasing power of sugarcane farmer. In the future, in addition to price and tariff policy, the key instrument to improve farmer income is agricultural technology for enhancing yield and farm efficiency.

 

Indonesian
Gula merupakan salah satu bahan pangan pokok dan industri ini mendapatkan banyak perlindungan dari pemerintah . Salah satu perlindungan yang diberikan adalah melalui kebijakan harga provenue gula bagi petani produsen dan pabrik gula. Selama dua dasa warsa, kebijakan tersebut didasarkan tidak menguntungkan petani produsen. Harga provenue riil yang diterima petani tidak mampu mendorong peningkatan pendapatan usahatani tebu.Hasil analisis nilai tukar gula menunjukan hal yang sama. Kebijakan harga provenue tidak dapat meningkatkan daya beli petani. Kedepan, disamping kebijakan harga dan tarif, faktor kunci peningkatan pendapatan petani adalah ekonomi peningkatan produktifitas dan efisiensi usahatani

Author Biography

Wayan Sudana

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Downloads

Published

2016-08-30

How to Cite

Sudana, W. (2016). Efektivitas Kebijakan Perlindungan Terhadap Produsen Melaui Provenue Gula. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 20(1), 1–11. Retrieved from https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/fae/article/view/1368