Keragaan beberapa pola usaha penangkapan ikan di laut oleh rakyat di Indonesia
Abstract
IndonesianSelain pola usaha perikanan rakyat dengan TPI (Tempat Pelelangan Ikan) dibeberapa daerah di Indonesia terdapat pola lain, diantaranya ialah pola "toke" di Langkat Sumatera Utara, "penyambang" di Kalimantan Selatan, SSFDP (Small Scale Fisheries Development Project) di Lombok. "Toke" adalah pengusaha yang mengelola beberapa perahu penangkapan dalam hal penyediaan sarana penangkapan dengan dan tanpa kredit, pemrosesan ikan, memasarkan ikan, memberi kredit pada nelayan untuk keperluan rumahtangga. "Penyambang" adalah pedagang ikan yang dengan perahunya mengikuti nelayan bermigrasi musiman, selain membeli ikan "penyambang" juga menyediakan keperluan-keperluan pokok di lokasi nelayan bermigrasi. SSFDP adalah proyek pembinaan nelayan dengan dana bantuan dari Jerman melalui GTZ. Nelayan dibina dalam tehnik penangkapan dengan kapal bermotor yang dimiliki secara bersama oleh seluruh awak kapal dengan sistem kredit. Selain hal tersebut nelayan dididik dalam kelompok UB (Usaha Bersama) yang mengurusi keperluan nelayan untuk melaut. Dengan memperbandingkan keempat pola usaha tersebut dalam kegiatan pra-pasca penangkapan dan penangkapan didapatkan beberapa kesimpulan diantaranya: pola "penyambang" sesuai untuk daerah terpencil, kelompok nelayan heterogen (integrasi kegiatan pra-pasca penangkapan dan penangkapan dalam satu unit usaha) merupakan salah satu unit usaha) merupakan salahsatu alternatif pola pembinaan nelayan.
Downloads
Published
2016-09-09
How to Cite
Mintoro, A. (2016). Keragaan beberapa pola usaha penangkapan ikan di laut oleh rakyat di Indonesia. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 10(2-1), 29–37. Retrieved from https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/fae/article/view/1281
Issue
Section
Articles