Perspektif Peningkatan Pendapatan Petani di Indonesia Bagian Timur

Authors

  • Effendi Pasandaran
  • I Wayan Rusastra
  • Victor T. Manurung

Abstract

Indonesian
Tulisan ini bersifat deskriptif dan merupakan gagasan yang didasarkan pada data sekunder dan informasi tentang keragaan dan permasalahan pengembangan pertanian di Indonesia Bagian Timur, khususnya di NTB, NTT dan perairan Maluku. Sampai pada tahapan ini dinilai cukup memadai upaya penemuan komponen teknologi (tanaman pangan dan peternakan) di NTB dan NTT, tetapi persoalannya adalah merakitnya menjadi suatu paket dan dapat diadopsi dalam bentuk program pengembangan di masyarakat. Untuk mengatasi masalah ini dibutuhkan beberapa fase dan upaya umum pengembangan. Pada fase pertama pengembangan diperlukan penciptaan pra-kondisi yang meliputi pengadaan sarana dan prasarana fisik dan perekonomian, pembenahan tataguna tanah, perwilayahan pengembangan komoditas dan sistem usahatani, dan rekayasa organisasi dan kelembagaan. Fase pengembangan berikutnya adalah perumusan dan implementasi program, dan fase pemantapan serta pengembangan program di wilayah sejenis. Percepatan pengembangan dan peningkatan pendapatan petani di IBT membutuhkan perluasan pusat-pusat pengembangan baru seperti Ambon untuk bidang perikanan, Kupang (peternakan), Menado (perkebunan) dan Merauke untuk komoditas pangan. Implikasi dengan munculnya pusat pengembangan baru ini diantaranya akan dibutuhkan penyebaran lembaga-lembaga terkait secara nasional, dukungan pengembangan sarana dan prasarana transportasi, dan bahkan penyesuaian perencanaan pembangunan pertanian, dan realokasi dana pembangunan.

Author Biographies

Effendi Pasandaran

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

I Wayan Rusastra

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Victor T. Manurung

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Downloads

Published

2016-09-09

How to Cite

Pasandaran, E., Rusastra, I. W., & Manurung, V. T. (2016). Perspektif Peningkatan Pendapatan Petani di Indonesia Bagian Timur. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 9(1), 1–9. Retrieved from https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/fae/article/view/1259