Analisis pemasaran sapi potong di Propinsi Bali
Abstract
IndonesianPerdagangan sapi potong di Provinsi Bali, terutama perdagangan antar pulau, ternyata dapat memberikan tingkat keuntungan yang cukup besar bagi pengelolanya. Keadaan ini mendorong keterlibatan berbagai kalangan dalam kegiatan ini, dan adanya berbagai permainan dalam penentuan jatah para "pedagang" untuk pengantar pulauan sapi. Penelitian yang dilaksanakan pada bulan Februari 1992 ini, yang dilakukan dengan wawancara intensif pada beberapa pedagang, menunjukkan bahwa kegiatan perdagangan antar pulau, sebagai salahsatu alternatif pemasaran yang dapat dimanfaatkan petani, selain untuk konsumsi lokal dan industri pengalengan, dapat memberikan tingkat keuntungan sebesar Rp 140.000,- bagi setiap ekor sapi yang dikirim dan pelaksanaannya hanya dalam waktu satu bulan usaha. Keadaan ini jauh berbeda dengan petani yang melakukan kegiatan pemeliharaan, dimana mereka mendapatkan imbalan rata-rata sebesar Rp 107.402,- untuk setiap ekor sapi yang dipelihara dan pencurahan waktu sekitar satu tahun. Dari kenyataan diatas, akan lebih bijaksana bila jatah pengantarpulauan sapi, kembali dikaitkan dengan pengadaan sapi bibit bagi petani. Melalui upaya itu tidak saja masalah modal bagi petani untuk pengadaan sapi bibit dapat diatas, tapi aspek pembinaan dari yang kuat (INTI) kepada yang lemah (PLASMA) akan dapat terlaksana dengan baik.
Downloads
Published
2016-09-09
How to Cite
Jamal, E. (2016). Analisis pemasaran sapi potong di Propinsi Bali. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 12(1), 30–37. Retrieved from https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/fae/article/view/1251
Issue
Section
Articles