Analisis usaha pembenihan udang rakyat di Jawa Barat: Studi kasus di Pangandaran, Ciamis

Authors

  • nFN Saptana
  • Muchjidin Rachmat
  • nFN Hermanto

Abstract

Indonesian
Posisi udang sebagai komoditi ekspor primadona non-migas dewasa ini mengalami kegoyahan sebagai akibat dari: (1) persaingan dengan negara eksportir lain seperti Taiwan, Thailand dan India, (2) merosotnya harga udang di pasar internasional, dan (3) resiko kegagalan tambak udang di tingkat petani yang semakin besar. Seberapa jauh keadaan tersebut berpengaruh pada usaha pembenihan udang rakyat yang akan diungkap. Hasil  analisis biaya dan keuntungan per meter kubik dari berbagai skala usaha menunjukkan usaha pembenihan udang masih menguntungkan. Skala kecil memperoleh keuntungan sebesar Rp 96.024/meter kubik, skala sedang memperoleh keuntungan sebesar Rp 113.018/ meter kubik dan skala besar memperoleh keuntungan sebesar Rp 130.480/meter kubik atas biaya total periode. Dilihat dari efisiensi pemanfaatan modal adri ketiga skala yang diteliti, menunjukkan bahwa skala kecil memperoleh nilai R/C ratio 1.70, skala sedang 1.98 dan skala besar 2.38. Hasil analisis margin menunjukkan bahwa besarnya margin tataniaga benur udang Rp 8,5/ekor, yang terdiri dari biaya tataniaga sebesar Rp 5,40/ekor (64 persen) dan keuntungan lembaga niaga sebesar Rp 3,10/ekor (36 persen) dari total margin tataniaga.

Author Biographies

nFN Saptana

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Muchjidin Rachmat

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

nFN Hermanto

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Downloads

Published

2016-09-09

How to Cite

Saptana, nFN, Rachmat, M., & Hermanto, nFN. (2016). Analisis usaha pembenihan udang rakyat di Jawa Barat: Studi kasus di Pangandaran, Ciamis. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 11(2), 68–79. Retrieved from https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/fae/article/view/1240