Peranan Wanita tani dalam penentuan alokasi penggunaan pendapatan keluarga tani di NTT, NTB dan Jawa Timur

Authors

  • Endang Lestari Hastuti

Abstract

Indonesian
Desa-desa yang merupakan daerah tadah hujan dan sering mengalami krisis pangan merupakan lokasi penelitian yang dilakukan selama satu tahun mengenai ketahanan pangan (materi yang disampaikan dalam makalah merupakan sebagian dari padanya). Penelitian dilakukan dengan pengamatan secara langsung disamping penggunaan daftar pertanyaan, dengan rumahtangga sebagian unit analisa. Tujuan tulisan dalam makalah ini adalah untuk mengungkapkan sampai sejauhmana sebenarnya peranan wanita (yang berumur lebih dari 10 tahun) baik di dalam kegiatan pertanian maupun non-pertanian dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup rumahtangganya. Pola tanam, teknologi dan ternyata sangat besar pengaruhnya terhadap alokasi tenaga kerja wanita. Curahan jam kerja wanita telah cukup tinggi bahkan melampaui standar kerja dari BPS (35 jam/minggu), terlebih-lebih untuk daerah yang jauh dari kota. Wanita cukup berperan aktif dalam kegiatan yang menghasilkan pendapatan, baik dalam bidang pertanian maupun non-pertanian. Bahkan di pedesaan Jawa Timur peranannya sama dengan pria. Dengan demikian wanita memerlukan pendidikan praktis bukan hanya pada hal-hal yang berhubungan dengan kodrat wanita, tetapi juga pada kegiatan yang langsung menghasilkan pendapatan. Lembaga-lembaga non formal yang ada, dapat dijadikan wadah penyuluhan karena dapat lebih menjangkau mereka, seperti pengajian, arisan dan tetua desa. Inovasi teknologi tepat guna untuk sektor rumahtangga perlu dipertimbangkan untuk dirumuskan sebagai kesatuan paket program pembangunan, guna meningkatkan partisipasi wanita di luar bidang ke rumahtanggaan.

Author Biography

Endang Lestari Hastuti

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Downloads

Published

2016-09-13

How to Cite

Hastuti, E. L. (2016). Peranan Wanita tani dalam penentuan alokasi penggunaan pendapatan keluarga tani di NTT, NTB dan Jawa Timur. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 7(1), 52–61. Retrieved from https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/fae/article/view/1224