Sistem Komoditi Protein Hewani
Abstract
IndonesianGambaran umum di Indonesia dengan taraf pendapatan yang masih rendah menunjukkan permasalahan pangsa yang berorientasi kuat pada komoditi-komoditi makanan pokok. Dewasa ini kelompok bahan makanan yang termasuk padi-padian (beras, jagung dan gandum) menyumbangkan lebih dari duapertiga dari jumlah kalori dan protein dan protein yang dikonsumsi secara nasional. Sedangkan konsumsi protein yang secara rata-rata sebesar 44.5 gram per kapita per hari, hanya 10 persen yang berasal dari hewani (daging, telur, susu dan ikan). Studi Sistem Komoditi Protein Hewani ini bertujuan untuk pendiskripsian sistem yang bersifat holistik yang meliputi identifikasi fungsi tujuan dan peubah-peubah sistem dari sistem komoditi protein hewani dengan komponen-komponen utama produksi, distribusi dan konsumsi. Dari hasil studi diperoleh kesimpulan bahwa, permintaan akan komoditi protein hewani mempunyai korelasi dengan pertambahan penduduk dan pendapatan. Protein hewani yang berasal dari ternak mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dimana seperti daging sapi mempunyai kecenderungan kuat merupakan komoditi yang mewah sedang daging ayam dan telur cenderung dikonsumsi secara meluas. Produksi ternak unggas telah mengalami perubahan yang cukup nyata dengan mengaplikasikan teknologi modern seperti bibit unggul, formula ransum yang ilmiah dan teknik pencegahan dan pengobatan yang modern.
Downloads
Published
2016-09-14
How to Cite
Nasution, A. (2016). Sistem Komoditi Protein Hewani. Forum Penelitian Agro Ekonomi, 2(2), 29–42. Retrieved from https://epublikasi.pertanian.go.id/berkala/fae/article/view/1179
Issue
Section
Articles