Dukungan dan Penguatan Peternak dalam Usaha Ternak Kerbau di Provinsi Banten
Abstract
Banten Province is characterized by local potentials of buffalo farming, e.g. breeding, rearing and fattening. It is promising to develop traditional buffalo farming into commercial one. This paper theoretically describes existing buffalo farming in Banten Province and how to develop it. Buffalo farming in Banten Province is relatively traditional, i.e. secondary business, livestock mainly for savings, small scales, inefficient production cost, and less profitable. Supporting facilities needed for improving the buffalo farming from traditional to commercial business are mutual cooperation among members in the farmers’ group, upgrading farmers’ knowledge on cow breeding, feed, farm business, applied technology, and natural resource use. The farmers require guidance and supervision, financial support, feed and calves assistance, and water supply for the livestock all year around. The government needs to set policy on marketing, e.g. selling price and requirements of bodyweight and health of the livestock. Eventually, the buffalo farmers in this province will be encouraged to conduct more profitable buffalo farming.
ÂÂÂÂ
Abstrak
Provinsi Banten memiliki potensi yang cukup banyak untuk pengembangan ternak kerbau, pembibitan, serta pembesaran dan penggemukan dari tradisional menjadi komersial. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara teoritis mengenai potensi kerbau di Provinsi Banten dan pengembangannya. Peternak kerbau di Banten dicirikan dengan usaha sampingan, beternak untuk tabungan, skala pemilikan kecil, biaya produksi tinggi, dan kurang menguntungkan. Faktor pendukung untuk mengarahkan usaha ternak tradisional menjadi komersial adalah penguatan pengetahuan dan kinerja SDM peternak dalam hal kelembagaan, kerja sama antaranggota kelompok, peningkatan pengetahuan terkait bibit, pakan dan bisnis, serta teknologi terapan dan mengoptimalkan pemanfaatan SDA sekitarnya. Untuk kemajuan usaha komersial dibutuhkan pendampingan, dana, bibit ternak, pakan dan air minum untuk ternak sepanjang tahun. Kebijakan pemasaran seperti harga jual ternak bibit dan daging perlu dibuat agar ternak yang masuk dari luar provinsi memenuhi persyaratan ukuran tubuh, bobot, dan kesehatan supaya peternak lokal terpacu untuk menghasilkan ternak yang lebih baik dengan harga jual yang lebih menguntungkan.