Fluktuasi Harga, Transmisi Harga, dan Marjin Pemasaran Sayuran dan Buah
DOI:
https://doi.org/10.21082/akp.v5n4.2007.358-373Keywords:
capital institutions, competitiveness, daya saing, fruits and vegetables, lembaga permodalan, production centers, sayuran dan buah, sentra produksi, storage technology, teknologi penyimpananAbstract
Fluktuasi harga sayuran pada umumnya lebih tinggi dibanding buah, padi dan palawija dengan kata lain ketidakseimbangan antara volume pasokan dan kebutuhan konsumen lebih sering terjadi pada sayuran. Marjin pemasaran sayuran juga relatif tinggi. Sebaliknya harga yang diterima petani dan transmisi harga dari daerah konsumen ke daerah produsen rendah. Kondisi tersebut tidak kondusif bagi upaya pengembangan agribisnis dan peningkatan daya saing agribisnis sayuran yang dicirikan oleh kemampuan merespon dinamika pasar secara efektif dan efisien. Dalam kaitan tersebut maka diperlukan beberapa upaya yaitu : (a) mengembangkan sinkronisasi produksi sayuran secara lintas daerah produsen, (b) mengembangkan daerah sentra produksi sayuran yang lebih tersebar secara regional, (c) mengembangkan teknologi penyimpanan yang sederhana dan efisien serta memfasilitasi petani untuk menerapkan teknologi tersebut, dan (d) memfasilitasi petani untuk lebih akses ke lembaga modal.
Downloads
References
Anonim. 1971. Pemasaran Jagung di Kabupaten Banyuwangi. Fakultas Ekonomi, Universitas Brawijaya. Malang.
Azzaino, Z. 1984. Tataniaga Pertanian. Fakultas Pertanian, IPB. Bogor.
Baharsyah, S. 1980. Aspek Tataniaga dalam Pengembangan Hortikultura. Makalah dalam Kongres Hortikultura Nasional. Malang.
FEDS Staff. 1992. Improving Marketing System in Developing Countries, an Approach to Identifying Problems and Strengthening Technical Assistance. Foreign Economic Development Service, USDA.
Hasan, I. 1986. Rice Marketing in Aceh : A Regional Analysis. Disertasi Doktor dalam Ilmu Ekonomi pada Universitas Indonesia. Jakarta.
Hutabarat, B. 1999. Sistem Komoditas Bawang Merah dan Cabai Merah. Monograph Series No.7. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor.
Irawan, B. 1986. Kajian Pemasaran Menunjang Pengembangan Pertanian Lahan Kering di DAS Citanduy. Fakultas Pasca Sarjana, IPB. Bogor.
Irawan, B. 2003. Membangun Agribisnis Hortikultura Terintegrasi Dengan Basis Kawasan Pasar. Forum Penelitian Agro Ekonomi, Vol.21 No.1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor.
Irawan, B, H. Tarigan, B. Wiryono, J. Hestina dan Ashari. 2006. Kinerja Pembangunan Hortikultura 2006 dan Prospek 2007. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Kinerja Pembangunan Pertanian 2006 dan Prospek 2007. Jakarta, 20 Desember 2006.
Kasryno, F. 1984. Pemasaran Kedelaidi Indonesia. Makalah Rapat Teknis Penelitian dan Pengembangan Kedelai. Pusat Penelitian Agro Ekonomi. Bogor.
Rao C.H.H. and K. Subbarao. 1987. Marketing of Rice in India. An Analysis of the Impact of producers Prices on Small Farmers. Teaching Research Forum, No. 18. The Agricultural Development Council, Inc. New York.
Rhodes, V.J. 1983. The Agricultural Marketing System. John Willey and Sons, Inc. Canada.
Saefuddin, A.M. 1984. Pengantar Tata Niaga Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Saragih,B. 1994. Agribisnis Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian. Kumpulan Pemikiran. Yayasan Mulia Persada Indonesia-PT. Surveyor Indonesia-Pusat Studi Pembangunan IPB. Jakarta.
Saptana, Sumaryanto, M. Siregar, H. Mayrowani, I. Sodikin dan S. Friyatno. 2001. Analisis Keunggulan Kompetitif Komoditas Unggulan Hortikultura. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor.
Simatupang, P. 1999. Industrialisasi Pertanian Sebagai Strategi Agribisnis dan Pembangunan Pertanian Dalam Era Globalisasi. Dalam Dinamika Inovasi Ekonomi dan Kelembagaan Pertanian. Buku-2. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor.
Sudaryanto, T. dan Pasandaran E. 1993. Perspektif Pengembangan Agribisnis di Indonesia. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor.
Sudaryanto, T., Y. Yusdja, A. Purwanto, K.M. Noekman, A. Iswariyadi dan W.H. Limbong. 1993. Agribisnis Komoditas Hortikultura. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor.
Utami, W dan J. Ihalow. 1993. Some Consequences of Small Farm Size. Buletin of Indonesian Economic Studies Vol. IX no. 2. Australian National University. Canberra.