TRANSFORMASI PERDESAAN: IMPLIKASINYA TERHADAP PENGUASAAN LAHAN, PENDAPATAN RUMAH TANGGA, DAN PRODUKSI PERTANIAN

Abstract

Transformasi perdesaan ditandai dengan perubahan beberapa indikator strategis, diantaranya status dan luas penguasaan lahan pertanian serta sumber pendapatan penduduk desa. Transformasi ini memiliki dampak positif dan negatif terhadap usaha pertanian di perdesaan. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menyusun langkah strategis mengurangi potensi dampak negatif transformasi perdesaan terhadap produksi pertanian. Data panel dari lima desa contoh tahun 2022 dan data Patanas pada desa yang sama periode 2010/2011 dan 2016/2017 dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan regresi logit untuk mencapai tujuan kajian. Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi penurunan frekwensi dan rataan luas lahan milik dan meningkatnya lahan garapan non milik. Dinamika sumber mata pencaharian penduduk desa mengarah pada meningkatnya proporsi kepala rumah tangga maupun anggota rumah tangga yang bekerja dari sektor pertanian ke sektor non pertanian. Faktor yang mempengaruhi kepala rumah tangga memilih bekerja di sektor pertanian adalah status garapan lahan, jenis komoditas yang ditanam, dan luas penguasaan lahan pertanian. Terjadi perubahan struktur pendapatan rumah tangga yang mengarah pada proporsi pendapatan non pertanian semakin besar. Dinamika luas dan status pengusaan lahan, sumber mata pencaharian, serta struktur pendapatan rumah tangga perdesaan tidak berimplikasi signifikan terhadap penurunan produksi padi, jagung dan ubi kayu. Penurunan produktivitas terjadi pada komoditas jagung dan ubi kayu namun tidak signifikan. Langkah strategis yang perlu dilakukan untuk meningkatkan atau tetap  mempertahankan tingkat pendapatan usaha pertanian yaitu melalui peningkatan indeks pertanaman, diversifikasi usaha pertanian, mendorong industrialisasi pertanian berbasis perdesaan, dan menarik tenaga kerja muda bekerja di desa untuk memperkuat komunitas pengusaha muda pertanian.