Respon Pertumbuhan Kacang Hijau (Vigna radiata L.) pada Beberapa Konsentrasi dan Frekuensi Pemberian Limbah Cair Tahu Sebagai Pupuk Organik Cair
DOI:
https://doi.org/10.51589/ags.v5i2.76Kata Kunci:
Kacang hijau, limbah cair tahu, pupuk organik cair, pertumbuhan, produksiAbstrak
Upaya peningkatan produktivitas kacang hijau masih diperlukan karena komoditas tersebut berpotensi sebagai bahan pangan sumber protein dan karbohidrat. Salah satu upaya untuk peningkatan hasil yaitu dengan perbaikan teknik budidaya salah satunya adalah pemupukan. Penggunaan pupuk organik berbahan dasar limbah seperti limbah cair tahu perlu dipelajari mengingat limbah tersebut dapat menjadi permasalahan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan frekuensi pemberian limbah cair tahu terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau. Penelitian dilaksanakan di Desa Pasaleman, Kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebon pada bulan Juli – Oktober 2020. Penelitian dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan merupakan kombinasi antara konsentrasi limbah cair tahu (0, 150, 300, dan 450 ml/l) dengan frekuensi pemberian limbah cair tahu (1, 2, dan 3 kali pemberian). Terdapat 10 kombinasi perlakuan yang diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi limbah cair tahu pada berbagai konsentrasi dan frekuensi pemberian hanya berpengaruh terhadap komponen pertumbuhan kacang hijau. Aplikasi limbah cair tahu cenderung menurunkan tinggi tanaman dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Pemberian limbah cair tahu sebagai pupuk organik belum dapat meningkatkan komponen pertumbuhan seperti jumlah daun dan diameter batang serta hasil tanaman kacang hijau. Sumbangan hara dari limbah cair tahu diduga belum terlalu signifikan berkontribusi terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
Referensi
Aliyenah, Napoleon, A., & Yudono, B. (2015). Pemanfaatan limbah cair industri tahu sebagai pupuk cair organik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kangkung darat (Ipomoea reptans Poir). Jurnal Penelitian Sains, 17(3), 1713-102-1713–110.
Amin, A. A., Yulia, A. E., & Nurbaiti. (2017). Pemanfaatan limbah cair tahu untuk pertumbuhan dan produksi tanaman pakcoy. JOM Faperta, 4(2), 1–11.
Antika, E., Ernawati, N., & Firgiyanto, R. (2020). Limbah tahu menjadi berkah: kajian pilot project IPAL Desa Klumutan Kabupaten Madiun. Birokrasi Pancasila: Jurnal Pemerintahan, Pembangunan Dan Inovasi Daerah, 2(1), 22–31.
BPS. (2018). Data Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Kacang Hijau Nasional Tahun 2014-2018. www.bps.go.id
De Bruijn, F. J. (2015). Biological nitrogen fixation. In Principles of Plant-Microbe Interactions (pp. 215–224). Springer, Cham.
Desiana, C., Banuwa, I. S., Evizal, R., & Yusnaini, S. (2013). Pengaruh pupuk organik cair urin sapi dan limbah tahu terhadap pertumbuhan bibit kakao. J. Agrotek Tropika, 1(1), 113–119.
Dewa, R. P., & Idrus, S. (2017). Identifikasi cemaran air limbah industri tahu di kota Ambon. Majalah Biam, 13(2), 11–15.
Ekafitri, R., & Faradilla, R. H. F. (2011). Pemanfaatan komoditas lokal sebagai bahan baku pangan darurat. Pangan, 20(2), 153–161.
Ekafitri, R., & Isworo, R. (2014). Pemanfaatan kacang-kacangan sebagai bahan baku sumber protein untuk pangan darurat. Pangan, 23(2), 134–145.
Fathin, S. L., Purbajanti, E. D., & Fuskhah, E. (2019). Pertumbuhan dan hasil kailan (Brassica oleracea var. Alboglabra) pada berbagai dosis pupuk kambing dan frekuensi pemupukan nitrogen. Jurnal Pertanian Tropik, 6(3), 438–447.
Iqbal, M., Barchia, M. F., & Romeida, A. (2019). Pertumbuhan dan hasil tanaman melon (Cucumis melo L.) pada komposisi media tanam dan frekuensi pemupukan yang berbeda. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 21(2), 108–114.
Kusumawati, K., Muhartini, S., & Rogomulyo, R. (2015). Pengaruh konsentrasi dan frekuensi pemberian limbah tahu terhadap pertumbuhan dan hasil bayam. Vegetalika, 4(2), 48–62.
Lingga, P., & Marsono. (2007). Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya.
Maghfiroh, S. D., Sulistyono, A., & Pribadi, D. U. (2021). Pengaruh aplikasi paklobutrazol dan limbah cair tahu terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau. Prosiding Seminar Nasional Agroteknologi 2021, 117–122.
Mondal, M. M. A., Hakim, M. A., Juraimi, A. S., Azad, M. A. K., & Karim, M. R. (2011). Contribution of morpho-physiological attributes in determining the yield of mungbean. African Journal of Biotechnology, 10(60), 12897–12904.
Mulyaningsih, R., Sunarto, W., & Prasetya, A. T. (2013). Peningkatan NPK pupuk organik cair limbah tahu dengan penambahan tulang ayam. Sainteknol, 11(1), 73–82.
Munawar, A. (2011). Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman. IPB Press.
Pradana, T. D., Suharno, & Apriansyah. (2018). Pengolahan limbah cair tahu untuk menurunkan kadar TSS dan BOD. Jurnal Vokasi Kesehatan, 4(2), 56–62.
Samsudin, W., Selomo, M., & Natsir, M. F. (2018). Pengolahan limbah cair industri tahu menjadi pupuk organik cair dengan penambahan effektive mikroorganisme-4 (EM-4). Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan, 1(2), 1–14.
Septiana, I. (2018). Pemanfaatan tepung kacang hijau dalam pembuatan pasta pada hidangan verde fettucini carbonara. Prosiding Pendidikan Teknik Boga Busana, 13(1).
Surya, J. A., Nuraini, Y., & Widianto. (2017). Kajian porositas tanah pada pemberian beberapa jenis bahan organik di perkebunan kopi robusta. Jurnal Tanah Dan SUmberdaya Lahan, 4(1), 463–471.
Syaichurrozi, I., & Jayanudin. (2016). Potensi limbah cair tahu sebagai media tumbuh Spirulina platensis. Jurnal Integrasi Proses, 6(2), 64–68.
Trustinah, & Iswanto, R. (2013). Pengaruh interaksi genotipe dan lingkungan terhadap hasil kacang hijau. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 32(1), 36–42.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Muhamad Nizar Maulid Junaedi, Ismail Saleh, Siti Wahyuni
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.