Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi Tahun 2018
Kata Kunci:
rabies, faktor resiko, nyalindung, sukabumiAbstrak
Kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) Kecamatan Nyalindung
merupakan kasus gigitan tertinggi di Kabupaten Sukabumi sampai
pertengan tahun 2018. Tim investigasi Dinas Peternakan, Puskesmas
Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi dan Balai Besar pelatihan
Kesehatan Hewan Cinagara melakukan investigasi terhadap laporan
kasus gigitan HPR pada manusia tanggal 5 Juli 2018 di Desa Bojongsari
Kecamatan Nyalindung. Tujuan investigasi adalah untuk melakukan
konfirmasi kasus penyakit dan mengidentifikasi faktor-faktor resiko
tingginya kasus gigitan HPR di Kecamatan Nyalindung. Data
dikumpulkan berdasarkan informasi dan kuisioner. Kuisioner diisi oleh
pemilik HPR atau orang yang menjadi korban gigitan HPR khusus untuk
hewan yang tidak berpemilik. Data yang dikumpulkan sebanyak 15 data,
7 sebagai kasus gigitan dan 8 sebagai kontrol. Data kasus adalah kasus
gigitanHPRpada manusia dari Januari s.d Juli 2018. Data kontrol adalah
data yang diperoleh pada saat investiasi. Data dianalisis secara deskriptif
dan analitik. Hasil investigasi ditemukan satu kasus gigitan HPR dengan
konfirmasi laboratorium positif rabies. Berdasarkan analisis analitik,
faktor-faktor yang diduga berisiko terhadap tingginya kasus rabies di
Kecamatan Nyalindung tidak ada yang berbeda nyata, meskipun terdapat
perbedaan secara angka. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi kasus
rabies di Kecamatan Nyalindung adalah faktor HPR yang tidak divaksin,
HPRyang diliarkan,HPRyang keluar dari desa dan HPR yang digunakan
untuk berburu. Tindakan pengendalian dan pencegahan kasus gigitan
HPR yang disarankan adalah peningkatan kegiatan komunikasi,
informasi dan edukasi (KIE) kepada masyarakat mengenai pentingnya
vaksinasi rabies pada setiap HPR yang dimiliki dan pola pemeliharan
HPRyang dikandangkan.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2020 Heris Kustiningsih, Asep Kurnadi
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.