DIVERSIFIKASI PANGAN LOKAL BERBASIS BUAH NIPAH UNTUK MENINGKATKAN NILAI TAMBAH
Abstract
Sejak zaman dahulu masyarakat telah memanfaatkan nipah secara tradisional baik sebagai pangan maupun non pangan. Nipah merupakan sumber pangan dan energi dengan areal pertanaman yang luas, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Selama ini masyarakat yang hidup di sekitar hutan nipah sangat terbatas dalam memanfaatkannya, padahal diketahui buah nipah kaya serat, gula, beberapa mineral seperti natrium, magnesium, dan kalium serta metabolit sekunder yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Nipah hanya dimanfaatkan sebagai tanaman konservasi, belum dikembangkan menjadi tanaman industri meski nyatanya memiliki banyak manfaat dan jika diolah dengan tepat dapat menghasilkan produk yang memiliki nilai jual. Upaya untuk memaksimalkan nilai tambah nipah salah satunya dengan melakukan diversifikasi pangan untuk menghasilkan produk yang bernilai ekonomi. Untuk meningkatkan nilai tambah, buah nipah dapat diolah menjadi dodol, setup buah, selai, permen jelly, sugar dough, tepung, fruit leather, dan niranya dapat diolah untuk menghasilkan berbagai produk gula. Kelimpahan buah nipah di Indonesia dengan luas areal pertanaman sekitar 700.000 ha yang lebih luas dibanding Papua Nugini dan Filipina memiliki potensi yang sangat menjanjikan untuk dimanfaatkan menjadi bahan baku pangan pada skala industri. Keberadaan agroindustri buah nipah akan berperan besar dalam mendukung diversifikasi pangan, memberi manfaat jangka panjang bagi ketahanan pangan dan gizi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat terutama daerah sekitar hutan nipah.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Warta BSIP Perkebunan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.