PANEN DAN PASCAPANEN PINANG BETARA
Abstract
Pinang (Areca catechu L.) varietas Betara dari Provinsi Jambi adalah komoditas perkebunan potensial dengan kontribusi signifikan terhadap ekspor dan devisa negara. Nilai ekspor pinang dari Provinsi Jambi mencapai sekitar 40% dari total ekspor nasional pada tahun 2021. Indonesia mendominasi ekspor pinang secara global, dengan lebih dari 60% dari total ekspor dunia pada tahun 2021. Pinang Betara Jambi adalah produk biji kering dari budidaya khusus di Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi dikarakterisasi oleh kelembagaan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Pinang Betara dan telah dilepas oleh Menteri Pertanian sebagai varietas unggulan. Pinang Betara memiliki pertumbuhan cepat, produksi buah yang banyak, dan umur panen yang lama. Biji pinang mengandung alkaloid, tanin, flavan, senyawa fenolik, asam galat, getah, lignin, minyak, dan garam. Komposisi kimia buah pinang berubah dengan kematangan, termasuk kadar air, polifenol, arecoline, lemak, serat kasar, total polisakarida, protein kasar, dan kadar abu. Panen buah pinang dapat dilakukan saat matang penuh atau sebagai buah muda tergantung pada kebutuhan. Proses pascapanen melibatkan panen, pengeringan, pemrosesan, dan penyimpanan biji pinang. Pinang memiliki potensi untuk berbagai produk pangan dan non-pangan, seperti permen, makanan ringan, dan bahkan sebagai bahan baku kopi. Diversifikasi produk dapat meningkatkan manfaat biji pinang dan membuka peluang baru dalam industri makanan dan minuman.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Warta BSIP Perkebunan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.