Retensi Air Tanah Pada Jenis Tanah dan Penggunaan Lahan di Kabupaten Lamongan

Authors

  • AH. Maftuh Hafidh Zuhdi IPB University
  • Enni Dwi Wahjunie IPB University
  • Suria Darma Tarigan IPB University

Abstract

Kabupaten Lamongan merupakan daerah yang rawan terjadi kekeringan. Budidaya pertanian lahan kering sangat tergantung pada kemampuan tanah meretensi air, yang secara langsung dipengaruhi oleh jenis tanah dan tipe penggunaan lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan retensi air tanah pada  jenis tanah dan tipe penggunaan lahan di Kabupaten Lamongan. Penelitian dilaksanakan di lahan kering Kabupaten Lamongan pada Grumusol Hutan (GH), Grumusol Tanaman Semusim (GTS), Tanah Mediteran Hutan (MH), dan Tanah Mediteran Tanaman Semusim (MTS). Pengambilan sampel tanah dilaksanakan pada musim kemarau, dengan mengamati sifat tanah antara lain tekstur, bobot isi, ruang pori total, distribusi ukuran pori, kadar air tanah berbagai nilai pF, bahan organik dan dinamika kadar air tanah lapang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap jenis tanah dan penggunaan lahan memiliki sifat tanah yang bervariasi. Grumusol memiliki nilai pF 2,52 (kapasitas lapang) yang lebih tinggi dari pada tanah Mediteran. Pada pF 4,20 (titik layu permanen) tanah Mediteran memiliki nilai yang rendah dari pada Grumusol. GH memiliki waktu paling lama mencapai titik layu permanen, selama 7 hari pada 0-20 cm dan 10 hari pada 20-40 cm. MTS memiliki waktu mencapai titik layu permanen paling cepat, yaitu selama 4 hari. Kadar klei tanah, tipe mineral klei, dan kadar bahan organik yang tinggi di Grumusol membuat tanah mampu memegang air lebih lama.

Published

2022-02-22

Issue

Section

Articles