Peningkatan Hasil Kelapa Sawit Rakyat di Lahan Gambut dengan Ameliorasi dan Pemupukan

Authors

  • Nurhayati Nurhayati BPTP Riau
  • Ahmad Nirwan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Riau
  • M Giri Wibisono Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Riau
  • Yiyi Sulaeman Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat
  • Vicca K Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa, Banjarbaru, Kalimantan Selatan
  • Masganti Masganti Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa, Banjarbaru, Kalimantan Selatan
  • M Noor Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa, Banjarbaru, Kalimantan Selatan
  • Nurwakhid Nurwakhid Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa, Banjarbaru, Kalimantan Selatan
  • Eni Maftuah Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa, Banjarbaru, Kalimantan Selatan
  • Sri Nuryani Hidayah Utami Universitas Gadjah Mada Yogjakarta

Abstract

Pengembangan kelapa sawit rakyat di lahan gambut terus meningkat terutama adanya program peremajaan kelapa sawit. Namun umumnya produktivitas kelapa sawit rakyat di lahan gambut masih sangat rendah akibat kondisi biofisik lahan yang tidak mendukung. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki sifat tanah dan hasil kelapa sawit rakyat di lahan gambut melalui ameliorasi dan pemupukan yang tepat. Penelitian dilakukan di perkebunan kelapa sawit rakyat di Lubuk Ogung, kecamatan Bandar Sei Kijang, Kabupaten Pelalawan, Riau pada bulan Februari sampai Desember 2021. Penelitan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan perlakuan Faktor I: ameliorant, yaitu: (1) kapur, (2) kapur+ abu tankos sawit (3) kapur+biochar tankos sawit,  Faktor II. Pemupukan NPK (1) NPK dosis rekomendasi umum/standar, (2) NPK dosis rekomendasi introduksi (status hara), dan (3) Cara Petani.  Pengamatan sifat tanah  lengkap awal dilakukan selanjutnya dilakukan pengamatan P tersedia dan K-dd yang diamati setelah 3 dan 6 bulan aplikasi. Pengamatan produksi kelapa sawit meliputi jumlah pohon kelapa sawit yang dipanen, jumlah rata-rata TBS per bulan, dan produktivitas dinyatakan dalam ton/ ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di lokasi penelitian kesuburan tanah sangat rendah (nilai pH sangat masam, P tersedia sangat rendah, dan basa-basa rendah). Amelioran A2 yaitu 5t/ha kapur+ 5 t/ha abu tankos sawit memberikan pengaruh lebih baik dibandingkan A1 dan A3 terhadap P tersedia dan K-dd. Pada pengamatan tahun pertama, pemupukan lebih mempengaruhi produksi kelapa sawit dibandingkan ameliorasi. Ameliorasi dengan menggunakan 100% kapur (A1) memberikan hasil kelapa sawit tertinggi namun tidak berbeda nyata dengan A2. Pemupukan berdasarkan rekomendasi spesifik lokasi memperbaiki sifat tanah, meningkatkan hasil kelapa sawit rakyat (TM-13) secara nyata dari 14,12 ton TBS/ha/tahun menjadi 22,67 t TBS/ha/tahun.

Author Biography

Nurhayati Nurhayati, BPTP Riau

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Riau

Published

2022-05-20

Issue

Section

Articles