Pemutakhiran Peta Sumberdaya Agroklimat Indonesia untuk Mendukung Perencanaan Pertanian

Authors

  • Erni Susanti Balitklimat, Bogor
  • Elza Surmaini Balai Penelitian Agroklimat dan HidrologiInformasi Peta Sumberdaya Agroklimat untuk Identifikasi Potensi Indeks Pertanaman
  • Aris Pramudia Balai Penelitian Agroklimat dan HidrologiInformasi Peta Sumberdaya Agroklimat untuk Identifikasi Potensi Indeks Pertanaman
  • Nani Heryani Balai Penelitian Agroklimat dan HidrologiInformasi Peta Sumberdaya Agroklimat untuk Identifikasi Potensi Indeks Pertanaman
  • Woro Estiningtyas Balai Penelitian Agroklimat dan HidrologiInformasi Peta Sumberdaya Agroklimat untuk Identifikasi Potensi Indeks Pertanaman
  • Suciantini Suciantini Balai Penelitian Agroklimat dan HidrologiInformasi Peta Sumberdaya Agroklimat untuk Identifikasi Potensi Indeks Pertanaman
  • Yayan Apriyana Balai Penelitian Agroklimat dan HidrologiInformasi Peta Sumberdaya Agroklimat untuk Identifikasi Potensi Indeks Pertanaman

Abstract

Abstrak. Peta Sumberdaya Agroklimat yang dihasilkan dari analisis ini menyajikan klasifikasi iklim Indonesia yang merupakan pemutakhiran dari Atlas Sumber Daya Iklim Pertanian Indonesia tahun 2003. Kebaruan klasifikasi ini adalah periode data 1981-2010 (mengikuti periode normal Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika, disusun dari 4.032 stasiun hujan yang lolos kualiti kontrol data dan pendapat pakar, dianalisis dengan metode geostatistik terpilih, yaitu teknik interpolasi co-kriging dengan parameter pendukung ketinggian tempat. Klasifikasi Peta Sumberdaya Agroklimat didasarkan pada klasifikasi curah hujan tahunan, jumlah bulan basah dan bulan kering berturut-turut sesuai kriteria Oldeman, serta ketinggian tempat untuk pilihan komoditas. Peta Sumberdaya Agroklimat Indonesia memberikan 18 Tipe Agroklimat dengan 3 tipe iklim (basah, sedang, kering), 3 kelas curah hujan, 3 kelas bulan basah bertutut-turut dan 3 bulan kering berturut-turut, dengan informasi potensi tanam dan alternatif pola tanam. Informasi potensi Indeks Pertanaman (IP) dan alternatif pola tanam dapat digunakan sebagai pedoman perencanaan tanam sehingga dapat memaksimalkan IP di suatu wilayah dan pemilihan komoditas yang sesuai.  Wilayah yang IP-nya dibawah potensi IP, dapat ditingkatkan IP-nya dengan memanfaatkan potensi air yang ada, sedangkan untuk wilayah yang IP nya ingin ditingkatkan tetapi potensi  IP nya tidak mendukung disarankan dapat menggunakan teknologi penyediaan air.

Abstract. The Agro-climate Resource Map, resulted from this analysis, is a classification of Indonesia's climate which is a revised version of the Atlas of Indonesian Agricultural Climate Resources (2003). The novelty of this classification is the inclusion of 1981-2010 data period (following the normal MCGA period), compiled from 4.032 rainfall stations that passed the quality control data and expert judgement, analyzed by geostatistical method through co-kriging interpolation technique with the altitude used as a supporting parameter. The classification of the Agro-climate Resource Map is based on the classification of annual rainfall, the number of consecutive wet and dry months according to Oldeman's criteria, and altitude for the choice of commodities. The Agro-climate Resource Map provides 18 classifications of Agro-climate Types with 3 types of climates (wet, moderate, dry), 3 rainfall classes, 3 consecutive wet month classes and 3 consecutive dry months, with information on planting potential and alternative cropping patterns. Information on the potential for cropping index (IP) can be used as a guideline for planting planning so as to maximize the IP in an area. Areas whose IP is below the potential IP, their IP can be increased by utilizing the existing water potential, while for areas whose IP needs to be increased but is not supported by the IP potential, IP increase can be achieved by improving water availability through implementation of water engineering  technology.

Author Biography

Erni Susanti, Balitklimat, Bogor

Ir. erni Susanti, MSc

Peneliti Balitbangtan di Balitklimat

Published

2021-03-17

Issue

Section

Articles