Bakteri Pengendali Cekaman Salinitas yang Menjanjikan untuk Peningkatan Produksi Padi Sawah Kawasan Pesisir
Abstract
Abstrak. Penurunan produksi padi karena salinitas tanah telah banyak dilaporkan. Beberapa teknologi alternatif yang menjanjikan untuk mengatasi masalah ini sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kemampuan bakteri pengurang cekaman kadar garam untuk meningkatkan hasil padi di kawasan pesisir yang terkena salinitas. Penelitian ini terdiri atas analisis laboratorium dan percobaan lapangan pada lahan petani yang terpapar salinitas di Indramayu, Jawa Barat yang dilakukan pada tahun 2018. Sebanyak delapan strain bakteri Pseudomonas dan Bacillus dari penelitian sebelumnya dipilih berdasarkan kemampuannya menghasilkan enzim ACC (1-aminocyclopropane-1-carboxylate) deaminase dan berbagai sifat fungsional bermanfaat lainnya. Bakteri ini selanjutnya diuji untuk pengurangan emisi etilen dan produksi senyawa eksopolisakarida (EPS) dan diformulasikan menjadi empat kelompok konsorsium bakteri pengurang cekaman salinitas (PC1, PC2, PC3 dan PC4) berdasarkan kombinasi sifat fungsionalnya. Setiap konsorsium mengandung tiga jenis bakteri yang diformulasikan ke dalam bahan pembawa gambut untuk percobaan lapangan. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor perlakuan, yaitu perlakuan inokuasi bakteri konsorsia (lima taraf) dan pupuk organik (dua taraf), masing-masing kombinasi perlakuan diulang tiga kali. Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa selain mampu memproduksi enzim ACC deaminase, menambat N2, dan melarutkan fosfat, sebagian besar strain bakteri juga mampu menghasilkan EPS dan mengurangi emisi etilen. Eksperimen lapangan menunjukkan bahwa bakteri pengurang cekaman salinitas PC2 mampu meningkatkan hasil padi dengan atau tanpa pemberian bahan organik dan berpotensi untuk dikembangkan sebagai pupuk hayati tanah salin yang menjanjikan.
ÂÂÂÂ
Abstract. Decreased rice production due to soil salinity has been widely reported. Alternative promising technologies to overcome this problem is urgently needed. This study aimed to evaluate the ability of salt-stress reducing bacteria to increase rice yield in salt affected areas of low-lying coastal plain. The study consisted of laboratory analyses and field experiment on farmers' land affected by salinity in Indramayu, West Java, conducted in 2018. A total of eight strains of Pseudomonas and Bacillus from previous studies were selected based on their ability to produce ACC (1-aminocyclopropane-1-carboxylate) deaminase and other benefit functional traits. These bacteria were further tested for ethylene emission reduction and exopolysaccharide (EPS) production and formulated into four groups of consortia of salt-stress reducing bacteria (PC1, PC2, PC3 and PC4) based on functional trait combination. Each concortium contains three strains bacteria formulated into peat-based carriers for field experment. Randomized block design with two treatment factors were applied, namely group of concortia bacteria (five levels) and organic fertilizer (two levels), with three replications. Results of the laboratory analyses showed that besides producing ACC deaminase enzyme, fixing N2, and solubilizing fixed phosphates, most of bacterial strains were also able to produce EPS and reduce ethylene emission. Field experiment showed that salt-stress reducing bacteria of PC2 increased rice yield with or without organic fertilizer treatments and hence promising as a saline soil biofertilizer.