Model Hubungan Fraksi P dengan Sifat Kimia Tanah Sawah pada Tiga Kelompok Bahan Induk Berbeda di Jawa Barat
Abstract
Abstrak. Akumulasi P tanah sawah di Jawa Barat sudah sangat tinggi dan ini menyebabkan P tersedia yang dapat dimanfaatkan tanaman menjadi sedikit. Bahan induk (aluvium, sedimen dan volkan) berpengaruh terhadap dinamika, proses akumulasi, dan transformasi P di dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk fraksi P dan membuat model persamaan regresi untuk mengestimasi hubungan fraksi P dengan beberapa sifat kimia tanah. Metode penelitian yang digunakan yaitu survei lapang untuk pengambilan contoh tanah dan analisis tanah di laboratorium. Lokasi penelitian adalah tanah sawah di Jawa Barat. Pengambilan contoh tanah dilakukan secara komposit pada tiga garis transek dari utara ke selatan wilayah Jawa Barat pada 60 lokasi pada lapisan tanah 0-20 cm. Penetapan fraksi P tanah di laboratorium mengikuti prosedur fraksionasi secara sekuensial sesuai metode Tiessen dan Moir yang dimodifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akumulasi P tanah sawah di Jawa Barat didominasi fraksi residual-P, NaOH-Po dan NaOH-Pi. Ketiga fraksi ini paling banyak ditemukan pada kelompok tanah sawah berbahan induk volkanik, kemudian sedimen dan terakhir aluvium. Ada tiga faktor utama yang berpengaruh terhadap distribusi fraksi P, yaitu: 1) Fe dan Al oksida, 2) C-organik dan kadar klei tanah, dan 3) basa-basa dapat ditukar, terutama Cadd. Model persamaan regresi yang cukup baik dalam mengestimasi fraksi P tanah sawah adalah model estimasi untuk fraksi NaOH-Pi dan NaOH-Po dengan nilai R2 > 0,4 pada taraf p < 0,05.
Abstract. The accumulation of P in paddy fields of West Java is high, causing low available P for plants. The parent material (alluvium, sediment and volcanic materials) influences the dynamics, accumulation, and transformation of P in the soil. This study aims to determine the relationship of P fractions with selected soil chemical properties. The research method used was a field survey for soil sampling and soil analysis in the laboratory. The research location is paddy fields in West Java. Composite soil samples from 60 locations from three transects extending from north to south of the West Java where taken from a soil depth of 0-20 cm. Determination of soil P fraction follows the sequential fractionation procedure according to the modified Tiessen and Moir method. The results showed that the accumulation of P in paddy fields of West Java was dominated by residual-P, NaOH-Po and NaOH-Pi fractions. These three fractions are most commonly found in the group of volcanic parent materials, then followed by sedimentary and alluvium parent meterials. There were three main factors that influence the distribution of the P fraction, namely: 1) Fe and Al oxides both crystalline and amorphous, 2) organic C and soil clay content, and 3) base saturation especially excheABLE Ca. The regression equation models which are quite suitable for estimating the P fraction of paddy soil are the estimation models for NaOH-Pi and NaOH-Po fractions with R2 > 0.4 at p < 0.05.