Penentuan Wilayah Kunci Keragaman Iklim Indonesia Menggunakan Indikator Global untuk Mendukung Adaptasi Perubahan Iklim
Abstract
Abstrak. Mengingat wilayah Indonesia memiliki keragaman iklim yang sangat tinggi, maka diperlukan suatu data dan informasi yang menyajikan wilayah kunci yang memiliki keeratan hubungan dengan indikator global. Tulisan ini menyajikan hasil analisis indikator global dengan anomali curah hujan di Indonesia pada setiap periode waktu 3 bulanan (DJF, MAM, JJA dan SON) serta pada lag 0 hingga lag 3 berdasarkan korelasi dan signifikansi pada taraf nyata (P<0,1) sebagai dasar penentuan wilayah kunci keragaman iklim Indonesia. Berdasarkan hasil analisis, wilayah kunci pada periode DJF adalah Kalimantan bagian selatan serta Sulawesi bagian barat dan selatan. Pada MAM adalah Sumatera bagian barat, Jawa bagian utara, Banten bagian timur, Nusa Tenggara Barat, Bali bagian utara, Nusa Tenggara Timur bagian timur, Kalimantan Selatan bagian utara, Sulawesi Barat danSulawesi Selatan. Untuk periode JJA wilayah kuncinya adalah Sumatera bagian tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan bagian utara danSulawesi bagian barat. Untuk periode SON wilayah kunci adalah Sumatera Barat, Bengkulu, Riau, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan, masing-masing dengan indikator global dan lag terpilih berdasarkan nilai korelasi dan signifikansinya.
Abstract. Considering that Indonesia's territory has a very high climatic diversity, data and information are needed for serve areas that have a relationship with the global climatic indicators. This paper presents the results of the analysis of the global indicators with the rainfall anomaly in Indonesia at 3 monthly period (DJF, MAM, JJA and SON) as well as at lag 0 to lag 3 based on correlation and high significance (P<0.1). Key areas for DJF are southern part of Kalimantan, western and southern parts of Sulawesi. For MAM are western part of Sumatera, northern part of Java, eastern part of Banten, West Nusa Tenggara, northern part of Bali, East Nusa Tenggara, northern part of South Kalimantan, West Sulawesi and South Sulawesi. For JJA are central part of Sumatera, East Java, nortern part of South Kalimantan and western part of Sulawesi. For SON period the key areas are West Sumatra, Bengkulu, Riau, East Java, Bali, South Kalimantan and South Sulawesi. Each area has a global indicator and a selected lag based on the correlation value and its significance.