Dampak El Nino 2015 terhadap Performa Tanaman Kelapa Sawit di Bagian Selatan Sumatera (Effect of El Nino 2015 on Oil Palm Performance in Southeastern Part of Sumatera)
Abstract
El Nino 2015 telah menyebabkan kekeringan panjang di wilayah selatan khatulistiwa Indonesia. Kekeringan tersebut juga memicu bencana kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan gangguan asap. Defisit air akibat kemarau panjang dan reduksi radiasi matahari akibat gangguan asap dapat mempengaruhi performa tanaman kelapa sawit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dampak El Nino 2015 terhadap kondisi defisit air lahan, deret hari terpanjang tidak hujan (dry spell), dan gangguan asap serta pengaruhnya terhadap performa tanaman kelapa sawit. Penelitian dilakukan menggunakan data curah hujan harian, data lama penyinaran dan visibilitas Januari-Desember 2015 serta data observasi performa tanaman di beberapa kebun kelapa sawit di Sumatera bagian selatan meliputi Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung. Nilai defisit air dan dry spell pada wilayah kajian berturut-turut berkisar antara 0-624 mm dan 7-133 hari. Disisi lain, gangguan asap yang terjadi selama Juli-Oktober 2015 menyebabkan penurunan lama penyinaran dan visibilitas hingga 70%. Hasil observasi menunjukkan bahwa tanaman mengalami stress akibat kekeringan ditandai munculnya daun tombak, banyak muncul bunga jantan, malformasi tandan, pelepah segar mengalami sengkleh, serta cadangan buah dan bunga yang kurang. Sementara itu, respon tanaman terhadap gangguan asap masih belum diketahu secara jelas, meskipun ada tendensi penurunan rendemen minyak hingga 2% akibat gangguan asap. Upaya teknis yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi dampak kekeringan dan gangguan asap adalah melalui penerapan kultur teknis, pemupukan, serta pembuatan sistem konservasi tanah dan air.  ÂÂÂÂ
Kata kunci : kelapa sawit, El Nino, kekeringan, asap, Sumatera