Karakteristik Andisol Berbahan Induk Breksi dan Lahar dari Bagian Timur Laut Gunung Gede, Jawa Barat

Authors

  • Muhammad Giri Wibisono Pascasarjana Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Institut Pertanian Bogor, Jalan Meranti Kampus IPB Dramaga Kab. Bogor 16680, Indonesia
  • Sudarsono Sudarsono Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Institut Pertanian Bogor, Jalan Meranti Kampus IPB Dramaga Kab. Bogor 16680 Indonesia
  • Darmawan Darmawan Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Institut Pertanian Bogor, Jalan Meranti Kampus IPB Dramaga Kab. Bogor 16680 Indonesia

Abstract

Abstrak. Penelitian mengenai sifat-sifat Andisol yang berkembang dari abu volkan dan tuff volkan di Indonesia telah banyak dipublikasikan, namun penelitian mengenai sifat-sifat Andisol khususnya yang berkembang dari bahan breksi dan lahar masih sedikit serta belum banyak dipublikasikan. Untuk itu, tiga profil Andisol yang berkembang dari bahan breksi dan lahar Gunung Gede Jawa Barat telah dideskripsi di lapangan dan sebanyak 17 contoh tanah telah dianalisis di laboratorium guna mengetahui sifat fisik, kimia, dan mineraloginya. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui karakteristik Andisol berbahan breksi dan lahar yang belum mengalami perubahan penggunaan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua profil yang diteliti memiliki konsistensi gembur hingga sangat gembur (BD 0,38-0,69) dan tidak lekat, dicirikan oleh kandungan liat rendah sampai sedang dan kandungan pasir tinggi. pH NaF >10, dan retensi P sangat tinggi (>90%). Reaksi tanah sangat masam sampai masam di lapisan atas dan masam di lapisan bawah. Kandungan C-organik tinggi sampai sangat tinggi di lapisan atas dan menurun seiring meningkatnya kedalaman tanah. Komposisi mineral pasir didominasi mineral feromagnesia, hipersten, augit dan feldsfar (labradorit) menunjukkan bahan induk yang bersifat andesit-basalt. Mineral liat didominasi oleh mineral amorf. Dalam jumlah sedikit dijumpai haloisit. Semua profil diklasifikasikan sebagai Acrudoxic Thaptic Hapludands, berlempung-halus, amorfik, isotermik. Dengan demikian Andisol berbahan induk breksi dan lahar Gunung Gede sejatinya memiliki kandungan basa-basa rendah terutama pada horison di bawah permukaan serta retensi fosfat yang tinggi. Hal ini menjadi faktor pembatas bagi usaha pertanian terutama pada areal pertanaman sayur di sekitar lokasi penelitian, sehingga diperlukan penambahan bahan amelioran berupa dolomit serta peningkatan dosis pupuk P. Selain itu, posisi lanskap yang berada di kaki gunung memiliki kemiringan lereng yang dapat menyebabkan erosi dan longsor sehingga perlu dilakukan upaya pengelolaan tanah yang sesuai dengan kaidah konservasi.


Abstract. The research of Andisol properties formed from volcanic ash and volcanic tuff has been widely publicized, but research on Andisol properties especially those formed from breccia and volcanic mudflow, is rather scanty and has not been widely publicized. Therefore, three profiles of Andisol developed from Mt. Gede’s breccia and volcanic mudflow in West Java were studied in the field and 17 soil samples were analyzed in the laboratory for physical, chemical, and mineralogical properties. The objectives of this research were evaluate the characteristics of Andisols with breccia and volcanic mud flow parent materials under natural land cover condition. The results showed that all of the profiles have friable to very friable (BD 0.38-0.69 g cm-3) and not sticky structure, indicated by low to moderate clay content and high sand content. pH NaF >10, and P retention was very high (>90%). Soil reaction was very acid to acid in surface horizon and acid in subsurface horizon, C-org was high to very high in surface horizon and decreased irregularly with soil depth. Sand mineral compotition dominated by ferromagnesium, hyperstein, augite, and feldsfar (labradorite) indicating andesite-basalt parent material. Clay mineral compotitions dominated by amorphous mineral. Halloysite also found in small amounts. All profiles classified at the family level as Acudoxic Thaptic Hapludands, fine-loamy, Amorphic, isothermic. Thus, Andisols of Mt. Gede’s breccia and volcanic mudflow has a low exchangeable bases mainly on subsurface horizon and a high phosphate retention. These were the limiting factors for agriculture, especially in vegetables cultivation area around the site. Hence the addition of dolomite and increasing P application will be necessary. Furthermore, the landscape position on foot slope of the mountain has a slope gradient which can cause erosion and landslides. Therefore it’s necessary to manage the land according to the principles of soil conservation.

 

Author Biographies

Muhammad Giri Wibisono, Pascasarjana Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Institut Pertanian Bogor, Jalan Meranti Kampus IPB Dramaga Kab. Bogor 16680, Indonesia

Mahasiswa

Sudarsono Sudarsono, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Institut Pertanian Bogor, Jalan Meranti Kampus IPB Dramaga Kab. Bogor 16680 Indonesia

Dosen

Darmawan Darmawan, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Institut Pertanian Bogor, Jalan Meranti Kampus IPB Dramaga Kab. Bogor 16680 Indonesia

Dosen

Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Institut Pertanian Bogor, Jalan Meranti Kampus IPB Dramaga Kab. Bogor 16680 Indonesia

Published

2016-07-05

Issue

Section

Articles